22. the answer.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seusai pulang dari rumah sakit, Alfa segera mengunci dirinya di dalam kamar. Pikirannya kacau saat ini. Melihat Lea terbaring lemah adalah hal yang sangat tidak ingin dilihat oleh Alfa. Baik sebagai seorang kakak, ataupun sebagai seorang pria yang mencitai wanita.

Alfa mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah foto, foto Ratna. Alfa tidak mengerti dan bahkan tidak percaya sampai saat ini.

Semuanya pasti ada kejelasannya, dan yang Alfa perlu lakukan menanyakan langsung dengan keluarga Lea. Ia harus tau kebenaran yang sebenarnya. Apakah Lea benar adik kandungnya atau itu semua hanya rekayasa.

Karena demi apapun, wajah Lea dan Alfa tidak ada mirip-miripnya. Bukankah seorang kakak-beradik akan memiliki kemiripan walau itu hanya sekilas?

Alfa sendiri bahkan tidak pernah melihat Ratna hamil. Mustahil bukan jika tiba-tiba Lea lahir dari dalam rahim Ratna tanpa mengandung selama sembilan bulan?

Alfa memilih untuk memasuki ruangan kerja almarhum ayahnya. Barangkali ia akan mendapatkan petunjuk dari tempat itu.

Alfa membongkar semua berkas-berkas yang ada di sana. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah buku yang di depannya terdapat judul, "Alfa Bagaskara."

Alfa membuka lembar demi lembar foto tersebut. Terdapat banyak fotonya sewaktu ia masih kecil. Matanya tiba-tiba saja menangkap sebuah foto yang memperlihatkan dirinya dengan orang lain, orang yang tidak pernah Alfa lihat sebelumnya.

Alfa teringat akan sesuatu. Neneknya, ia yakin neneknya mengetahui siapa orang di balik foto itu.

Alfa segera mengambil foto tersebut, dan bergegas ke dalam kamarnya untuk mengambil kunci mobilnya. Dirinya segera menuju garasi untuk menuju ke rumah sakit. Ia harus menemui neneknya untuk mengetahui kebenaran yang sebenarnya.

Alfa menjalankan mobilnya seperti orang kesetanan. Ia ingin secepat mungkin sampai di rumah sakit dan mengetahui semuanya karena Alfa benar-benar penasaran.

Mobil Alfa kini sudah terparkir di parkiran rumah sakit. Alfa segera menuju ke ruangan neneknya dan dibuat terkejut akan seseorang yang berada di ruangan tersebut.
Orang itu adalah Ratna, ibu kandungnya yang katanya telah meninggal dunia. Bagaimana bisa Ratna ada di sini?

Ratna tersenyum ke arah Alfa sementara Alfa masih dengan ekspresi terkejutnya.

"Ma-mama?" panggil Alfa, lidahnya terasa kelu. Pria itu masih menatap tidak percaya wanita yang berada di hadapannya.

Ratna segera menghampiri Alfa, memeluk tubuh putranya yang kini sudah beranjak dewasa. Ratna sangat merindukan putranya. Sudah empat tahun mereka tidak bertemu.

"Mama, kenapa bisa ada di sini?" tanya Alfa.

Ratna tersenyum, ia mengusap pundak anak laki-lakinya kemudian menyuruh Alfa untuk duduk.

"Kamu pasti dapat kabar kalau Mama kecelakaan, benar begitu?" tanya Ratna dengan nada lembut.

Alfa menggeleng, tatapannya menunjukan bahwa dirinya sedang emosi. "Mama dibunuh. Dibunuh sama anak kandung Mama sendiri."

Ratna terkejut mendengar jawaban Alfa. Ia tidak menyangka anaknya sudah tau semuanya.

"Alfa punya adik perempuan, kan? Namanya Lea, dia yang udah membunuh Mama," ujar Alfa dengan perasaan yang kalut.

Ratna menggeleng. "Bukan Lea yang nembak Mama."

Alfa membulatkan matanya. Jadi, siapa orang yang sudah menembak ibunya?

"Kejadiannya empat tahun yang lalu, saat kedua putri Mama bertengkar kerena pria." Ratna mulai menceritakan semua kejadian yang ia alami di masa lalu.

"Bukan Lea yang pegang pistol, tapi Lia. Dia mau menembak ke arah Lea, namun sama Mama dicegah, akhirnya pistol yang dia pegang mengarah ke Mama."

"Tapi, pistol yang Lia pegang tidak memiliki peluru," ujar Ratna yang membuat Alfa bingung.

"Jadi, siapa yang menembak Mama?" tanya Alfa.

"Selma. Kamu tau? Papa kamu sudah menyelamatkan Mama dari suaminya Selma."

"Selma punya suami namanya Fasha, dia mantan pacar Mama dan dia nggak terima kalau Mama nikah sama Papa kamu. Saat kamu lahir dan umur kamu delapan bulan, Papa kamu meninggal dunia. Di situ, Fasha datang ke rumah dan ya, dia ngelakuin pelecehan ke Mama." Ratna berusaha menahan air matanya yang akan keluar. Bagaimanapun kejadian itu benar-benar membuatnya trauma dan takut.

"Kamu yang belum paham apa-apa jelas nggak tau kalau Mama sedang hamil, dan orang yang ada di foto itu, dia sebenarnya orang tua kamu. Kamu sebenarnya bukan anak Mama. Setelah Mama hamil Lea, orang tua kamu meninggal dunia dan kamu dititipkan ke Mama. Mama ngerawat kamu sama Nenek, sampai saat Lea lahir dan dia tertukar di rumah sakit, Mama memutuskan untuk ninggalin kamu sama Nenek kamu dengan alasan bekerja di luar negeri." Ratna menarik nafasnya sesaat. Jujur, dadanya terasa sangat sesak menceritakan itu semua.

"Setelah Lia SMP, Mama menustuskan untuk meminta pertanggung jawaban ke Fasha. Selma, istrinya Fasha nggak senang tentunya dengan keberadaan Mama. Lain dengan Lea, dia awalnya nggak suka sama Mama, tapi lama-kelamaan, Lea mulai terbuka ke Mama, dia mulai curhat bahwa dia suka sama seseorang."

"Sampai hari itu tiba, Lia salah paham dengan Lea, dan berniat membunuh Lea."

"Lalu, kembali ke cerita Mama yang awal, Selma menembak Mama, dan yang ketakutan adalah Lia, Lia menyangka dirinya yang membunuh Mama, dia memilih pergi dengan membawa mobil yang berisi pria yang dia suka, Arka, tapi Arka sukanya sama Lea. Lea juga memasuki paksa mobil itu, dan mencegah Lia melakukan tindakan aneh."

"Lia bawa mobil ugal-ugalan, akhirnya kecelakaan itu terjadi, dan di belakang mobil mereka ada mobil Almi dan Zidan yang menabrak mobil mereka. Setelah kejadian itu, Almi lupa ingatan, Zidan ginjalnya rusak, dan Arka meninggal dunia. Semua orang menyalahkan Lea karena saat ditemukan tubuh Lea berada di kursi pengemudi."

"Lea bukan gadis yang jahat Al, dia rela terlihat jahat untuk melindungi orang yang dia sayang."

"Kenapa orang-orang ngira Mama meninggal?" tanya Alfa.

"Fasha nggak mau Selma dipenjara, dia menyuruh Mama ke luar negeri, dan kalau Mama nggak mau, mereka akan mencoba bikin kamu sengsara," jawab Ratna. Dirinya kini sudah tidak bisa menahan air matanya. Ia membiarkan air matanya mengalir begitu saja.

"Tapi sekarang, setelah Mama berpikir, sudah saatnya Mama mendapatkan keadilan, dan sudah saatnya semua orang berhenti menyalahlan Lea, karena Mama yakin, dia nggak salah dalam kecelakaan itu," ujar Ratna dan Alfa mengangguk.

"Lea sakit ginjal, Ma," lirih Alfa sembari memeluk tubuh orang yang selama ini ia anggap sebagai mamanya.

"Alfa udah nyakitin Lea, Alda udah buat Lea sedih."

"Alfa brengsek, Ma."

Ratna hanya mengusap punggung putra angkatnya, dalam hatinya merasa sakit mendengar putri kandungnya ternyata terkena penyakit ginjal.

"Untuk sekarang, kita sama-sama menegakan kebenaran, dan kita sama-sama buat Lea supaya sembuh."

Alfa mengangguk, kemudian menghamburkan dirinya ke dalam pelukan mama angkatnya.

Alfa lega sekarang, dirinya kini sudah bisa mencintai Lea dengan bebas, bahkan memiliki gadis itu.





bersambung ....

kira-kira udah selesai belum nih konfliknya?

eh btw ada yang bisa bikin cover cerita atau vektor full face nggak? kesel cover cerita gue yang ini ancur banget.

follow instagram :
@rizqia08
@qiiaakk

ID Line : rizqia8

next? vomment.

monday, december 9, 2019.
4.00 PM.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro