T i g a p u l u h

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

30. ENDING

Kiara turun dari motor milik Kenzie. Keduanya tersenyum kala mendapati Hanin, Malik, Kenzo, Ayla, dan dua anak kembarnya di teras rumah.

Ayla beranjak, gadis itu langsung berlari ke arah Kiara dan memeluknya. "Kangen!"

Kiara tersenyum, Ia membalas pelukan Ayla dengan lembut. Hanin dan juga Malik ikut beranjak, mereka menghampiri Kiara.

Kiara melepas pelukannya dengan Ayla. "Bu, Pak, apa kabar?" tanya Kiara seraya mencium punggung tangan Hanin dan juga Malik.

"Baik, kamu apa kabar Kiara? Kami turut berduka cita atas meninggalnya Bi Dedeh."

Kiara tersenyum tipis, "Kiara baik, makasih, Bu."

Malik mengusap puncak kepala Kiara. Sedari dulu, Kiara sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. "Maafin kami ya, Ra. Harusnya kamu gak besarin Khanza sama Kenan sendirian."

"Gak papa, udah lewat juga. Lagi pula, Kiara seneng kok ngurus mereka." Kiara tersenyum tipis melihat dua anaknya yang tengah bermain bersama Kenzo di sana.

"Kamu tinggal di mana sekarang?" tanya Hanin.

"Kiara tinggal di kontrakan, Bu. Lumayan deket sih, tapi banyak masuk gang," jawab Kiara seraya tertawa pelan.

Kenzie senang melihatnya. Kiara kini kembali, Hanin dan juga Malik dengan senang hati menerima kehadiran wanita itu.

"Ra, anak lo sama Abang gue lucu banget sumpah. Jadi pengen—aws! Sakit, Kenzie!" Ayla mendengkus kesal kala Kenzie mencubit lengan Ayla dengan sedikit keras.

"Nikah dulu, baru punya anak. Gila lo," ucap Kenzie tak suka.

Ayla tertawa, tangannya terulur menepuk puncak kepala Abangnya dengan pelan. "Iya Abangku, Sayang. Belum ada calon—"

"Gak jadi sama Nakula?" tanya Kenzie seraya menaik turunkan alisnya.

"H-hah? Apaan, sih? Kenapa jadi Nakula, coba." Ayla mendengkus kesal.

Gadis itu memilih bergabung bersama Kenzo dan juga dua keponakan kembarnya.

Kenzie tertawa, cowok itu menarik lengan Kiara untuk duduk di teras bersama.

"Kenan lagi apa? Main sama Om Kenzo, iya?" tanya Kenzie seraya mengelus pelan kepala Kenan.

"Nggak, Om Kenzo dari tadi ngomong terus, tapi Kenan Gak ngerti Om Kenzo ngomongin apa," jawab Kenan.

Hanin dan Malik tertawa melihat itu. Keduanya saling tatap dan tersenyum, "Kamu udah punya cucu," ujar Hanin.

"Kamu juga."

"Kamu udah tua."

"Tuaan kamu."

Hanin memukul lengan Malik kesal. "Ngalah sebentar kenapa, sih?!"

"Aku bener loh, kan—"

"Berantem terus!" sahut Ayla.

Hanin dan Malik melirik ke arah anak dan juga cucu mereka. Keduanya tertawa.

Kiara senang, akhirnya, setelah sekian lama Kenan dan Khanza menanyakan perihal Papanya. Mereka bisa bertemu dengan papa kandung mereka.

Dan untungnya, Kenzie mau menerima kehadiran mereka. Menyayanginya, memberikan kebahagiaan walau Baru satu hari.

Tapi Kiara bersyukur, ia banyak belajar dari masa lalunya dengan Kenzie.

***

Kenzie melirik Kiara yang saat ini berdiri di sampingnya. Malam ini, Khanza dan juga Kenan menginap.

Begitu juga dengan Kiara, namun, jangan salah paham. Kiara tidur bersama Ayla, bukan dengan Kenzie.

Mereka tengah berada di luar sekarang, menikmati angin malam berdua.

"Stella meninggal, Ra. Aku baru tahu kemarin, tadi sebelum jemput Khanza sama Kenan, aku ke pemakamannya dulu."

"Stella? Yang …." Kiara mengangguk mengingat nama gadis bernama Stella itu.

Kenzie menghela napasnya, "Dia depresi, gak tau apa penyebabnya. Tapi Rara bilang, dia meninggal satu tahun setelah kelulusan. Dia juga sempet masuk rumah sakit jiwa. Aku sih ngiranya, dia nyesel lakuin itu sama aku, apalagi pas dia tahu aku punya isteri. Dia kepikiran, dan mungkin berakhir kayak gitu. Aku gak tau gimana jelasnya."

"Kasian, ya." Kiara tersenyum kecut mengingat kejadian itu.

"Aku minta maaf ya Ra soal kejadian itu."

Kiara mengangguk pelan, "Gak papa, Kan udah lama juga. Aku juga udah gak masalah."

Kenzie mengangguk pelan.

"Ra."

"Iya?"

"Aku seneng kita bisa kumpul kayak gini. Ya … walau pun kita bukan suami Isteri lagi, tapi aku bener-bener seneng bisa ketemu sama anak kita. Makasih udah jaga mereka dengan baik, Ra."

Kiara mengangguk. "Udah kewajiban aku sebagai Ibunya anak-anak, Kak."

"Kamu gak ada niatan buat menikah lagi, Ra?" tanya Kenzie.

Kiara menggelengkan kepalanya. "Yang terpenting buat aku sekarang, anak-anak. Masalah menikah aku gak tau, aku takut gagal lagi, Kak."

"Kakak sendiri?" tanya Kiara.

"Sama, aku aja masih kuliah, Ra. Aku juga udah gak kerja di bengkel Om Leo, belum punya pendapatan, takut gagal juga kayak kemarin."

Kiara tersenyum, wanita itu mengangguk. "Yaudah, kalau gitu … ayo ke dalem?"

Kenzie mengangguk. Keduanya memilih masuk ke dalam rumah.

Saat membuka pintu, mereka disambut dengan kehadiran Khanza dan juga Kenan di ruang tamu.

Keduanya tertidur di atas sofa dengan Kenzo yang dijadikan alas oleh mereka.

Kenzie mendekat cowok itu menggendong Kenan. Kakinya menendang kaki Kenzo beberapa kali. "Zo, bangun. Pindah ke kamar sana."

"Hmm."

Kiara memilih menggendong Khanza yang terlelap.

Keduanya berjalan menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar Kenzie.

Mereka merebahkan tubuh dua anak kembarnya di kasur. "Kalau gitu, aku ke kamar Kak Ayla ya, Kak?" pamit Kiara.

"Iya, makasih ya."

Kiara mengangguk. Namun, sebelum itu ia mencium kening Kenan dan Khanza bergantian.

Setelah itu, ia berjalan keluar di ditemani oleh Kenzie.

"Selamat tidur, Kiara."

"Selamat tidur, Kak Kenzie," jawab Kiara.

Kiara masuk ke dalam kamar Ayla. Kenzie juga memilih masuk ke dalam kamarnya.

Ia menutup pintu dan tersenyum.

Kisah Kiara dan Kenzie mungkin lumayan menyakitkan, tapi … dari sana Kenzie dan Kiara belajar banyak hal.

Dan yang terpenting bagi Kiara dan juga Kenzie saat ini adalah, Khanza dan juga Kenan.

Kenzie ataupun Kiara sudah dewasa, sudah saatnya mereka membuka lembaran baru, dan melupakan segala kenangan pahit mereka dulu.

Sampai di sini kisah mereka, terima kasih sudah mengikuti perjalanan Kiara dan juga Kenzie.

Selesai

Huaa selesai jugaa T_T

Setelah ini, aku mau fokus ke After we met dulu. Udah itu, baru deh Gengsi dong sama To-Lil.

Jangan lupa nabung buat Novel Leo Rezayn wkwk

Jangan lupa Order Jangan Geer juga, PO nya di perpanjang loh, serius dah.

Terimaksih banyak buat semuanya yang udah bersedia menemani aku dari awal cerita ini di buat sampai selesai.

Sehat selalu semuanya!!!

Yang buruk dari cerita ini jangan diikutin ya … dan yang baiknya gak tau ini ada yang baik atau kagak anjrot T_T dahlah~

See you!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro