16. Si Pengganggu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bad Boy Behind The Glasses
16. Si Pengganggu

Sikapmu padaku selalu berubah-ubah, membuatku merasa bingung akan perasaanmu yang sebenarnya. Ingin sekali aku bertanya 'apakah kamu juga menyukaiku?'

~~~~~

KEYLA keluar dari kamar, gadis itu berjalan menuju ruang tamu. Di sana Rasya sudah duduk dengan Mita di sofa.

Gadis itu mendengus kesal, "kenapa lo di sini Mit?"

"Eh, Keyla udah dateng." Rasya mendekat ke arah Keyla. Lelaki itu merangkul pinggang Keyla, lalu membisikkan sesuatu, "panggil gue Nanta!"

Keyla menatap bingung Rasya yang sedang tersenyum ke arahnya. "Ayo Mita!" Rasya melepas rangkulannya dan menarik tangan Mita.

Mita yang kaget pun hanya bisa mengikuti Mita. Menatap hal itu membuat Keyla merasa kesal sekaligus cemburu.

Setelah sampai di depan mobil Rasya, Keyla membuka pintu depan, tiba-tiba Rasya menghentikkan tangan Keyla.

Keyla menatap Rasya bingung.

"Mita nggak bisa duduk sendiri di belakang," ujar Rasya.

"Lah?! Kenapa?" tanya Keyla bingung.

"Kok kakak tau?" tanya Mita bingung.

"Cuma nebak."

"Terus gue harus duduk di belakang sendirian gitu? Gila aja apa?" tanya Keyla kesal. "Lagian lo juga pernah duduk di belakang sama gue," ujar Keyla.

"Nggak papa Kak Nanta, aku duduk di belakang aja," ujar Mita.

"Pindah belakang bentar aja kali sih, kasi dia di depan!" ujar Rasya.

"Tapi kan—"

Rasya mendorong pelan Keyla dan membukakan pintu depan mobil untuk Mita, "masuk aja!"

"Kak, tapi kan—" Baru saja Mita ingin menolak, Rasya malah mendorong pelan dirinya agar masuk ke dalam mobil. Rasya kemudian menutup mobil dan menatap Keyla yang sedang kesal.

"Belakang bentar aja buset, jangan ngambek," ujar Rasya lalu berjalan ke pintu sebelahnya.

Dengan kesal Keyla masuk ke pintu belakang dan menutup pintu belakang dengan keras.

"Slow mbak," ujar Rasya.

"Maaf kak. Aku tukaran sama kakak aja ya?" ujar Mita merasa tak enak.

"Nggak usah! Nggak level gue duduk bekas lo," ujar Keyla jutek.

~~~~~

"NAN, temenin gue belanja yuk!" ajak Keyla sambil menarik Rasya ke salah satu toko.

"Auk ah males!" ujar Rasya. "Mending makan dulu. Mita, lo laper kan?" tanya Rasya pada Mita.

"Eh?! Enggak Kak, temenin Kak Keyla aja dulu," ujar Mita.

Rasya tiba-tiba menarik Mita, "nggak usah nemenin dia, lagian dia nggak bakalan mau diajakin makan di tempat sembarangan, nanti alaynya kumat," ujar Rasya. "Ya udah, gue ke sana dulu ya Key!" ujar Rasya lalu pergi.

"Eh, Ras—" Keyla mendengus kesal. Semua ini gara-gara Mita, kenapa sih Rasya harus mengajak Mita? Padahal Keyla ingin berduaan dengan Rasya, tapi kenapa malah Mita yang berduaan dengan Rasya? Uhhh, menyebalkan!

~~~~~

BEBERAPA menit kemudian setelah memesan. Pesanan mereka pun datang. "Kakak kok ninggalin Kak Keyla sih?" tanya Mita bingung.

"Emang kenapa?" tanya Rasya lalu menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

"Ya nggak papa, cuma nggak enak aja, dia kan pacar kakak," ujar Mita.

"Ah, tenang aja kali, gue itu sebenernya pacaran sama dia gara-gara dijodohin sama orang tua. Gue nggak pernah suka sama dia, apalagi dia itu alay banget. Untung ada lo, jadi gue nggak harus nemenin cewek itu."

"Jadi kakak nggak suka sama Kak Keyla? Kenapa nggak diputusin aja?" tanya Mita.

"Nggak bisa, gue udah dijodohin," ujar Rasya.

"Terus kakak suka nya sama siapa?" tanya Mita.

"Sama lo," jawab Rasya enteng.

Namun hal itu mampu membuat jantung Mita berdebar sangat kencang. Gadis itu memang sejak awal terpesona saat melihat Rasya.

Setelah ucapan Rasya, suasana pun menjadi canggung. Lelaki itu pun memutuskan untuk memulai pembicaraan kembali, "lo kenapa manggil gue sama Keyla kakak sih? Kita kan seumuran."

"Nggak tau, aku merasa kalau manggil kalian kakak jadi lebih sopan aja gitu. Apalagi Kak Keyla itu majikan aku dan Kak Nanta pacarnya, nggak sopan aja kalau manggil nama langsung," jawab Mita.

"Santai aja kali!"

Tiba-tiba ponsel Mita berdering, gadis itu pun mengangkat panggilan tersebut, "hallo, ada apak buk?" tanya Mita.

"Kamu di mana? Bisa pulang sekarang nggak? Dek Ella sendirian di rumah, kamu tolong jagain ya!" pinta Putri —ibu Mita.

"Oh, iya buk, aku pulang sekarang," ujar Mita lalu menutup panggilan tersebut.

Rasya menatap Mita, "ada apa?"

"Disuruh pulang sama ibuk, soalnya adikku sendirian di rumah," ujar Mita.

Rasya pun berniat untuk bangun dari tempat duduknya, "ya udah, gue anter ya!"

"Eh nggak usah, nanti Kak Keyla sama siapa? Kasian kalau ditinggal sendiri," ujar Mita.

Dengan terpaksa Rasya kembali duduk dan menatap Mita, "kamu bisa pulang sendiri?"

Mita mengangguk kemudian bangun dari tempat duduknya. "Ya udah kak, aku berangkat dulu ya, titip salam sama Kak Keyla. Dada!"

"Hati-hati!"

Sebenarnya Rasya sangat ingin mengantarkan Mita pulang. Namun, ia tak bisa meninggalkan Keyla sendirian di mall. Bukan apa-apa, waktu itu saja saat Rasya menyuruh gadis itu pulang menggunakan taksi, Keyla malah menunggu dirinya di ruang tamu sampai malam sekali.

"Ngapain di sini?" tanya Rasya saat melihat Keyla terduduk di sofa rumahnya padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. "Kenapa nggak pulang?"

"Gimana caranya pulang, lo aja nggak mau nganterin gue," ujar Keyla kesal.

"Kan gue udah kasi lo uang buat naik taksi."

"Gue nggak bisa naik taksi, lo tau alasannya," kata Keyla.

Rasya berdecak kesal, "ya udah, ayo pulang!"

Mengingat hal itu Rasya jadi tak berminat untuk meninggalkan Keyla di sini. Bagaimana jika gadis itu menginat di mall lantaran ia tak bisa pulang? Ahh, Rasya tidak ingin kena omelan orang tuanya.

Alhasil Rasya pun mencari Keyla di mall tersebut. Setelah lama mencari, Rasya pun lelah dah memutuskan untuk menelpon gadis itu. Pada saat sedang menelpon, Rasya melihat Keyla sedang berada di toko sepatu.

Lelaki itu melihat Keyla mengambil ponselnya dan mereject panggilannya. Dih, dia marah, batin Rasya. Rasya pun berjalan menghampiri Keyla, "ayo pulang!"

Keyla menengok, "udah selesai makan romantisnya?" tanya Keyla sinis.

"Udah," jawab Rasya.

"Terus Mita mana?" tanya Keyla.

"Pulang," jawab Rasya.

"Kok nggak lo anter?" tanya Keyla.

"Terus lo pulang sama siapa? Gue nggak mau lo nginep di mall sampai malam," ujar Rasya.

Mendengar hal itu membuat Keyla merasa sangat senang. Hatinya saat ini sedang berbunga-bunga. Kenapa Rasya selalu melakukan suatu hal tanpa ia duga? Aahhh rasanya Keyla ingin memeluk Rasya sekarang.

"Ayo pulang!" ajak Rasya.

"Nggak, masih mau belanja," jawab Keyla.

"Itu udah banyak banget yang di tangan. Sampai nggak bisa bawa kayak gitu," ujar Rasya.

"Biarin, pokoknya mau belanja lagi," kata Keyla kekeuh.

"Pulang!" ucap Rasya dengan nada dingin dan tatapan tajam ke arah Keyla.

Keyla membeku sejenak, sebelum akhirnya berkata, "oke pulang!"

"Nah, gitu kan pinter." Rasya mengacak rambut gadis itu pelan, kemudian mengambil barang belanjaan yang Keyla bawa, "biar gue yang bawa."

Dan lagi-lagi perlakuan Rasya yang seperti ini membuat Keyla kembali senang. Kenapa sih Rasya selalu bersikap seperti bunglon? Kadang baperin, kadang ngeselin.

~~~~~

Maaf baru bisa next, jangan lupa vomment!

28-03-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro