EMPAT

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Malam itu ...

Berawal dari suatu sore ketika Malik sedang duduk di balkon kamarnya yang menghadap ke halaman belakang rumah mewahnya. Laki-laki itu sedang menelepon Gaby, perempuan cantik yang beberapa waktu terakhir ini menjadi teman dekatnya setelah dua perempuan yang dikencaninya secara bersamaan itu memilih kabur meninggalkan dirinya. Kemudian dari pintu pagar belakang terdengar suara sepeda motor yang memasuki halaman belakang yang luas dan rapi dan asri karena tukang kebun yang dipekerjakan ayahnya rupanya bekerja maksimal. Ya, rumah besar dan megah yang dihuni oleh keluarga Zega ini selain memiliki pintu depan yang ketat, juga memiliki pintu belakang yang berfungsi sebagai akses bagi keluarga Rindu jika ingin keluar atau masuk. Pintu belakang yang langsung berhadapan dengan pemukiman penduduk itupun dijaga dengan baik oleh seorang satpam, sebagaimana gerbang depan.

Malik mengalihkan pandangannya pada sepeda motor yang masuk itu, dan seketika senyum sinisnya terbit. Jelas bisa disimpulkan bahwa gadis itu baru saja pulang dari kuliah atau entah apa yang dilakukan gadis itu. Tapi yang jelas, sejauh ini Malik hanya mendengar bahwa Rindu adalah kembang kampus tempatnya kuliah. Selain karena kecantikannya yang sederhana dan penuh pesona, juga karena kecerdasan Rindu yang selalu di atas rata-rata teman kuliahnya. Dan inilah yang membuat Malik tak suka.

Sejujurnya bukan salah Rindu kalau dia menjadi buah bibir di kampus. Tapi yang membuat Malik membibit kebencian di hatinya adalah ketika gadis itu juga menjadi buah bibir di rumah ini, yang membuat ayahnya selalu membandingkan dirinya yang selama ini terkenal sebagai anak yang bengal, dengan Rindu yang memiliki banyak kelebihan yang pastinya tak kan pernah dia miliki.


Notes

Maaf, untuk kelanjutan BELENGGU RINDU mulai hari ini, Jumat tanggal 1 Juli 2022, pindah ke lapak aplikasi FIZZO ya. Gratis sampai habis... Yang suka cuss ke sana untuk meningkatkan retensi baca.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro