21. Peduli

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bad Boy Behind The Glasses
21. Peduli

Tanpa kamu sadari, kamu juga memperdulikanku.
~~~~~

AHH, sangat menyebalkan. Kenapa kelompok IPS Keyla bersama Mita, Rasya dan ... entahlah, Keyla tidak tau siapa laki-laki yang sejak tadi menatapnya itu.

"Udah ah, gue mau pulang," ujar Keyla kesal, karena sejak tadi Rasya sibuk membicarakan tugas dengan Mita, sedangkan dirinya diabaikan begitu saja.

"Kenapa Kak Key mau balik?" tanya Mita bingung.

"Lo kira gue betah diem gitu aja?" ujar Keyla sinis. Gadis itu menatap Rasya sekilas dengan sangat kesal.

"Ya udah, kamu kerjain ini aja sama Bimo," ujar Rasya sambil memberikan satu buku kepada Keyla.

Keyla menatap kesal ke arah Rasya yang menunjukkan senyum miringnya. "Kenapa sih lo ngajak Bimo?" tanya Keyla kesal.

"Ihh, masa kamu nggak suka sama aku, sakit hati ku Key," ujar Bimo drama.

Keyla mendelik, "jijik lo babon."

Sementara Rasya memilih tak peduli kepada gadis di depannya dan memilih menanyakan hal yang sejak tadi ia ingin tanyakan kepada Mita. "Mit, kamu mau ngomong apa sama aku waktu itu?" tanya Rasya.

Mita menggeleng, lalu membisikkan sesuatu pada Rasya, "nggak di sini, ada Kak Key," kata Mita.

"Kenapa emang kalau ada dia?" tanya Rasya pelan.

"Nggak enak aja," ujar Mita.

"Ya udah bisikin aku, aku penasaran sama cowok yang kamu suka," ujar Rasya.

Keyla yang mendengar hal itu pun mulai menaruh perhatian pada pembicaraan Rasya dan Mita. Gadis itu pura-pura membaca buku, padahal fokusnya kepada pembicaraaan dua orang di depannya itu.

"Ahh, nggak sekarang deh," tolak Mita.

"Ya udah, tapi nanti harus cerita ya!" kata Rasya.

Mita mengangguk sambil tersenyum, membuat jantung Rasya berdegup kencang. Bahkan senyumnya sangat mirip dengan dia, batin Rasya.

Melihat hal itu membuat Keyla gerah. Gadis itu membanting pelan pulpen yang ia pegang lalu mendongak, "gue mau pulang!" ucap Keyla dengan sedikit berteriak membuat Rasya, Mita dan Bimo menatapnya aneh.

"Kalau kamu mau pulang, pulang aja," ujar Rasya.

"Iya, sini aku yang nganter!" ujar Bimo dengan senang hati.

Mita mengangguk, "iya kak, nanti aku yang nyelesaiin tugasnya sama Rasya, nggak papa kok. Kakak pasti capek," ujar Mita. Entah kenapa ucapan Mita membuat dirinya kesal setengah mati. Kenapa sih dia sok baik gitu? batin Keyla kesal.

"Ihhh, masa gue pulang sama Bimo sih?" gerutu Keyla kesal.

"Terus kakak mau pulang sama aku gitu? Aku pulang naik angkot loh!" ujar Rasya.

Sial. Rasya memanfaatkan keadaan. Apa Rasya sangat ingin berduaan dengan Mita? Ah, sangat menyebalkan!

Dengan kesal Keyla bangkit dari duduknya dan mengamit tasnya yang ada di atas meja. Gadis itu lalu berjalan keluar disusul Bimo di belakangnya.

Sesampainya di luar Keyla merasa Bimo mengikutinya. Keyla pun membalikkan badannya lalu menatap lelaki itu kesal, "lo ngapain ngikutin gue?" tanya Keyla marah.

"Kan aku pengen nganterin kamu," ujar lelaki gendut itu.

"Lo kira gue mau pulang sama lo? Deket sama lo aja udah buat gue banyak kuman, apalagi pulang bareng lo, udah sana! Mending lo pergi!" usir Keyla membuat lelaki bernama Bimo itu pasrah dan hanya bisa pergi dari sana.

Sementara itu, Keyla duduk di bangku depan kelasnya yang telah ia semprot dengan ANTIS beberapa kali. Keyla tidak punya pilihan lain selain menunggu Rasya. Sopirnya sedang pulang kampung dan dia juga tidak bisa naik kendaraan umum, alhasil Keyla menunggu di depan kelas. Ia tak ingin masuk ke kelas lagi karena melihat mereka berdua berdekatan membuat dirinya muak.

~~~~~

"UDAH selesai nih Mit," ujar Rasya sambil membenarkan letak kacamatanya.

Mita mengangguk-angguk sambil melihat ke arah laptop milik Rasya. "Aku nggak tau loh kamu punya laptop," kata Keyla. "Kamu kan selalu cerita kalau keluarga kamu lagi kesulitan," kata Mita. Gadis itu menatap Rasya, sepertinya meminta penjelasan.

Rasya salah tingkah, "eee ... ibu aku suka ngetik, jadi dia ngumpulin uang buat beli laptop," jawab Rasya asal.

Mita mengangguk-angguk mengerti.

"Oh, iya, sekarang kan nggak ada Keyla sama Bimo. Kamu cerita dong tentang cowok yang kamu taksir itu," ujar Rasya penasaran. Ia berharap namanya akan disebut oleh Mita.

Pipi Mita merona, "ihh, aku nggak naksir sama dia. Aku cuma bilang dia baik," elak gadis itu.

"Nggak usah bohong kali Mit, aku tau kamu naksir dia," ujar Rasya.

"Ihh, nggak!"

"Oke, oke, jadi dia siapa?" tanya Rasya.

"Dia ..." Mita nampak ragu mengatakan hal ini, karena ia tahu bahwa tidak seharusnya ia menyukai lelaki itu. "Dia ... pacar Kak Keyla, namanya Kak Nanta."

Dan perkataan Mita mampu membuat Rasya tersenyum, ia senang bahwa gadis itu menyukainya. Akhirnya rasa sukanya tak bertepuk sebelah tangan.

"Dia baik?" tanya Rasya penasaran.

Mita mengangguk, "iya, walaupun gayanya urakan, tapi dia baik banget sama aku. Di awal pertemuan aja dia bisa nebak kalau aku nggak bisa duduk di belakang. Terus dia juga belain aku pas aku dimarah sama ibunya Kak Keyla."

"Kamu suka sama dia?"

Mita tidak bisa lagi untuk menggeleng. Ia rasa jika Rasya tau bahwa ia menyukai Nanta bukan masalah besar. Akhirnya Mita mengangguk, "iya, aku suka dia." Mita terlihat ragu, "tapi ... aku merasa aku nggak boleh suka sama dia, karena dia itu pacarnya Kak Keyla. Lagi pula siapa aku yang berani-beraninya suka sama pacar majikannya."

Rasya yang melihat itu pun merasa kesal, "emang dia pacaran sama Keyla?"

"Dia bilang dia dijodohin sama Kak Keyla. Perjodohan yang dipaksa gitu," kata Mita.

"Ya udah, berarti itu bukan kemauannya dia dong. Berarti kamu masih ada harapan sama dia. Lagian dia juga baik sama kamu, aku yakin, dia pasti juga suka sama kamu," ujar Rasya.

Mendengar perkataan Rasya membuat Mita bingung, "kamu kenapa yakin kayak gitu?"

Rasya gelagapan, "yaa ... mana mungkin orang urakan terus kaya kayak dia tiba-tiba baik sama kamu kalau nggak punya perasaan apa-apa."

"Kalau dilihat-lihat, wajah kamu sama Kak Nanta mirip," ujar Mita. "Bahkan mirip banget, coba deh kamu buka kacamata kamu." Mita berniat membuka kacamata Rasya, namun dengan cepat Rasya menahannya.

"Eh, mana mungkin aku mirip sama dia. Aku sama dia pasti beda jauh," kata Rasya gelagapan lalu bangkit dari duduknya. "Pulang yuk, udah sore, aku nggak mau kamu telat sampai rumah!"

Mita pun mengangguk. Setelah merapikan barang-barang mereka, akhirnya mereka keluar dari kelas. Namun mereka dikejutkan dengan keberadaan Keyla yang tertidur di depan kelas.

"Loh, Kak Keyla? Kok dia bisa di sini?" tanya Mita cemas.

"Udah gue duga dia nggak bakalan mau pulang sama Bimo," gumam Rasya. Ada sepercik rasa bersalah karena ia telah mengabaikan Keyla.

"Apa?" tanya Mita.

Rasya menggeleng cepat, "nggak papa, kamu pulang duluan aja, biar Keyla aku yang bangunin," ujar Rasya.

"Oh, ya udah. Aku duluan ya Ras!" ujar Mita lalu berlalu pergi.

Rasya kini menatap gadis yang tertidur di hadapannya itu. Tiba-tiba bibirnya tersenyum ketika memerhatikan wajah polos Keyla saat tertidur, berbeda saat dia terbangun. Gadis itu cenderung menampakkan wajah judes khasnya.

Kepala Keyla hampir saja menghantam tembok belakang jika Rasya tidak buru-buru menaruh tangannya di belakang kepala Keyla. Ah, jika melihat Keyla tertidur pulas seperti ini, Rasya jadi tidak tega membangunkannya.

Rasya pun akhirnya memutuskan untuk menggendong Keyla secara perlahan agar gadis itu tidak terbangun. Lelaki itu menggendong Keyla sampai di parkiran belakang sekolah, tempat Rasya memarkirkan mobil.

~~~~~

Akhirnya update! Jangan lupa vomment!

15-04-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro