Show VS Tell

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pasti sudah sering dengar tentang show, don’t tell, sebuah nasihat yang sering diberikan antar sesama penulis.

Show, don’t tell adalah teknik yang membuat gaya penulisan seorang penulis terkesan lebih mendalam dan lebih dirasakan dengan memainkan sensorik dan tindakan. Show don't tell memungkinkan pembaca larut dan berada di tempat yang sama bersama para tokoh yang ada di dalam tulisan.

Penulis harus mampu memprovokasi, membawa pembaca untuk merasakan emosi-emosi dan suasana yang dibangun dalam tulisan. Ketika menulis tentang ketakutan dan kengerian, penulis tentu ingin pembaca ikut merasakan debaran adrenalin dan sendi-sendi ngilu pun lemas lewat tulisan yang penulis suguhkan. Begitu pula sebaliknya jika penulis ingin pembaca merasa lega.

Sebelum mempraktekkannya, penulis harus mengerti dahulu show don't tell  itu sendiri.

• Show adalah menunjukkan, mempertontonkan dan, memperagakan

Show digunakan untuk menarik pembaca masuk ke dalam cerita. Dengan menggunakan teknik ini, penulis berusaha menguatkan dan membangun hubungan antara pembaca, latar, dan tokoh dalam sebuah kisah.

Peran penulis di sini adalah seseorang yang menunjukkan atau mempertontonkan setiap adegan kepada pembaca, memainkan imajinasi pembaca dengan detail-detail yang disuguhkan tanpa harus mengatakannya secara frontal dan langsung to the point.

• Tell adalah memberitahu atau mengatakan

Dengan kata lain penulis mengatakan secara langsung tanpa embel-embel penggambaran detail suasana, emosi, dan semua yang ada di dalam ceritanya tanpa membiarkan pembaca mengimajinasikan apa-apa saja yang terjadi. Pembaca bisa saja kehilangan minat dan beralih membaca cerita lain dibanding meneruskan kisah penulis.

Contohnya sederhananya seperti ini:

• Show
Diana tak menanggapi pesta meriah yang tengah digelar dan hanya menatap tajam ke arah manusia berhidung merah sebesar tomat, rambutnya yang cerah seperti lampu neon membuat anak perempuan itu mengeluarkan keringat dingin hebat. Ditambah riasan tebal dengan pewarna bibir yang tertarik sampai pipi, membuat Diana waswas bahwa penghibur berkostum konyol di sana adalah monster mengerikan yang siap menerkam anak-anak ketika lengah.

• Tell
Diana tak bisa fokus pada pesta, ia sangat takut melihat badut.

Terlihat jelas perbedaannya antara show dengan tell. Pada show pembaca dapat mengetahui bagaimana perasaan tokoh Diana ketika melihat badut yang ia takuti tanpa menyebut sosok badut itu sendiri. Berbeda dengan tell yang secara lugas mengatakan bahwa Diana sangat takut badut tanpa membiarkan pembaca tahu apa yang dirasakan si tokoh.

Adapun manfaat show don't tell yaitu membantu tokoh berkembang tidak hanya menyebutkan bahwa tokoh Diana itu phobia dan takut badut dan berpikiran negatif, tetapi penulis bisa menunjukkan ketakutan-ketakutan Diana terhadap badut pada adegan-adegan lain, entah itu ia histeris bertemu badut, atau masuk mode waspada dan kasar jika disentuh oleh badut. Selain untuk tokoh, teknik ini pun dapat membantu pembaca berimajinasi dan berpikir tentang isinya. Cerita akan lebih menarik jika tak selalu dijelaskan secara eksplisit.

Hanya saja meski show don't tell ini sangat baik digunakan dalam menulis, tetapi porsi yang berlebihan dan tidak seimbang akan membuat cerita terasa jenuh, membosankan, dan lambat.

Di sini pula peran penulis untuk memilah mana adegan yang perlu didetailkan dengan show dan mana adegan yang hanya perlu menggunakan tell tanpa harus dijelaskan secara detail. Adegan yang butuh penggambaran lebih ini bisa termasuk adegan-adegan inti sebagai salah satu bagian yang mengangkat cerita itu sendiri. Sedangkan adegan yang dirasakan kurang perlu atau penting, yang jika dihilangkan tak menjadi masalah maka pakai teknik tell.

Selain itu, adapun adegan yang lebih baik dikatakan secara langsung, contohnya adegan aksi seperti berkelahi dan sejenisnya, jika menggunakan teknik show berlebihan akan membuat alur lambat, adegan ini memerlukan tell yang sifatnya cepat tak bertele-tele.

Oleh karena itu, penulis harus mampu menyeimbangkan keduanya antara show dan tell untuk menciptakan rangkaian kalimat dan kisah yang apik untuk para pembaca. Show bukan berarti bagus jika dipakai secara berlebihan tidak pada tempatnya dan tell pun tidak sepenuhnya buruk jika digunakan secara tepat.

Intinya, teknik show don't tell akan efektif bila penulis mampu menggunakannya secara baik dan bijak.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro