Untuk seseorang yang tumbuh besar di lingkungan biasa, tentu saat mendengar kata guru, yang terbayang adalah Bapak atau Ibu yang mengenakan seragam dan mengajar di depan kelas. Namun, untuk seseorang yang memiliki pandangan berbeda, guru bisa menjadi sosok yang beragam.

Beberapa ilustrasi ini dapat menjadi contoh.

Sekelompok mahasiswa mengadakan kegiatan mengajar dengan turun ke jalan. Mereka mengajari anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk sekolah. Para mahasiswa yang kadang hanya mengenakan kaus oblong dan celana jeans belel itu jelas menjadi gambaran seorang guru bagi anak-anak di sana.

Seorang gadis yang biasa berjualan koran dan majalah di dekat lampu merah sebuah perempatan, selalu tersenyum setiap menawarkan dagangannya. Saat ditanya alasannya selalu tersenyum, gadis itu menjawab ia tersenyum karena bersyukur. Untuk gadis kecil itu, menjual koran sampai habis adalah kebahagiaan luar biasa. Hal ini bisa menjadi suatu pelajaran bagi orang-orang yang hidupnya berkecukupan, tetapi selalu mengeluh tentang pekerjaan. Bahkan seorang gadis kecil penjual koran bisa menjadi seorang guru bagi orang dewasa. Hal ini tergantung sudut pandangnya.

Guru yang tidak henti melakukan pekerjaanya adalah orang tua. Sesaat setelah seorang anak lahir, guru pertama yang dimiliki adalah kedua orang tuanya. Sepanjang masa tumbuh kembang hingga dewasa, guru terbaik yang dimiliki seseorang adalah orang tua. Bahkan hingga anak tersebut memiliki keluarga sendiri, orang tua tetap menjadi pengajar. Orang tua mengambil peran sebagai guru sepanjang hidupnya.

Menurut KBBI, guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua orang yang memberikan pengajaran dapat dijadikan seorang guru.

#30DayWritingChallenge #30DWCJilid28 #Day28