10. Tatapan Mematikan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bad Boy Behind The Glasses
10. Tatapan Mematikan

Kenapa begitu susah bagiku untuk menatapmu?

~~~~~

"DIA udah jadi pacar mainan gue," ucap Rasya membuat Rey, Leo dan Marchel yang ada di markas mereka terkejut.

Rey yang sedang makan kentang goreng kesukaannya menatap Rasya dengan tampang terkejut yang konyol, "serius lo?"

"Gila aja sih lo, cewek sempurna kayak Keyla mah nggak pantes dimainin, pantesnya dibawa langsung ke tempat tidur," ucap Leo sambil tertawa.

Rey ikut tertawa mendengar candaan Leo, "mantap dah tu. Yang ada lo kecanduan sama si Keyla, body goals gitu."

Marchel berdeham, membuat Rey dan Leo menyadari bahwa Rasya tak suka dengan candaan mereka.

"Lo sih." Rey menatap Leo kesal, yang ditatap hanya menunjukkan wajah tak peduli. "Lo suka sama Keyla?" Pertanyaan itu mampu membuat seisi ruangan terdiam.

Rasya menatap Rey kesal, mood nya langsung hilang saat itu juga. Lelaki itu bangkit dari duduknya, tapi sebelum ia pergi, Rasya menatap Leo tajam, "gue cuma jadiin dia mainan, tapi bukan berarti lo bisa nyentuh dia. Apa yang udah jadi milik gue nggak bakalan bisa orang lain sentuh, kecuali gue udah ngelepas dia, baru lo bisa pakai dia seenak lo," ujar Rasya sebelum akhirnya pergi dari tempat tersebut.

~~~~~

INI gila! Benar-benar gila! Di saat minggu pagi yang sangat menyenangkan seperti ini. Setelah Keyla selesai berolahraga di ruangan bawah, gadis itu melihat Rasya yang sedang duduk di ruang tamunya.

Keyla mengucek matanya berkali-kali untuk memastikan apakah yang di depannya benar-benar orang atau tidak. "Lo ngapain di sini?" tanya Keyla setelah memastikan bahwa itu Rasya. Gadis itu mengelap keringatnya dengan lap pink yang ia bawa dan mendekat ke arah Rasya.

Lelaki itu mendongak, mencari sumber suara, "nyokap lo nyuruh gue ke sini, katanya di rumah lagi nggak ada siapa, dia takut lo kenapa-napa," ujar Rasya. Pandangannya tak berhenti menatap Keyla yang saat itu memakai celana olahraga pendek berwarna putih dan baju crop berwarna putih dengan lambang nike berwarna pink di tengahnya, ditambah sepatu adidas yang berwarna putih pink.

Bahkan di saat sedang berkeringat seperti ini, gadis itu masih terlihat cantik, apalagi rambutnya diikat asal-asalan sehingga membuat beberapa helai rambut terlepas.

Keyla masih tetap perfeksionis, bahkan saat olahraga di rumahnya. Dan yang pasti, warna pink pasti akan selalu menempel di tubuhhya.

"Bunda kenapa sih? Gue lebih merasa aman kalau nggak ada lo daripada ada lo, berasa ada setan," ujar Keyla kesal.

"Lah, kenapa lo nyolot ke gue, kan nyokap lo yang nyuruh gue ke sini, punya otak gak sih? Nggak bisa mikir apa?" Rasya membalas Keyla dengan nada yang tak kalah nyolotnya.

Entahlah, setiap mereka bertemu sepertinya akan selalu terjadi adu mulut yang menguras emosi.

Keyla mendengus, "kan bisa nggak usah ke sini."

"Terserah gue lah, gue di sini statusnya itu sebagai pacar lo ya, jadi gue ada hak buat dateng ke rumah pacar gue."

Karena gemas, Keyla datang mendekati Rasya. "Gue nggak ngakuin lo jadi pacar gue ya! Jadi nggak usah ngarep buat jadi pacar gue! Nggak level tau nggak?" ujar Keyla dengan wajah songong khas nya.

Melihat wajah Keyla yang seperti itu membuat Rasya menjadi kesal sendiri, alhasil lelaki itu pun bangkit dari duduknya dan menatap Keyla dengan tajam, "dari segi mananya gue nggak level sama lo?" Rasya menatap Keyla dari atas sampai bawah lalu tersenyum miring.

Keyla mundur beberapa langkah dan menyilangkan tangannya di depan dada, "lo mau ngapain?" tanya Keyla sambil menatap Rasya takut-takut.

Rasya memutar bola matanya, "ihh, pede gila lo, lo kira gue bakalan ngapa-ngapain lo gitu? Lo nggak punya kaca apa? Bagian tubuh mana yang bisa lo banggain? Tepos aja bangga!"

Mendengar ucapan Rasya membuat Keyla kesal. Padahal tubuh Keyla sudah pas sekali, tidak kurus ataupun gendut.

"Susah ngomong sama binatang. Mending gue mandi!" ujar Keyla, gadis itu hendak pergi namun tangannya dicekal Rasya.

"Cepetan mandi! Gue laper, mau makan," ujar Rasya.

"Ya udah makan aja, gue nggak peduli!"

"Nyokap lo nyuruh gue nemenin lo! Lo ngerti omongan nggak sih?" tanya Rasya kesal.

"Terus lo pengen gue ikut sama lo gitu? Makan bareng? Idih, najis!" ujar Keyla.

Rasya mendengus, "ya udah kalau nggak mau makan sama gue, lo bakalan gue kunciin di dalem mobil. Mati mati dah lo," ujar Rasya.

"Ihhh, maksa. Jadi cowok kok murahan banget!" Keyla sepertinya memang tak kenal takut. Bahkan sekarang ia berani membangkitkan emosi Rasya yang gampang terpancing.

Rasya mendekat ke arah Keyla dan menaikkan dagu Keyla, membuat gadis itu terpaksa menatap mata Rasya. "Gue udah terlalu baik sama lo, makanya lo jadi pembangkang kayak gini," ujar Rasya. "Lo kira lo hebat apa bisa ngelawan gue pakai mulut cabe lo?" Rasya kini menatap Keyla benar-benar tajam.

"Lepasin!" teriak Keyla sambil berusaha melepaskan tangan Rasya dari dagunya.

"Kalau gue nggak mau kenapa?"

"Lo emang bajingan gila!" teriak Keyla tepat di depan wajah Rasya.

Rasya tersenyum miring, "kalau lo tau gue gila, nggak seharusnya lo bersikap kayak gini sama gue, karena gue bisa ngelakuin apapun ke elo, termasuk ..." Rasya tersenyum senang ketika wajah Keyla ketakutan. Mungkin gadis itu memang harus ia ancam supaya bisa luluh.

"Nggak usah deket-deket kayak gini!" Keyla medorong dada Rasya.

"Nggak usah deket-deket kayak gini," ejek Rasya dengan meniru cara berbicara Keyla.

"Ihh!"

"Diancem dikit doang udah mau mewek, cemen lo ah. Udah sana cepetan mandi! Gue tunggu di bawah, kalau lama gue samperin ke kamar lo," ancam Rasya.

Keyla mendengus kesal sebelum akhirnya pergi menunju kamarnya.

Rasya sangat menyeramkan menurut Keyla, tetapi Keyla tak pernah benar-benar ketakutan jika didekat Rasya. Bahkan ia biasa-biasa saja jika bersentuhan dengan Rasya saat ia tak mengenal lelaki itu.

Walaupun Rasya sangat membenci Keyla, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa karena Keyla, Rasya menjadi melawan prinsipnya sendiri. Lelaki itu terus-terusan mengeluarkan ancaman yang pastinya tidak bisa ia lakukan.

~~~~~

Next lagi yah! Jangan lupa vomment loh!

08-03-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro