✎ 19. evicted?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

(Name) dengan nafas terengah-engah mencoba menangkis serangan dari Mikey, selama beberapa menit Mikey terus menyerang (Name). (Name) hanya bisa menghindar karena sejak awal tenaganya telah habis saat melawan para Yakuza yang menyusup ke dalam rumah


Satu hal yang pasti, saat ini Mikey benar-benar ingin membunuh (Name)

'what the pak!!! Nih anak gak main-main mau bunuh aku, gaada celah sama sekali buat kabur.' batin (Name) yang mulai kewalahan

Barang-barang di kamar (Name) rata-rata telah rusak bahkan cermin di meja rias yang jarang (Name) gunakan pecah saat Mikey melayangkan tendangan kearahnya dan untung saja (Name) dapat menghindar namun beberapa pecahan kaca mengenainya

"Hanya segini kemampuanmu? Mana sikap sombong mu saat berhadapan dengan ku tadi?" Tanya Mikey sambil berdiri di hadapan (Name) dan menatapnya remeh

"Kau pikir gak capek apa udah ngelawan banyak orang terus melawan mu." Jawab (Name) dengan perempatan siku di dahinya

"Tidak, bahkan kalau aku mau aku bisa menghancurkan beberapa organisasi atau geng seorang diri." Jelas Mikey dengan nada angkuhnya

"Anak an*ing! Sombong banget! Dan juga jangan samain aku dengan kau yang otak otot itu!!" (Name) mencoba bersabar saat Mikey secara tak sengaja meroasting dirinya

"Bukannya kau memang tidak ada otak? Kan keluarga mu tidak mengajari mu apapun, dasar payah."

Sabar...

"A*su! Ini ceritanya mau mancing emosi apa gimana? Gak usah bawa bawa keluarga bisa gak Wahai tuan Mikey yang terhormat?!" (Name) lagi lagi mencoba bersabar walaupun dia sangat ingin mencolok kedua mata Mikey menggunakan pena, tapi dia tau kalau dia gak berani melakukannya

Mikey menyeringai "memangnya kenapa? Kan kau tidak menyukai keluarga mu yang suka mengatur-atur dan pilih kasih itu."

"Oi! Jangan bilang kau mencari informasi tentang keluarga ku ya?" Tanya (Name) kesal saat ada seseorang mengetahui privasi tentang kehidupannya

"Hoo ternyata aku benar ya? Awalnya aku penasaran kenapa kau nekat ke Jepang saat kau sama sekali tidak belajar menulis dan bahasa Jepang mu masih kaku, ternyata kau ke sini untuk kabur dari rumah--"

Kerah baju toppoku Mikey di tarik (Name)
"Masalah ku ya masalah ku! Kau jangan ikut campur!!" Kata (Name) sambil menatap Mikey tajam

"Ikut campur? Untuk apa aku ikut campur urusan pribadi orang tidak berguna dan menjijikkan seperti mu itu?" Tanya Mikey dengan wajah tanpa dosanya

"Ngaca setan! Kau lebih tidak berguna dan suka menyusahkan orang! Aku heran kenapa kakak Shinichiro mu yang sudah mati itu bisa tahan dengan sifat mu yang sok berkuasa seperti ini?!" (Name) membalas perkataan Mikey

Bugh!

Sebuah tinju melayang ke pipi kiri (Name) hingga meninggalkan bekas kemerahan dan sudut bibir yang terluka

"Jangan bawa-bawa keluarga ku dasar breng*ek!!!" Kata Mikey dengan penuh penekanan

"Jangan bawa-bawa keluarga mu kau bilang? TERUS TADI LU NGOMONG APA BANG*AT?!! GAK LU GAK CEWEK CAPER SEKOLAH SAMA AJA!! GAK NGACA!!" Bentak (Name)

". . ."

"Lu semua sama aja suka nyusahin orang!!! Nyuruh-nyuruh 24/7 nonstop!! Minta di perhatiin tiap hari tapi gak pernah merhatiin orang!! Minta di hargain tapi gak pernah ngehargain orang!! Ada otak gak?! Capek kalo harus selalu ngikutin omongan kalian! Kalo gak di ikutin malah ngancam! Capek sabar mulu dari awal pindah sini!!! Udah di caci maki! Di banding-bandingin! Di suruh-suruh kek babu! Di tuduh mulu kalo ada yang ilang!" Ucap (Name) dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Nyenyenye." Kata Mikey tak peduli

(Name) terkejut melihat reaksi Mikey, mau dia jelasin gimana keadaannya pun Mikey tetap tidak akan peduli

"Kau pikir aku peduli?" Tanya Mikey

(Name) tersenyum kecut, dia sudah menduga apa yang akan keluar dari mulut Mikey
"Aku menyesal karna telah mengenal kalian." Gumam (Name) sambil memandang langit langit kamarnya agar air mata yang sudah menumpuk tidak turun

"Kau ku usir." Kata Mikey dengan nada datar

(Name) tersenyum kecut tanpa melihat Mikey "Yahh dari pada di bunuh lebih baik di usir." Kata (Name) sambil berjalan melewati Mikey yang hanya berdiam diri disana

"Jangan bicara atau menemui kami lagi, kalau kau tidak mau keluarga mu melihat kau pulang tinggal nama." Jelas Mikey tanpa menatap (Name) "Anggap saja kita tidak pernah bertemu dan mengenal satu sama lain. Ingat itu!"

Setelah mengatakan itu, Mikey melenggang pergi keluar dari kamar (Name)

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Kini, Haruchiyo melajukan motornya dengan kecepatan tinggi setelah mendapatkan panggilan dari Mikey yang menyuruhnya pulang secepat mungkin

Saat telah sampai matanya melihat keadaan halaman rumah yang sangat berantakan yang membuat pikirannya kemana-mana

"Apa yang terjadi disini?!"

Haruchiyo berlari masuk ke dalam rumah sambil meneriakkan nama Mikey, karna tidak ada jawaban Haruchiyo berjalan kearah salah satu korban yang di hajar (Name) dan berdiri di hadapannya

"Oy! Katakan padaku siapa yang melakukan ini semua?" Tanya Haruchiyo dengan tatapan mengintimidasi

Laki-laki yang ditatap itu terbatuk "Gadis berambut hitam."

Mata Haruchiyo terbelalak 'Ck! Dia lagi dia lagi!' batinnya

Haruchiyo berjalan kearah tangga namun terhenti saat melihat Mikey turun dari tangga

"Mikey apa kau melihat (Name)--"

"Jangan sebut nama itu! Dia kuusir dari sini." Jelas Mikey sambil melewati Haruchiyo yang mematung

"Diusir? Chotto Mikey! Hukuman itu terlalu ringan untuknya! Setidaknya siksa atau bunuh saja dia!" Protes Haruchiyo saat mendengar perkataan Mikey

"Disini aku yang bosnya jadi aku berhak memutuskan apa hukuman untuknya, mengerti?" Kata Mikey dengan tatapan kosong miliknya

Haruchiyo merinding melihat itu "Iya." Jawabnya

"Jangan pernah sebut namanya, atau berinteraksi dengannya! Bilang itu pada mereka nanti!" Titah Mikey

"Baik."

"Bereskan kekacauan ini!"

Setelah mengatakan itu Mikey pergi tak tau arah meninggalkan Haruchiyo disana

"Kenapa hukuman untuknya terlalu ringan?!" Kedua tangan Haruchiyo mengepal hingga darah mencuat keluar saat kukunya mengenai kulit

Haruchiyo menendang salah satu orang yang pingsan disana untuk melampiaskan amarahnya
"Akan ku pastikan hati-hati disekolahnya akan seperti di neraka! Awas saja kau, Kusso Onna!"

.

.

.

.

Mikey kini memarkirkan motornya dan berjalan kearah pembatas jalan, dia duduk dan menatap laut dengan pemandangan dini hari

Dia mengeluarkan taiyaki miliknya dan memakannya perlahan

"Tsuki ga kirei desu ne."

Dia mengingat perkataan terakhir (Name) sebelum angkat kaki dari rumahnya

"Bloop bloop... Apa aku bisa ke bulan?"

Dia mengeluarkan satu taiyaki lagi yang bentuknya masih utuh

"Bloop bloop... Bisa pakai roket."

"Kasih saran yang ngotak napa? Bloop bloop."

"Lah? Benerkan? Bloop bloop."

"Bloop bloop kau terdengar seperti seseorang yang aku kenal."

"Tapi kenapa kau ingin ke bulan? Padahal aku ingin ke matahari bloop bloop."

"Aku suka bulan, memangnya kau bisa ke matahari? Nanti terbakar bloop bloop."

"Bisa dong, pas malam hari kan matahari gak nyala bloop bloop."

"Aho!"

Setelah itu Mikey melahap kedua taiyaki itu dengan perasaan kesal
'kenapa aku malah melakukan opera taiyaki tentang percakapan ku dengan (Name) dulu!' batin Mikey kesal

.

.

.

.

.

Kakuchou berdiri sambil melihat beberapa luka di tubuhnya
'(Name) akan marah kalau aku pulang dengan luka-luka begini.' batin Kakuchou

"Apa yang kau lamunkan?" Tanya Ran yang melihat Kakuchou melamun

". . ." Dia tidak menjawab sama sekali

"Oh iya Haruchiyo barusan memberitahu kalau Mikey sudah mengusirnya, dan Mikey bilang jangan pernah sebut nama atau berinteraksi dengannya lagi." Jelas Ran

Kakuchou menatap Ran tak percaya

"Apa-apaan reaksimu itu? Jangan bilang kau tidak suka kalau Mikey mengusirnya?"

"Entahlah, hanya saja--"

"Oyy kalian berdua! Takeomi memanggil!" Jelas Mochi

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Meanwhile

Seorang laki-laki dengan mengenakan kacamata tengah berdiri diatas rooftop sebuah bangunan dan menatap pemandangan dini hari Tokyo

"Kau bisa di bunuh loh kalau melakukannya." Jelas laki-laki dengan tato di kedua punggung tangannya

"Tidak mungkin, lagi pula aku sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya."

Hanma menghidupkan rokok dan menatap Kisaki datar "hm..."

"Mungkin membuatnya putus asa ada baiknya juga." Jelas Kisaki sambil menyeringai

"Yaaah aku tidak yakin kalau (Name) akan putus asa karena rencana mu, soalnya dia tipe orang yang selalu positive thinking." Jelas Hanma sambil menghembuskan asap rokoknya

"Apa salahnya mencoba kan?" Tanya Kisaki "lagi pula dia sudah melakukan yang terbaik untuk membuat (Name) diusir dari sana."

Hanma menatap seorang gadis yang tengah merokok sambil memainkan pistol miliknya

"Kau tau? Saat mereka melihat rekaman CCTV dan mengira itu (Name) adalah Hal yang sangat lucu!" Jelasnya sambil menahan tawa

"Kan kalian kembar walau tidak sedarah, (Y/n)." Jelas Hanma dan Kisaki

(Y/n) tertawa layaknya psikopat saat melihat reaksi Hanma dan Kisaki




TBC

Sorry ya chapter kali ini pendek kayak umur Ran yang bentar lagi turu

Aku kena WB mulu, jadi susah mau nulis gimana lagi mana alurnya melenceng dari rencana aku
Keknya bakal panjang deh

Oh iya aku mau bikin QnA, ada yang mau nanya gak?
Kalau ada tanya aja biar di chapter selanjutnya bakal aku jawab

Jaa matta ne~

Sabtu, 28 Mei 2022

Laili-chan03

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro