7. Sahabat Lama

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

400 comment lanjut! Banyak kan? Sengaja wkwwk supaya kalian tembusinnya lama wkwkwk.

Semangat dan selamat membaca^^

***

Perut yang telah meronta-ronta minta diberi asupan membawa Latisha dan Ara berdiri di tempat yang dipenuhi lautan manusia. Seketika mood mereka untuk makan terbang ketika melihat padatnya kantin. Mereka menyapu tiap penjuru, tetapi tidak ada satu pun bangku untuk mereka duduki.

“Balik aja, yuk?” Ajak Ara karena merasa mual menatap pemandangan yang tidak asing lagi. Latisha mengangguk. Mereka hendak berbalik. Namun, tidak sengaja Latisha menabrak dada bidang seseorang di hadapannya.

"Aduh, ma--" Ucapan gadis itu tergantung begitu saja saat mengetahui orang yang ditabraknya adalah Asyra.

"Eh? Hai, Latisha! Mau ke mana?"

"Nggh, mau ke kelas."

"Loh? Nggak makan?" Latisha bergeleng kecil. Dia memandang lautan manusia di kantin yang dapat Asyra mengerti.

“Ikut gue, yuk!” Latisha dan Ara melongo. Sepersekian detik, Asyra menarik tangan Latisha kemudian mengajaknya ke tempat duduknya dan temannya yang lain. Tiga orang cowok duduk di meja yang berada di ujung kantin.

"Woi, mereka makan bareng sama kita, ya!" Dua orang yang duduk membelakanginya menoleh ke Asyra. Latisha dan Ara terkejut ketika melihat salah satu dari mereka.

"Nah, kenalin ini namanya Latisha, yang gue ceritain itu.” Latisha menatap  Asyra terkejut seolah meminta penjelasan perihal cerita cowok itu tentang dirinya. Namun, cowok berhidung mancung itu hanya terkekeh geli.

“Kalau cewek di sebelahnya, namanya--" Asyra melirik Ara karena dia sendiri belum berkenalan dengan gadis itu. Ara seolah tersadar dengan tatapan-tatapan penasaran orang-orang di depannya. Dia lantas memperkenalkan dirinya.

"Gue Ara. Salam kenal."

"Hai! Gue Garson," ucap seorang cowok dengan rambut berponi yang terkesan acak-acakan.

"Gue Raffa si cogan. Kalian bisa manggil gue apa aja asal jangan sayang, nanti kalau gue baper repot." Latisha dan Ara tertawa kecil mendengar ucapan seorang cowok tampan bernama Raffa.

"Nah, yang terakhir namanya Farrel. Jangan deket-deket sama dia. Dia lebih serem dibanding anjing galak," canda Asyra yang mendapatkan tatapan tajam dari Farrel. Latisha dan Ara lagi-lagi tertawa.

"Ya udah, yuk, duduk!" Latisha duduk di seberang Farrel. Dengan sifat Asyra, Raffa, dan Garson yang ramah, Latisha dan Ara mudah membaur. Mereka layaknya seorang sahabat lama yang bertemu kembali.

Namun, di lain sisi, Farrel hanya diam menyaksikan tawa yang begitu indah baginya. Senyum yang berhasil membuatnya terpikat. Dia diam, tetapi tatapannya tak pernah terlepas sedikit pun dari sosok di hadapannya. Sosok yang tak lain adalah Latisha Fredella.

***

"Dah! Hati-hati, ya, Tish!" Ara melambai-lambaikan tangannya dari dalam mobil hitam yang terlihat elegan. Latisha membalasnya dengan tersenyum.
Latisha berjalan di bawah langit yang berubah menjadi jingga. Saat sedang menikmati kesendiriannya, suara klakson membuat dirinya terkejut.

Motor sport merah berhenti tepat di samping dirinya. Helm yang melekat dilepas sehingga menampakkan sosok di baliknya. Seutas senyum membuatnya terlihat tampan.

"Mau pulang bareng?" tawar Asyra.

"Eh? Nggak usah. Gue bisa sendiri kok," tolak Latisha.

"Ngga ada penolakan. Yuk! Gue sekalian mau jalan-jalan, kok!" Latisha menimang-nimang ajakan Asyra. Dia merasa tidak enak nantinya karena merepotkan cowok itu.

"Nggak usah banyak mikir, langsung naik aja," interupsi Asyra.

Latisha mengganguk kecil. Dia memegang pundak Asyra sebagai tumpuannya. Kemudian, gadis bertubuh ramping itu duduk di jok belakang.

Asyra menggunakan kembali helmnya. Kemudian, dia melajukan motor ke tempat tujuan Latisha. Spontan, Latisha memeluk pinggang Asyra karena cowok itu tiba-tiba mempercepat laju motornya. Hampir saja dia terjungkal.

Tanpa mereka sadari, seseorang menatap mereka, tatapan yang sarat dengan penuh kekesalan serta kebencian.

***

Hayoo itu siapa? Yang udah tau diem-diem aja wkwkwk.

Lanjut?? Ngga usah ya? Wkwkwk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro