Selamat pagi, Pecinta Malik (yang omes) dan Rindu (yang naif)... kali ini saya hadir dengan satu bab berisi banyak kata. Lebih dari dua ribu kata. Mudah2an membuat kalian suka dan berkenan untuk komentar, klik bintang, dan ngasih saran agar Malik dan Rindu menjadi bacaan yang asyik untuk dinikmati.

Happy reading ...

Namun sial bagi Malik, napas terengah Rindu yang terasa manis dan kental itu kembali terhirup oleh Malik. Membangkitkan sisi liarnya tanpa kompromi dan tanpa bisa dicegah lagi. Membuat tubuhnya tiba-tiba diserang hasrat yang dahsyat sekaligus menggetarkan raganya. Hingga tanpa Malik sadari, laki-laki itu mendekatkan mulutnya ke mulut Rindu. Hidungnya yang tinggi itu menyentuh hidung Rindu. Gadis itu gemetar dan memejamkan matanya rapat-rapat, sementara Malik, dia semakin terbuai dengan aroma manis pekat yang menghambur ke indera penciumannya. Napas Rindu semakin menderu oleh rasa takut yang membanjiri dirinya. Apalagi ketika dia merasakan ujung bibir Malik menyentuh ujung bibirnya, menimbulkan percikan api panas yang mengejutkan.

Malik terkejut kemudian sekuat tenaga menyentak tubuh Rindu agar menjauh dari dirinya, membuat perempuan itu terhuyung dan nyaris tersungkur kalau saja Rindu tak memiliki keseimbangan yang bagus. Sementara Malik limbung dengan reaksi tubuhnya atas kedekatannya dengan Rindu, gadis yang setengah mati dibencinya itu.

"Cepat keluar atau kamu habis di kamar ini!" Malik menggertak, membuat Rindu segera lari meninggalkan laki-laki tak waras satu ini.

Sementara Malik kembali terlempar pada realita yang tak bisa dibantah, bahwa reaksi tubuhnya sangat berlawanan dengan hati dan pikirannya. Hatinya membenci Rindu setengah mati, dan pikirannya bahkan mencari cara bagaimana menjatuhkan mental gadis itu.

Tapi tidak dengan tubuhnya. Karena nyatanya, tubuhnya bereaksi liar dan menggila hanya karena menghirup aroma manis yang menguar dari napas Rindu yang wangi dan pekat.

Ada apa ini sebenarnya?

* * *

BELNGGU RINDU full version ada di aplikasi FIZZO dengan judul yang sama.