Kenang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Apakah yang patut dikenang dari tahun-tahun yang telah berlalu?

Pertanyaan sederhana itu mungkin mudah dijawab oleh kebanyakan orang. Mereka akan  membahas tentang kisah cinta, persahabatan dan segala kebahagiaan yang pernah terjadi. Beberapa juga bisa bercerita mengenai luka mereka, setelah berdamai dengan dirinya sendiri.

Laki-laki berkacamata yang tengah mengenakan baju tidur itu membuka jendela kamarnya. Ia berdiri menatap langit yang gelap. Ia merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah botol kecil dari sana. Ia membuka botol kecil itu dan menarik keluar batang yang ada di dalamnya. Ia melihat benda itu kemudian tersenyum. 

Ia mengarahkan benda itu ke luar dan meniupnya. Beberapa gelembung kecil keluar dari sana. Hal itu membuat banyak kenangan lama kembali menghantamnya. Kenangan saat Bunda melepaskannya pergi, saat Ayah membawanya kembali ke rumah dengan paksa dan saat kakeknya meninggal. Semua emosi dan luka dari masa lalu masih terlalu menyakitkan untuk dikenang. 

Berakhir dengan sendirian dalam kamar indekos mungkin jadi satu-satunya pilihan terbaik baginya. Tidak banyak cerita yang bisa ia kenang. Rasanya menyebalkan saat ia sendiri yang tidak bisa mengingat wajah orang-orang yang ia kenal. 

Zaivan mengidap prosopagnosia yang membuatnya tidak dapat mengenali wajah orang lain. Karena itu, setiap kejadian yang ia ingat terasa menyiksa ketika dikenang. Prosopagnosia membuat ia tidak dapat mengenali wajah siapapun, bahkan wajahnya sendiri. 

Suara ketukan membuatnya menoleh. Kepala seseorang menyembul dari pintu yang terbuka sedikit. 

Laki-laki dengan rambut gondrong dan beberapa tindik di telinganya itu tersenyum. "Makan, yuk! Hana bawa makanan dari rumah."

Zaivan menutup dan memasukkan botol gelembungnya ke saku. Ia tersenyum dan mengikuti laki-laki itu ke kamarnya. Di sana ada seorang gadis yang tengah membuka beberapa kotak makan. 

"Kata Bunda, ini harus dibagi sama kalian. Yuk, makan." Gadis berambut panjang yang mengenakan baju kuning itu tersenyum sambil menyerahkan piring kosong pada Zaivan. 

Zaivan tahu, dari kepingan hidup sebelumnya tidak banyak cerita menyenangkan yang bisa ia kenang. Namun, setelah ia mengenal dua orang yang ada di depannya ini, ia yakin akan banyak hal menyenangkan yang bisa ia kenang di kemudian hari. 

#30DWC #30DWCJilid26 #Day29

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro