48. Bimbang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bad Boy Behind The Glasses
48. Bimbang

Disaat diriku merasa ragu dengan perasaanku sendiri

~~~~~

SUDAH sedari kecil Rachel mengidap penyakit hipoksia, dimana kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normal.

Karena penyakit itu menyebabkan Rachel sering mengalami epilepsi atau kejang berkelanjutan yang berlangsung lebih dari 30 menit secara terus menerus.

Hal itu menyebabkan pergaulan Rachel dengan teman-temannya tidak berjalan dengan baik. Teman-temannya mengejek Rachel karena sering kejang mendadak. Maka dari itu Leo sangat posesif kepada adiknya itu. Sehingga dulu Leo juga sering terkena bully-an. Tapi semenjak Rasya dan Radit membela mereka, tidak ada yang berani mengejek Leo dan Rachel lagi. Dan semenjak itu Leo dan Rachel dekat dengan Rasya, Radit dan Marchel -yang merupakan teman dekat Rasya sejak SD.

Lalu kemudian Rey yang temannya Leo mulai dekat dengan mereka juga. Dan setelah hal itu, Radit menolong Mike yang selalu terkena bully-an dari para teman mereka. Mike menjadi ikut tergabung dalam geng yang dicetus oleh Rasya. Walaupun enggan, tapi Mike ingin dekat dengan Radit.

Oh, iya, Radit kenal dengan Rasya karena Radit menolong Rasya saat sedang dikeroyok oleh kakak kelas. Maka sejak itu mereka mulai dekat.

Begitulah awal mula terbentuknya geng abstrax. Geng yang terbentuk dari SMP hingga kini.

~~~~~

YANG Radit rasakan saat mengetahui Rachel sadar adalah kebahagiaan yang tidak bisa dideskripsikan. Radit benar-benar bahagia saat melihat mata yang selama setahun tertutup rapat, kini kembali terbuka.

Radit masih setia mendengar ocehan Rachel tentang Rasya. Ia sudah biasa mendengarkan ocehan itu sejak dulu. Ocehan yang berisi kekaguman yang sangat jelas menandakan bahwa Rachel menyukai Rasya. Tapi entah kenapa Rasya tidak pernah peka dengan perasaan Rachel, padahal Rasya juga menyukai gadis itu. Radit bisa merasakan bahwa Rasya sangat terlihat berbeda jika berada di dekat Rachel sama seperti saat di dekat Keyla.

Sepertinya sampai saat ini Rasya masih mengira Rachel menyukainya. Padahal jelas-jelas perasaan Radit bertepuk sebelah tangan. Tapi, walaupun tahu Rasya salah paham, Radit merasa enggan untuk memberitahu Rasya kalau Rachel menyukainya. Biarkan saja Rasya mengira bahwa Rachel menyukai dirinya, maka dengan begitu Rasya tidak akan menyatakan perasaannya. Karena Radit belum siap dengan hal itu.

Tetapi Radit pikir Rasya sudah melupakan Rachel karena lelaki itu tidak pernah mengunjungi Rachel. Terlebih lagi Rasya sudah berpacaran dengan Keyla -yang mirip dengan Rachel, bahkan Radit sempat terlena dengan Keyla yang terlihat sama dengan Rachel. Namun sepertinya pikirannya salah, Rasya masih memiliki perasaan untuk Rachel, itu terlihat jelas.

Radit mengakui bahwa Keyla memang seperti Rachel, tetapi Keyla juga tidak bisa menggantikan posisi Rachel di hatinya. Begitu juga dengan Rasya. Walaupun awalnya Rasya mengelak bahwa Keyla mirip dengan Rachel dan mengklaim bahwa Mita yang mirip dengan Rachel, tapi akhirnya lelaki itu mengakuinya juga bahwa Keyla mirip dengan Rachel.

Bukan dari segi wajah, namun dari segi perilaku. Mereka sama-sama terlihat ingin dilindungi, walaupun Keyla terlihat songong, tetapi wajah Keyla sangat menyiratkan sesuatu yang ia tutup-tutupi.

Radit tersadar dari lamunannya saat Rachel menggoyanh-goyangkan tangannya.

"Kak Radit bengong aja dari tadi, aku cerita masa nggak didengerin," protes Rachel.

Radit menatap Rachel dan mengelus kepala gadis itu. "Maaf, maaf, abisnya aku bosen dengerin kamu ngoceh tentang Nanta melulu. Kamu mending mikirin sekolah kamu yang kelewat satu tahun, seharusnya kamu sekarang udah kelas SMA lho! Kamu nggak niat daftar sekolah?" tanya Radit.

Rachel bergidik ngeri lalu menggeleng dengan cepat. "Aku nggak mau sekolah, aku home schooling aja, itu lebih nggak nyeremin," kata Rachel.

Radit terkekeh, "sekolah itu nggak nyeremin kok."

"Nyeremin ah." Rachel bersikukuh.

"Ya udah terserah kamu aja. Sekarang kamu istirahat dulu ya, biar bisa cepet sembuh terus bisa pulang," kaga Radit.

Rachel mengangguk dan menutup matanya.

Radit tersenyum tipis ketika melihat wajah Rachel yang terlelap. Sangat polos, membuat Radit tidak ingin berpaling dari wajah Rachel sedetik pun.

~~~~~

KEYLA mencuri-curi pandang ke arah Rasya yang tertidur di atas meja. Lelaki itu akhir-akhir ini terlihat sedang memikirkan sesuatu. Apakah itu tentang Rachel? Sepertinya iya.

Keyla juga belum pernah bertanya mengenai Rachel kepada Rasya. Gadis itu juga merasa bahwa Rasya butuh privasinya sendiri, bahkan Keyla juga memiliki privasi. Ada hal yang Keyla sembunyikan dari Rasya tentang Gavin. Dan Rasya tahu Keyla menyembunyikan sesuatu, tetapi lelaki itu tidak berniat untuk memaksa Keyla memberitahunya.

Rasya tiba-tiba membuka matanya disaat Keyla sedang memandang ke arah Rasya. Tatapan mereka bertemu. Membuat keduanya merasakan kerinduan yang mendalam.

"Kangen banget ya sampai diliatin kayak gitu?" goda Rasya.

Keyla mendengus, "siapa bilang gue kangen sama lo. Gue nggak kangen tuh! Lagian dengan kayak gini, gue jadi bisa bebas chat sama cogan-cogan," ujar Keyla.

"Lo nyaman saat kita break kayak gini?" tanya Rasya.

Keyla segera menggeleng, "nggak lah."

Rasya mengangguk dan tersenyum senang. "Baguslah. Gue juga nggak nyaman dengan kita yang kayak gini. Mungkin itu adalah bukti kecil kalau kita emang punya perasaan satu sama lain," ujar Rasya.

Keyla menatap Rasya serius, "lo ada masalah akhir-akhir ini?" tanya Keyla.

Rasya terdiam.

"Kalau lo mau cerita, lo bisa cerita ke gue. Kalau nggak ya nggak papa, gue nggak mau maksain lo," kata Keyla.

Rasya tersenyum, "lo keliatan lebih dewasa ya." Rasya kini mengubah posisi kepalanya yang tertidur menjadi tegak dan menatap Keyla. "Key, Rachel udah sadar."

Keyla berusaha untuk tersenyum, "gue tahu itu kok, Leo yang ngasi tau," kata Keyla.

Lelaki itu menatap Keyla. Ia tahu Keyla cemas dengan siumannya Rachel. Gadis itu pasti takut jika Rasya berpaling darinya dan memilih Rachel. Tetapi Rasya tidak bisa mengelak hal itu, Rasya juga masih merasakan sesuatu saat melihat Rachel.

"Gue bingung sama perasaan gue," kata Rasya.

Dari dulu, Keyla sangat menginginkan Rasya mengatakan semuanya secara jujur. Tapi kenapa saat Rasya telah jujur, Keyla seperti sangat tersakiti?

"Lo masih suka sama Rachel?" tembak Keyla.

Rasya tidak mengangguk, tetapi juga tidak menggeleng.

Keyla tersenyum kecut, "lo harus cari tahu siapa yang lo suka sebenarnya. Keputusan kita break ada gunanya juga. Gue cari tau apa gue bener-bener suka sama lo, lo cari tau apa lo masih suka sama Rachel atau nggak. Setelah semua pertanyaan kita terjawab, kita bisa mutusin buat lanjut atau berhenti."

Rasya tahu bahwa Keyla tersakiti. Tetapi Rasya tidak bisa mengatakan kalimat yang bisa menangkan gadis itu. Karena kenyataanya, ia masih bingung dengan perasaannya.

Ternyata, digantung oleh seseorang sangat tidak menyenangkan. Dan kini, Keyla digantung oleh Rasya. Digantung oleh perasaan Rasya yang masih bimbang.

~~~~~

Next? Jangan lupa buat vomment! Btw besok terakhir UNBK nih! Semangat ya!

25-04-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro