39. Siap-siap

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Mau tanya ke kalian. Tapi kalian harus pilih satu ya! Kalian lebih suka nama yang mana?

Rasya

Nanta

Pilih satu ya. Btw part kali ini sedih lho!

~~~~~

Bad Boy Behind The Glasses
39. Siap-siap

Yang satu cemburuan, yang satu baperan. Komplit sudah mereka.

~~~~~

TANGAN Keyla berhasil di cekal oleh Rasya ketika gadis itu berada di parkiran. Semua orang yang tadinya ingin menonton ulang tahun sekolah, tiba-tiba jadi keluar sekolah dan menontoni mereka.

"Key, dengerin gue dulu, yang lo liat semuanya salah paham!"

Keyla masih menangis. "Ras, plis, lepasin gue," kata Keyla.

"Keyla, lo tau kan gue suka sama lo. Mana mungkin gue buat lo baper kalau gue nggak suka sama lo. Apa untungnya buat gue coba?" tanya Rasya yang sudah mulai menggila karena Keyla tidak berhenti menangis.

"Gue nggak peduli!" Keyla masih tak mau membalikkan badannya.

Rasya memutar tubuh Keyla agar menghadapnya, "liat mata gue Key!" pinta Rasya.

"Nggak!"

Rasya menarik dagu Keyla, membuat gadis itu terpaksa menatap mata tajam milik Rasya. "Plis Key, gue nggak bermaksud buat nyium dia, tapi dianya yang tiba-tiba nyosor. Gue tadi mutusin dia, tapi dia nggak terima makanya kayak gitu," jelas Rasya.

Keyla merasa sedikit lega mendengar penjelasana Rasya, tetapi gadis itu masih tak percaya dengan Rasya. Apakah Rasya benar-benar menyukainya?

"Gue nggak percaya sama lo! Lo bangsat, gue benci sama lo! Lo kejar aja sama guguk lo, bawa pakai rantai sekalian biar nggak bisa pergi," kata Keyla.

"Lo tau nggak sih siapa yang bangsat sebenarnya? Lo! Lo orang terbangsat yang pernah gue kenal! Lo buat gue gila cuma gara-gara lo nangis. Lo buat gue gila cuma karena lo pegangan tangan sama cowok lain. Lo bisa buat gue bunuh orang kayak Gavin cuma karena lo takut liat dia. Lo bisa buat ketua geng abstrax koar-koar alay kayak gini di depan banyak oran! Terus sekarang gue tanya sekali lagi, yang bangsat siapa?" tanya Rasya bergebu-gebu. Ia tahu reputasinya akan maju dikalangan cewek-cewek dan akan jauh kebelekang dikalangan cowok-cowok. Tapi masa bodo dengan hal itu, diotaknya cuma ada Keyla.

Keyla terdiam. Mendengar hal itu membuat dia merasa baikan. Jauh lebih baikan. Keyla lagi-lagi baper hanya dengan kalimat-kalimat Rasya.

Yang bilang bahwa Keyla alay, lebay dan terlalu baperan mungkin kurang ngaca. Kalian hanya membaca saja bisa baper, apalagi Keyla yang mengalaminya langsung. Jadi yang baperan sebenarnya siapa?

Lo yang bangsat Ras, lo buat gue baper cuma dengan ucapan lo, batin Keyla.

Rasya tersenyum saat menatap mata Keyla yang sudah tidak menangis. Lelaki itu menghapus sisa air mata di pipi Keyla dan menatap gadis itu lekat-lekat. Ia tak peduli bahwa penonton alay sudah mulai berteriakan. Ia hanya peduli dengan gadis di depannya saat ini.

"Gue nggak bakalan nyuruh lo untuk nggak nangis. Gue ngijinin lo buat nangis sejadi-jadinya dan buat gue gila karena itu, kalau itu bikin lo tenang. Karena dengan kayak gitu, gue bisa buktiin kalau gue bisa buat lo berhenti nangis."

Pipi Keyla merona. Sialan! Baru saja Keyla melihat lelaki di hadapannya berciuman dengan Mita, tapi sekarang dia sudah baper lagi dengan Rasya. Benar-benar manusia kurang ajar Rasya ini. Keyla ingin menabok kepala Rasya rasanya, tapi apa daya, dia bahkan tidak bisa berkata-kata lagi.

Melayang ... lalu dihempas lagi.

Begitulah nasib pasangan yang terlalu baperan dan terlalu cemburuan.

"Kok diem? Nggak mau marah lagi? Biar gue nya usaha lagi buat bujuk lo," goda Rasya.

Keyla mendengus, "lo emang jago buat gue melayang terus jatuhin lagi, terus aja gitu," kata Keyla.

Rasya terkekeh, "iya, iya, maafin gue deh pacarku."

"Sejak kapan kita pacaran? Emang lo ada nembak gue?" tanya Keyla.

"Kan waktu itu di mobil."

"Gue nggak ada nerima," elak Keyla.

"Kan lo nyuruh gue mutusin Mita," kata Rasya.

"Emang gue ada bilang kalau lo bakalan jadi pacar gue setelah mutusin Mita? Nggak kan!"

Rasya mendengus, "terus maunya apa sekarang?"

"Peka dikit dong, masa nanya ke gue," kata Keyla kesal.

"Iya, iya, mau nggak lo jadi pacar gue?" tanya Rasya.

Keyla menatap Rasya kesal. "Apaan sih, kayak terpaksa gitu. Terus nggak romantis banget, di parkiran lagi! Nggak, gue nggak mau jawab! Gue itu mau tempat jadian yang bagus, terus yang romantis, bukannya di parkiran kumuh gini," gerutu Keyla.

Kesabaran Rasya sudah habis. Sejak tadi ia hanya menunggu Keyla mengatakan suatu hal yang menyatakan bahwa mereka resmi berpacaran. Tapi Rasya rasa Keyla tidak akan mengatakannya.

Dengan sekali tarik, Rasya memeluk Keyla dengan erat. Lelaki itu membisikkan sesuatu kepada Keyla. "Nggak usah dijawab. Dengan liat lo nangis pas tau gue sama cewek lain, terus pipi lo merah pas ngomong sama gue atau saat gue denger detak jantung lo yang nggak bisa dikondisikan saat gue peluk. Gue rasa gue udah tau jawaban dari pertanyaan gue tadi." Rasya sedikit menjauh dan menatap wajah Keyla yang merah seperti tomat. Kemudian lelaki itu kembali membisikkan sesuatu, "sayang, minta cium boleh?" goda Rasya.

Keyla mendengus dan berusaha mendorong Rasya. "Ras, lepasin gue! Banyak yang ngeliatin kita!" kata Keyla.

"Ya udah biarin."

"Rasya."

"Apa sayang?" tanya Rasya.

"Malu tau!" kata Keyla.

Rasya menatap banyak orang yang menatapnya tanpa melepas pelukannya. Melihat mata tajam milik ketua geng abstrax membuat orang-orang menjadi sedikit menjauh.

"Nggak pernah liat orang bahagia apa, pake ditontonin segala, kan pacar gue jadi malu," teriak Rasya yang langsung dihadiahi pukulan di dadanya. "Pacar gue malu nih! Kalian pergi mending! Jauh-jauh sono!" Orang-orang masih terdiam, tidak berniat pergi. "Pergi bangke, gue tebas juga lo lama-lama!" bentak Rasya.

Seketika semuanya berhamburan secara teratur. Membuat parkiran hanya terisi Keyla dan Rasya. Lelaki itu kemudian kembali menatap Keyla yang sudah malu setengah mati.

"Udah sepi nih, ciumannya mana?" tanya Rasya.

Keyla mendengus, "mati aja lo sana!" teriak Keyla kesal. "Lo bikin gue malu!"

"Kalau gue mati, terus lo jadi jomblo dong," ledek Rasya.

Keyla menatap Rasya kesal, "lepasin gue Ras! Gerah tau dipeluk sama lo!"

"Gerahan mana daripada gue pelukan sama yang lain," goda Rasya.

"Ya udah, pelukan aja sono sama yang lain!"

"Ntar gue diputusin lagi."

"Ya udah, cari yang baru aja sana," kata Keyla kesal setengah mati.

"Kan aku maunya sama kamu sayang."

Lagi dan lagi. Wajah yang tadinya sudah tidak memerah, kini kembali memerah. Kenapa Rasya selalu buat dia bawa perasaan? Dikit-dikit nangis, dikit-dikit marah, dikit-dikit seneng.

Rasya tertawa melihat wajah Keyla yang sudah seperti kepiting rebus. Rasanya menyenangkan membuat Keyla baper. Keyla sangat mudah baper, hal itu membuat Rasya jadi takut Keyla akan baper dengan cowok lain juga. Ah, Rasya jadi ingin membunuh semua cowok yang ada di dekat Keyla, kecuali calon ayah mertuanya.

Keyla pun melepaskan pelukan Rasya karena lelaki itu tengah lengah. "Males gue sama lo, mending gue ketemu Radit."

Tawa Rasya lenyap digantikan dengan tatapan mengintimidasi. "Mau ngapain?" tanyanya ketus.

"Mau buat lo cemburu," ujar Keyla.

"Coba aja kalau berani."

~~~~~

HMM ... HMM ... HMM ... lanjut tidak yah? Pada males vomment ternyata semuanya. Stop sampe disini aja kali yah?

Canda deng, gimana part kali ini? Suka? Mudah-mudahan ya. Kasi yang manis dulu sebelum yang pahit, eh jadi spoiler :v

Next? 1,5k comment bisa nggak? Aku tungguin sama sampai target.

Btw aku bakalan UNBK senin depan, mohon doanya ya. Mungkin aku bakalan nggak serajin kemarin-kemarin buat update karena alasan UNBK, tapi aku usahain buat update. Semoga betah buat nunggu.

Buat yang mau UNBK juga semangat ya!

21-04-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro