D u a

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

2. Dandan

Kenzie menatap sinis ke arah Kiara yang duduk di depannya. Gadis itu menunduk dengan Bi Dedeh—Ibu sekaligus pembantu di rumah Kenzie—yang berdiri di sampingnya.

"Bilang sekarang, tadi kalian ngapain?" tanya Malik pada putranya.

Kenzie berdecak kesal, "Kenzie gak ngapa-ngapain, Pa. Kenzie—"

"Bohong! Mama liat sendiri, Kenzie! Lik aku gak mau kejadian Leo sama Ara ke ulang sama Kenzie juga. Aku mau Kenzie sama Kiara nikah!"

Leo adalah adik dari Malik. Saat seusia Kenzie, dia menghamili sahabatnya sendiri hingga menikah dan memiliki anak sekarang.

"Ma, Kenzie gak punya kerjaan. Mau dikasih makan apa Kiara kalau dinikahin sama Kenzie? Yang bener aja." Kenzie membantah.

Malik menggeleng, "Kamu lulus bentar lagi, Kenzie. Papa gak mau kejadian Leo ke ulang lagi sama kamu. Pokonya, keputusan Papa bulet. Dua bulan lagi kalian menikah!"

Kiara meremas rok sekolahnya. Gadis itu menatap Mamanya yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Dari raut wajah Bi Dedeh, Kiara tahu betul Ibunya itu kecewa. Ingin berbicara, tapi ia takut majikannya marah, jika Ibunya dipecat, mau tinggal di mana Kiara dan juga sang Ibu?

"Bi, Bibi setuju, 'kan? Hanin cuman gak mau terjadi sesuatu nantinya sama Kiara dan Kenzie."

Bi Dedeh tersenyum kecut dan menunduk. Wanita paruh baya itu menatap ke arah Kiara yang memasang raut sedih. "Ma, gak usah macem-macem, deh. Kenzie gak sebrengsek itu."

"Papa pernah gagal rawat adik Papa, Zi. Papa gak mau gagal juga jadi Papa buat kamu."

Kenzie diam. Cowok itu mengepalkan tangannya kemudian beranjak, "Terserah!"

Setelahnya, ia berjalan menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya.

"Kalau gitu, saya balik ke dapur ya, Non," pamit Bi Dedeh.

Hanin mengangguk. Kiara berbajak, gadis itu langsung mengikuti langkah Ibunya.

Saat di dapur, Kiara langsung memeluk Ibunya dan menangis. "Kiara gak lakuin apapun, Bu," lirihnya.

"Ibu kerja buat kamu, Ra."

"Bu …."

"Ibu gak tau lagi harus gimana, Ra. Ibu bingung."

***

Kenzie mengacak rambutnya sendiri dengan kesal. Cowok itu memilih merebahkan tubuhnya.

Mana mungkin Kenzie melakukan hal brengsek pada Kiara? Senakal apapun dirinya, ia masih memiliki pikiran.

Bukankah jika ia melakukan hal begitu pada Kiara akan banyak sekali efek sampingnya?

Masa depannya akan hancur, belum lagi jika ia kecanduan. Kenzie tidak sebodoh itu.

Ini yang selalu membuatnya kesal. Mama dan papanya tak pernah percaya pada apapun tentang Kenzie.

"Bang."

"Ngapain lo?" Pertanyaan sinis keluar begitu saja kala dilihatnya adik laki-laki dengan seragam SMPnya berada di ambang pintu.

Namanya Kenzo. Cowok itu tertawa, "Sinis amat kaya ditagih hutang. Kenapa sih?"

Cowok itu masuk ke dalam kamar milik Kenzie, kemudian ia merebahkan tubuhnya di samping Abangnya itu. "Ngapain lo ke sini? Sana! Nyempitin kamar aja."

"Bang, gue mau pacaran sama yang lebih tua dari gue ah."

"Pacaran aja sana sama Tante-Tante."

Kenzo mendengkus kesal, cowok itu menggeleng, "Bukan, Bang. Sama Kak Kiara, gak papa deh dia lebih—"

"Gak usah macem-macem."

"Tuh kan sinis, lo suka kan sama Kak Kiara?" Kenzo menaik turunkan alisnya.

Kenzie memutar bola matanya malas, "Suka? Gue suka sama anak pembantu kayak dia? Gak usah ngada-ngada, dia bukan tipe gue."

"Sok berkelas lo! Awas aja nelen ludah sendiri. Pokonya, gue beneran mau pedekatein kak Kiara. Bye!"

Kenzo langsung berdiri, cowok itu berlari meninggalkan kamar milik Kenzie.

Kenzie yang melihat itu sontak beranjak, cowok itu dengan segera mengejar adik kurang ajarnya yang satu ini.

"Kak Kiara, habis nangis? Kenapa? Kangen gue ya?"

Kenzie berdecak kesal kala mendengar rayuan buaya anak SMP seperti Kenzo.

Cowok itu mendekat, kemudian menarik kursi dan di disimpannya di samping Kiara.

Kenzie duduk, kemudian merangkul bahu gadis itu di depan Kenzo. "Gak usah baper sama anak SMP. Apalagi sama adik gue, sadar diri itu perlu. Lo gak sebanding sama keluarga gue," bisik Kenzie pada Kiara.

Kiara menunduk, ia selalu takut ketik Kenzie berada di dekatnya, menatapnya, dan juga berbicara padanya.

"Bang, awas deh!"

"Lo yang awas!" ujar Kenzie sewot.

Ayla menuruni anak tangga, gadis itu melambaikan tangannya pada Kenzie, Kenzo, dan juga Kiara yang tengah berkumpul. "Wah! Seneng banget liat Abang gue akur sama Kiara," goda Ayla.

Gadis itu langsung duduk di samping Kenzie dan melingkarkan lengannya pada lengan Kenzie. "Bang, gue mau ke pasar malem. Anterin, ya?" ujar Ayla seraya meletakan dagunya di bahu milik Kenzie.

"Ada maunya doang lo bilang Abang," sahut Kenzo.

"Diem lo!"

"Apa mau ribut? Sini maju." Kenzo sudah memasang kuda-kuda.

Kenzie melepas rangkulannya pada Kiara, dan beralih merangkul Ayla adik kesayangannya. Tangannya terulur mengusap pipi gadis itu dengan lembut. "Nanti gue anter," ujar Kenzie.

"Yes!"

"Kiara, lo ikut, ya?" kata Ayla.

Kenzie berdecak kesal, "Gak usah bawa-bawa dia. Malu-maluin tau gak?"

"Gak papa Kak Kiara, Kakak pergi sama gue aja. Nanti gue pake bajunya Bang Kenzie deh biar gak keliatan anak SMP. Badan gue kan tinggi, udah cocok lah kalau jadi anak SMA," sahut Kenzo.

"Ay, lo bawa Kiara, tapi lo dandanin dia yang bener."

Kenzie langsung beranjak, cowok itu mencium kening Ayla kemudian berlalu pergi meninggalkan ketiganya.

Ayla langsung mendekat ke arah Kiara, "Gue denger dari Mama katanya lo mau dinikahin sama si Kenzie?" tanya Ayla.

"Hah? Wah! Gak bener nih, gak, Kak Kiara harusnya sama gue aja," sahut Kenzo.

"Diem lo."

Kiara tersenyum dan mengangguk menatap Ayla. "Emang tadi kejadiannya gimana sih? Kok bisa—"

"Ibu sama Bapak salah paham, Kak."

"Gak papa, gue bakal bikin Kak Kenzie jatuh cinta sama lo. Lo tenang aja!"

Ayla berdiri, "Ayo ke kamar gue!"

"Ng-ngapain?"

"Bikin keturunan! Ayo cus ke kamar gue aja!" sahut Kenzo.

Ayla menepuk lengan Kenzo yang hendak menarik tangan Kiara.

"MAMA, KENZO MAU HAMILIN ANAK ORANG!"

TBC

Makasih banget untuk tanggapan kalian di part sebelumnya huhu …

Buat yang tanya, Kenzie siapa sih? Buat yang baca Leo Rezayn atau Jangan Geer pasti tau.

Kalau dicerita jangan Geer, si kembar ada di awal part.

Dah intinya, cerita ini bisa dibaca terpisah ya …

Ada yang ingin disampaikan untuk Kenzie

Ayla

Kenzo

Kiara

See you!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro