✎ 28. Ohh... Who is he?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

(Name) kini sedang duduk diam di sebuah kursi sofa empuk bersama dengan seorang pria yang memakai jas putih

"Kenapa? Tidak mau cerita? Yaudah saya gak maksa kok, senyaman kamu aja." Ucap dokter itu sambil tersenyum hangat

(Name) mengangguk pelan dan menundukkan kepalanya, entah kenapa dia jadi takut menceritakan keluh kesahnya pada orang lain selain Yuki

"Ini, saya kasih ke adek biar kamu gak ngambil keputusan yang bisa bikin kamu tambah sakit."

Dokter psikiater itu memberikan sebuah buku berjudul I Have Anxiety pada (Name), (Name) tahu betul isi dari buku itu karna sering lewat di fyp tiktok

"Kalau ada apa-apa hubungi saya ya, nanti saya fast respon kok. Dan ini untuk isi perut kamu." Dokter memberikan sebuah dorayaki pada (Name)

(Name) yang menerima dorayaki itu langsung menunduk dan meremas kuat kue tradisional itu hingga bungkusnya pecah

"Eh? M-Maaf dok." Ucap (Name) merasa bersalah karna niat sang dokter baik ingin membantunya

Sementara itu, Yuki yang menunggu di luar ruangan sedang asik berfoto selfi sendirian. Hingga sebuah telfon membuatnya berhenti memasang pose

"Moshi-moshi Tachibana-san?"

"..."

"Ohh... (Name) dan aku sedang di rumah sakit bersalin, angsa milik (Name) beranak."

"..."

"Gomen... Cuman bercanda."

"..."

"Kami lagi di rumah sakit, (Name) lagi di periksa, keknya mau di suntik mati."

"..."

"Tachibana-san gak bisa diajak becanda deh, kalo sama (Name) pasti becanda mulu tapi kalo dengan ku bawaannya serius mulu."

"..."

"Eh? Mereka bakal bebas? Yakin tuh pak? Tapi mereka preman loh, bahaya nanti bakal bunuh orang lagi gimana? Kan ga lucu keluar masuk penjara terus."

"..."

"T-Tapi (Name) lagi terapi di psikiater pak, nangis dia semalaman gegara husbu dia jadi gun devil."

"..."

"Hah? Affh iyh?"

"..."

Pintu terbuka dan terlihatlah (Name) yang baru saja keluar bersama dengan dokter

"Arigatou gozaimasu." (Name) membungkuk tanda terimakasih kepada sang dokter

"Ha'i, kochira koso." Dokter membalas sambil tersenyum ramah

"Yuki, yok pulang."

(Name) berjalan kearah Yuki yang sibuk telponan, sementara itu seseorang dari arah berlawanan datang dan memanggil sang dokter

"Dok, bisa bicara sebentar?"

"Oh... Baiklah."

Ran, Pemuda itu hendak masuk ke ruangan namun tak sengaja melihat (Name) yang hendak pergi. Mereka berdua hanya beradu tatap sebentar hingga tatapan itu diputuskan sepihak oleh (Name) yang sedang menyeret Hoodie Yuki

Ran menatap punggung (Name) yang kian menjauh setelah itu masuk ke ruang dokter psikiater

Yuki menoleh ke belakang menatap (Name) yang memasang wajah datar "Cok."

"Apa asu?"

"Kita di suruh ke kantor polisi pusat nanti... Penjara pusat sih sebenarnya." Ucap Yuki sambil menatap (Name)

"Oke, tapi sebelum itu aku lapar mau makan kita cari makan dulu disini."

"Gila ya? Makanan di rumah sakit mahal banget, yang jual mau naek haji keknya saking mahalnya."

"Aku udah laper banget, biarin aja mahal nanti struknya kasih ke Tachibana-san biar di bayarin kan nanti kita ke sana."

Mereka pergi ke tempat makan dan memesan semangkuk katsudon dan Omuraisu, selagi memakan makanan tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri meja mereka dan menatap mereka sinis

"Oy." Panggilnya

(Name) masih sibuk dengan makanannya sedangkan Yuki menatap jengkel Kirara pacar Ran

"(Name) apa kau ada mesan lonthea? Kok dia ada disini sih? Oh iya tadi kan kita pas-pasan sama cowoknya." Kata Yuki sambil menatap (Name)

"Mulut Lo kayak ga diajarin tata Krama aja, bang*sat!" Kirara mencengkram erat kerah baju Yuki

"Uwahh ga ngaca." Ucap (Name) dan Yuki kompak

"Maksud Lo apaan tadi hah? Emang Lo secantik apa sih sampe-sampe ngegoda cowo gue?" Tanya Kirara sambil melepaskan kerah baju Yuki

"Siapa yang ngegoda cowok Lo? Kek gaada kerjaan aja."

"Terus apaan tadi? Ran sampe-sampe liatin Lo pada? Gausah keganjengan bisa ga? Jijik gue liatnya."

(Name) dan Yuki saling tatap "Mbak kami ga peduli cowok mu siapa, mau ganteng kek mau kaya kek mau gede kek itunya.. tipe kami yang gepheng jadi Sans aja."

"Tauk tuh, ngapain juga ngegodain cowok Lo? Kek gaada kerjaan aja ngegodain buaya." Entah kenapa Yuki mulai menyukai sifat toxic serta roastingnya berkat (Name)

(Name) menatap Yuki dan Kirara yang bertengkar sambil Jambak rambut, dia hanya memakan makanannya tanpa ikut campur sama sekali karna ini pertengkaran mereka berdua

Tak sengaja (Name) melihat Ran yang berlari kearah mereka
"Yuki hentikan, pawangnya datang." Ucap (Name) mencoba menghentikan Yuki

Namun, karna Kirara orangnya agak miring jadi dia tak membiarkan Yuki begitu saja, dia langsung mendorong Yuki agar terkena ujung tajam meja namun karna Yuki jago Taekwondo dia langsung membalikkan posisi menjadi Kirara yang terkena ujung meja

"BRENGSEK! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Yuki langsung memasang posisi bertahan saat Ran tiba-tiba berada di dekatnya dan hendak melayangkan tinjunya tapi (Name) langsung menarik Yuki hingga Yuki jatuh terduduk

"Oy... Aku tidak peduli dengan sikap mu atau yang lain terhadap ku, tapi jika kalian mengganggu teman ku, aku tidak akan tinggal diam." Ucap (Name) menatap Tajam Ran

"Hah?! Bukannya kalian duluan yang menyakiti Kirara?!!" Ran membentak (Name) sambil membantu Kirara berdiri

"Apa? Perlu bukti banget ya?! Liat cctv tuh, kek ga guna aja cctv nya! Kalo perlu tanya sama orang orang disini, mereka liat kok kalau dia duluan yang mulai!" (Name) berdiri di hadapan Ran dan mendorong dada Ran hingga dia mundur selangkah

"Udahlah Yuki, yok pergi! Gak mood makan jadinya! Jijik banget liat dua manusia bucin tolol gaada akhlak kek mereka!" (Name) menarik tangan Yuki untuk pergi dari sana "Buk! Minta struk bonnya!"

Ran membantu Kirara untuk duduk "Daijoubu?" Tanya Ran sambil tersenyum ramah

"Sakiiit." Kata Kirara sambil memegang perut sebelah kirinya

"Yosh yosh... Kamu kuat kok, kita ke dokter lagi ya. Biar mereka aku yang urus." Walaupun Ran tersenyum dia tidak bisa menyembunyikan raut marahnya

Melihat itu Kirara tersenyum senang dan memeluk Ran "Makasih ayaaaang."

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

(Name) dan Yuki kini telah sampai di tempat tujuan, meski sempat kesasar sih. Mereka berdua sedang duduk sambil meminum sekotak jus dan melihat-lihat orang yang memakai seragam polisi dan tahanan yang lalu lalang

"Ini juvie, katanya penjara pusat. Gimana sih?" Gumam (Name) sambil melirik Yuki menggunakan ekor matanya

"Gomen... Lagi pula aku gak terlalu dengar Tachibana-san ngomong apa." Cicit Yuki mengalihkan pandangannya

"Kita mau nunggu sampai kapan? Ini sudah 15 kotak jus yang aku minum loh, kembung ntar aku mana makek AC lagi disini."

Tak lama setelah itu dua orang pria datang menghampiri mereka berdua
"(Name), ikut saya sebentar." Ucap Tachibana

"Eh? Mau ngapain om? Mau ke KUA terus mempelai prianya Naoto ya om? Ayok!" (Name) dengan semangat 45 langsung berdiri "Betewe ini struk dari kami tadi."

(Name) menyerahkan struk bon tadi pada Tachibana sambil cengengesan "Hehe."

Tachibana menghela nafas panjang "Yasudah, Kamu nanti ikut saya dan Yamakawa ikut teman saya ya."

"Ryoukai."

(Name) dan Yuki melambaikan tangan mereka "dahh Yuki, nanti pulang bareng yaa."

"Iyaa, dahh."

***

(Name) kini berada di sebuah ruangan sendirian, duduk sambil memakan kue kering

Pintu di buka dan (Name) menoleh kearah dua orang yang berdiri diambang pintu

"Nah karna kalian sudah akrab jadi saya ingin (Name) yang jadi pengawas mu."

(Name) melambaikan tangannya sambil tersenyum pada laki-laki yang membalas senyumannya

"Ingat! Ini rehabilitas, jadi jangan pergi jauh-jauh dan kalau dia macam-macam bilang ke saya saja ya (Name)." Tachibana melepaskan borgol pada lengan laki-laki itu

"Tidak usah khawatir pak polisi, lagi pula aku sudah bosan keluar masuk penjara." Ujar laki-laki itu

⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Matahari mulai terbenam kearah barat, jam sudah menunjukkan angka 4, banyak orang-orang yang mulai menyelesaikan aktivitas sehari-hari mereka

Wakasa dan Benkei kini sedang berada di kedai ramen, mereka hendak pergi menuju gym milik Wakasa namun tiba-tiba hujan turun membuat mereka mau tak mau meneduh ke halte bis. Mereka tak membawa motor karna jarak antara gym milik Wakasa dan kedai ramen langganan mereka bisa dibilang cukup dekat

"Waka apa kau marah?" Tanya Benkei

Wakasa berdehem pelan "Jika saja Takeomi tidak menyuruh kita untuk tetap tenang mungkin aku sudah memberi Mikey pelajaran." Kata Wakasa sambil mengepalkan tangannya

"Bodoh... Kau bukan tandingan Mikey bahkan jika kita berdua mencoba mengalahkannya yang ada kita yang di bunuh olehnya."

"Ngomong-ngomong apa kau tau (Name) sekarang dimana? Kakuchou bilang (Name) izin tidak masuk sekolah dengan temannya."

Benkei menoleh kearah Wakasa dan kemudian menatap ke depan "Entahlah, kalau dia bersama temannya kita tidak perlu khawatir asal dia tidak sendirian."

5 menit berlalu namun hujan tak kunjung reda, membuat mereka memutuskan untuk menerobos hujan

Namun tak sengaja Wakasa melihat (Name) bersama seorang laki-laki berada dibawah sebuah payung yang sama

(Name) yang berjalan sambil mengunyah ubi bakar tiba-tiba berhenti berjalan dan menatap laki-laki yang memegangi payung di sampingnya

"Buku yang di kasih dokter tadi ketinggalan." Ucap (Name)

"Yasudah kita jemput dulu baru ke juvie lagi."

"Gak papa nih?"

Laki-laki itu tersenyum dan mengelus rambut (Name) "Kau kan hobi kesasar, nanti aku dimarahin sama polisi tadi."




TBC

Yok vote

Siapa diantara mereka yang pengen banget kena karma? Bukan karma Akabane ya
A. Mikey (ini pasti)
B. Haruchiyo
C. Koko
D. Ran

Ayang Rin gak ku masukin karna dia husbu saia

Btw ada yang bisa tebak cowok yang sama (Name) siapa? Clue nya dia bakal ngebela (Name) terus sampe sampe ikut balas dendam ke Mikey, dan ship baru. Termasuk red flag kayak Haruchiyo

Hayo tebak

Minggu, 29 Januari 2023

laili-chan03

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro