✎ 24. forgive me

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Part kali ini penuh dengan Kakuchou x (Name) ya

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

(Name) tengah berjalan kembali menuju apartemennya setelah membeli beberapa camilan, daun-daun yang berguguran membuat (Name) menghayal tentang film india yang di kombinasi dengan anime

Hingga seseorang memanggil namanya
"(Name)."

(Name) berhenti berjalan, dia kenal betul siapa pemilik suara itu. "Apa?" Tanya (Name) sambil menatap datar Kakuchou

"Aku ingin berbicara berdua dengan mu." Jelas Kakuchou sambil berjalan mendekati (Name)

(Name) mundur beberapa langkah agar tetap menjaga jarak dengan Kakuchou "kalo mau ngomong ya ngomong aja apa susahnya?" Ucap (Name) dingin

Kakuchou menatap (Name) penuh harap "Aku minta maaf karna tidak percaya denganmu dan membiarkan mereka melakukan hal seenaknya padamu." Kakuchou membungkuk 90° di hadapan (Name)

"Itu doang yang mau di omongin?" Tanya (Name) dengan wajah datar

"Aku tau kau marah padaku karna aku melanggar janji yang kita buat, jadi--"

"Hah? Aku tidak marah padamu." (Name) menaikkan sebelah alisnya dan menatap heran Kakuchou

Kakuchou masih tetap membungkuk "Walaupun begitu aku ingin minta maaf, kali ini aku janji--"

"Tidak usah berbuat janji kalau kau akan mengingkarinya, aku sudah kenyang dengan janji setiap orang."

Kakuchou terdiam, dia tau kalau (Name) kecewa padanya karna sudah menghancurkan kepercayaan (Name) padanya

"Angkat kepala mu dan pulanglah, kau bisa di bunuh si cebol itu jika ketahuan berbicara dengan ku, Hitto-san."

Ribuan anak panah tiba-tiba menancap di dadanya, sejak hari itu (Name) tidak pernah memanggilnya menggunakan nama asli

Kakuchou berdiri tegak, "aku tidak peduli jika aku akan di bunuh, tapi ku mohon (Name). Maafkan aku."

(Name) membalikkan badannya membelakangi Kakuchou "Terserah kau sajalah, capek aku." (Name) meninggalkan Kakuchou sendirian disana

Kakuchou hanya menatap punggung kecil (Name) yang perlahan menjauh
"Seharusnya aku tidak mempercayai omongan Haruchiyo waktu itu."

Meanwhile, Hanma yang notabenenya adalah stalker (Name) menatap Kakuchou sedari tadi

"Hm... Aku mencium bau-bau orang yang mau berkhianat." Kata Hanma sambil menyeringai

"Kalau aku bilang ke Haruchiyo pasti ini akan menjadi pertumpahan darah yang seru, tapi (Name) juga akan di bunuh."

"Haah kono kimochi mendokuse na."

Hanma akhirnya lebih memilih mengikuti (Name) dari kejauhan lagi dari pada melaporkan pada temannya itu

Selama satu minggu, Kakuchou terus-terusan bertemu dengan (Name) diam-diam hanya untuk meminta maaf dan ingin kembali seperti dulu

Seperti sekarang, (Name) sedang sendirian di dalam kelas dan tiba-tiba Kakuchou datang dan langsung melakukan dogeza yang membuat (Name) kaget

"Chotto! Hitto-san! Kenapa kau--"

"Aku benar-benar minta maaf atas sikap ku selama ini (Name), kau boleh memukul, menendang atau memaki ku, kau juga boleh membunuhku asalkan kau mau memaafkan ku." Jelas Kakuchou yang masih melakukan dogeza

(Name) duduk berjongkok "Ck! Berdiri kau! Jangan lakukan dogeza di depan ku!"

"Tidak sampai kau mau memaafkan ku." Jelas Kakuchou yang bersikukuh

"Apa mau mu, Hitto-san?!" Bentak (Name)

"Aku ingin seperti dulu lagi, walaupun perasaan ku tak terbalaskan tapi aku ingin menjadi adik mu." Jelas Kakuchou dengan suara sedikit bergetar "Aku ingin kau memperhatikan dan memarahiku setiap hari seperti dulu, aku ingin kau mengobati ku saat aku luka."

". . ."

"Aku kacau (Name), rasa bersalahku selalu menghantui setiap hari, aku lemah tanpa mu." Jelas Kakuchou sambil duduk bersimpuh di hadapan (Name) dan menatapnya penuh harap

"Kenapa?"

"Karna aku mencintai mu (Name)." Jawab Kakuchou sambil menatap (Name) "Bukan sebagai adik kakak ataupun teman, tapi sebagai wanita."

Mendengar itu (Name) terkejut, mata Kakuchou yang berkaca-kaca itu memantulkan bayangan (Name) seakan-akan hanya (Name) lah yang ada di hidupnya

(Name) tidak tau harus berkata seperti apa, (Name) memegang kedua pundak Kakuchou dan membantunya untuk berdiri

"Mou ii... Kau menang." Kata (Name) sambil tersenyum menatap Kakuchou "Aku bukan manusia pendendam yang tidak menerima maaf seseorang."

Mendengar itu Kakuchou langsung senang, dia tersenyum dan sontak memeluk (Name)

"L-lepas dulu." (Name) yang suka peluk orang tapi gak suka di peluk langsung mendorong tubuh Kakuchou pelan

"Arigatou (Name), kali ini aku tidak akan mengecewakanmu lagi." Kata Kakuchou sambil tersenyum hingga matanya menyipit

'aku baru tau kalau Kakuchou ganteng kalau senyum kek gini.' batin (Name)

"Tapi,"

Kakuchou menatap (Name), menunggu penjelasan dari gadis yang dicintainya itu berbicara

"Botakin dulu rambutmu, baru aku mau maafin kamu." Sambung (Name) dengan ide jahilnya yang selalu keluar

Kakuchou mengangguk mantap, "Baiklah."

(Name) terkekeh, dia hanya mengira Kakuchou juga berguyon "Kalau begitu aku ke labor fisika dulu, jaa ne Kakuchou."

Kakuchou melambaikan tangannya sambil tersenyum, dia senang (Name) mau berbaikan dengannya dan memanggilnya menggunakan nama asli bukan marga

.

.

.

.

.

.

.

Sudah tiga hari sejak Kakuchou berbaikan dengan (Name) namun sejak hari itu pula Kakuchou tak menampakkan dirinya bahkan dia tidak masuk sekolah

"Ki ki ki." Panggil (Name) pada sahabatnya

"Naon nying?" Tanya Yuki

"Malah ngegas lu, asu." Timpal (Name)

"Ye nape? Masalah Kakuchou lagi? Dah dibilang jangan di maafin dulu, tunggu di traktir baru di maafin. Kan ngilang dianya pas lu maafin."

"Dasar matre lu Ki, aku tu ga tega liat dia gak makan pas jam istirahat cuman buat minta maaf, masa iya aku tega sama orang yang minta maaf terus kelaparan. Jahat banget."

"Gini ya (Name) anaknya (Your father), baik boleh goblok jangan." Timpal Yuki

"Tapi kasian Yuki anaknya almarhum Sugiono."

"Serah lu dah (Name), gua lagi bikin peer."

"Peer Nyontek di aku juga."

"Ya maaf."

Hening, tak ada pembicaraan diantara mereka hingga sebuah ide muncul di pikiran (Name)

"Ne Yuki."

"What?"

"Aku heran, kita kan kadang cosplay jadi anime ya terus tidur di kasur." Kata (Name) sambil memperhatikan Yuki menyalin jawabannya

"Iya, tapi bapak ku malah cosplay jadi ubi kayu terus tidur di tanah padahal kamar di rumah ku banyak."

(Name) terdiam tak di sangka Yuki bakal ngelanjutin dark jokes miliknya
"Maaf."

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Kakuchou dengan tubuh yang penuh dengan bercak darah berjalan menuju mobil sedan yang terparkir di dekat bangunan tua

"Ayo pulang, tugasku sudah selesai." Jelas Kakuchou pada seorang pria yang bertugas menjadi sopir Kakuchou

Kakuchou masuk ke dalam mobil dan duduk tenang di dalam sambil membersihkan noda darah yang ada di wajah dan tangannya

Kakuchou melihat ke jendela dimana banyak orang lalu lalang, sesekali dia melihat toko yang sering dia kunjungi bersama (Name) dan itu membuat Kakuchou menyunggingkan senyuman

Selama 1 jam lebih mobil melaju dan akhirnya telah sampai ke tujuan, Kakuchou turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah

Saat di dalam tak sengaja dia menatap Takeomi yang duduk di sofa sambil merokok

"Tak ku sangka tugas yang seharusnya selesai dalam 2 minggu kau tuntaskan dalam 3 hari." Kata Takeomi tanpa melihat kearah Kakuchou

"Bukannya lebih cepat lebih bagus?" Tanya Kakuchou sambil ikut duduk di sofa

"Kau tau? Jika pekerjaan seseorang memuaskan dan hanya memakan waktu singkat biasanya Mikey akan memberikan hadiah," Takeomi menghembuskan asap rokok dan kembali menatap Kakuchou "Apa yang kau inginkan?"

"Bukan urusanmu." Jawab Kakuchou dingin

Takeomi terkekeh pelan dengan suara serak-serak basahnya itu "Kau pikir aku tak tau apa yang kau inginkan? Kau ingin agar Mikey dan yang lainnya tidak mengganggu hubunganmu dan (Name) kan?" Tebak Takeomi

". . ."

"Kau tau? Sebenarnya dia tidak bersalah, dan Haruchiyo sedang di manfaatkan seseorang." Jelas Takeomi sambil meletakkan rokok di mulutnya

"Apa maksudmu Haruchiyo di manfaatkan?"

"Aku sengaja mengikuti alur permainan orang lain agar aku tau siapa pelakunya." Jelas Takeomi

"Oy! Jelaskan apa maksudmu tadi?! Jangan mentang-mentang dia adik kandungmu dan kau membual soal Haruchiyo yang di manfaatkan!" Kakuchou yang naik pitam langsung menarik kerah Takeomi

"Kau tau kenapa Hanma sang shinigami selalu mengikuti (Name)? Itu karna dia mata-mata dari musuh dan yang menghasut Haruchiyo." Jelas Takeomi "Kau tau kenapa Wakasa dan Benkei selalu menjaga (Name)? Itu karna aku meminta mereka agar Haruchiyo tak membunuh (Name)."

Kakuchou menatap Takeomi tak percaya, "apa katamu? Jadi selama ini ada yang memanipulasi kita?"

"Kita? Bukan kita tapi kalian, aku sudah tau sejak (Name) pertama kali datang kesini dan saat diusir Mikey dugaanku semakin kuat." Jelas Takeomi

"Siapa?"

"Klien kita yang meminta mu untuk membunuh musuhnya itu, sebenarnya bertujuan agar kau jauh-jauh dari (Name)." Jelas Takeomi "Dalang sebenarnya adalah otak dari Yakuza yang menjadi klien kita."

Kakuchou hendak pergi dari sana namun Takeomi menghentikannya "Kalau kau ingin ke markas Yakuza itu kau akan dibunuh mereka."

"Aku tidak peduli! Aku akan menangkap orang yang merencakan ini semua dan menyeretnya!"

"Apa kau tidak peduli dengan (Name)?! Dia juga akan ikut terlibat kalau kau melakukan itu!" Bentak Takeomi "jadi sekarang tenangkan dirimu dulu, kalau kau ingin menjaga (Name) ikuti perkataan ku."

Kakuchou menghela nafas panjang "apa perkataan mu benar-benar bisa ku percayai?"

"Mana mungkin aku akan mencelakai orang yang kusukai." Jelas Takeomi "Bukan hanya kau yang menyukai (Name), tapi aku juga."

"Aku meminta Wakasa dan Benkei untuk menjaganya karna aku takut dia kenapa-napa, soalnya dia gadis yang ceroboh dan pelupa. Yah walaupun Wakasa juga ikut menyukainya, dia pakai pelet apa sih? Kuat banget."

Kakuchou menarik nafas dan menghembuskan secara perlahan "Baiklah aku percaya padamu."

.

.

.

.

.

Kini para anggota eksekutif bonten sedang berkumpul di markas utama

"Suge yo omae! Segitu senangnya ya kau membunuh orang sampai-sampai misi mu selesai dalam 3 hari." Rindou merangkul Kakuchou

"Heh, iri ya?"

"Wah wah wah nih anak ngajak duel siapa cepat ngerjain misi nih? Ayok lah gas kan."

Mikey berjalan menuju kursi khusus miliknya layaknya kursi seorang raja

"Diam! Mikey ingin berbicara!!" Teriak Haruchiyo yang berdiri di samping Mikey

Seketika semuanya senyap, menunggu sang raja berbicara

"Klien kita sangat senang dengan yang dilakukan Kakuchou bahkan mereka memberikan bonus yang sangat banyak." Jelas Mikey sambil menatap Kakuchou "jadi aku akan mengabulkan satu permintaan mu."

Kakuchou berjalan ke depan tepat di hadapan Mikey dan membungkuk "Mikey aku tau permintaan ku bertentangan dengan perintahmu tapi aku tak masalah jika nanti kau ingin membunuhku."

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Mikey menatap datar Kakuchou

"Aku akan kembali pada (Name), dan aku harap tidak ada yang mengganggu kami berdua." Jelas Kakuchou menatap Mikey

Mendengar itu sontak semua yang ada di sana minus Takeomi terkejut

"Dasar pengkhianat!! Sepertinya memang aku harus membunuhmu dari dulu!" Kata Haruchiyo sambil memegang kerah baju Kakuchou

"Aku tak masalah jika kau membunuhku asal jangan sentuh (Name)." Kini Kakuchou membalas perkataan Haruchiyo sambil menatapnya tajam

Haruchiyo menyeringai "jaa berarti kau tak keberatan kan kalau aku membunuhmu sekarang."

"Haruchiyo hentikan."

Suara rendah Mikey mampu menghentikan Haruchiyo yang sedang mengambil pisau dari kantung celananya

"Tapi Mikey--"

"Diam."

Mikey menatap tajam Haruchiyo setelah itu menatap Kakuchou "Kenapa kau bersikukuh ingin berada didekatnya? Sampai-sampai kau mempertaruhkan nyawamu hanya untuk gadis membosankan itu."

"Karna aku mencintainya." Jawab Kakuchou tegas

Mikey menatap Kakuchou datar setelah itu berjalan menuju pintu keluar "Terserahmu mau melakukan apa asalkan tidak mengganggu Bonten, rapat selesai."

Mendengar itu Kakuchou menghela nafas lega, dia telah di beri izin dari ketua Bonten

"Kau selamat kali ini." Kata Haruchiyo sambil mengikuti Mikey

Kakuchou berjalan meninggalkan ruangan itu sambil tersenyum lega, Rindou menatap punggung Kakuchou yang perlahan menjauh

"Rin jangan bilang kau masih menaruh hati pada gadis berisik itu." Sang kakak tiba-tiba berbicara seakan-akan tau isi pikiran Rindou "Ingat, kau sudah punya pacar."

"Mana mungkin, Aniki." Jelas Rindou

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Keesokan harinya

Kakuchou sudah berada di kelas (Name), dia sengaja datang paling awal hanya untuk bertemu dengan (Name)

Karena (Name) tipe orang yang suka berangkat pagi-pagi walau tak mandi, akhirnya mereka berdua bertemu

(Name) terkejut melihat Kakuchou, tas yang di pegangnya terjatuh dan mulutnya menganga

"(Name), aku minta maaf tidak mengabarimu 3 hari lalu. Aku ada misi penting dan karna misinya berhasil aku meminta pada Mikey agar aku bisa bersama mu." Jelas Kakuchou to the point

". . ." Masih Tak ada sautan dari (Name)

"Kau... Marah ya?" Tanya Kakuchou

"Ne Kakuchou." Panggil (Name)

"Ya!"

"Kenapa di botakin rambutmu?!" Tanya (Name)

"Kan katanya kalau mau di maafin aku harus botak, jadi ya aku botakin." Jawab Kakuchou dengan polosnya

"Kan itu becanda."




TBC

Happy birthday to me :)

Rabu, 3 Agustus 2022

Laili-chan03

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro