STANDAR KELAYAKAN

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Malik?" Gaby berseru takjub karena tak menyangka bahwa Malik aka benar-benar menyusulnya ke tempat ini. Tunggu dulu, Malik memang menyusulnya kan, meskipun laki-laki itu tak memalas chatnya beberapa jam lalu?

Malik mengangguk tegas. "Ya, aku Malik. Kamu tak lupa kan?"

Gaby tersenyum ceria.

"Aku kira kamu sudah sombong karena tak mau membalas chat aku," Gaby menunjukkan raut bersungut-sungut.

Malik tersenyum dan tangannya mengacak rambut Gaby yang terasa sangat lembut di tangannya. "Aku sedang tak memagang ponsel ketika kamu mengirim chat tadi pagi," jawab Malik jujur. Tentu saja siapapun yang membaca cerita ini akan tahu mengapa Malik tak memegang ponselnya, karena dia sedang berkelahi dengan Riris untuk menuntaskan hasrat mereka yang liar tadi pagi.

Gaby manggut-manggut.

"Tapi ketika aku menghubungi kamu, tak ada jawaban. Bahkan mengangkat pun tidak. Aku pikir kamu marah, jadi aku langsung meluncur ke sini," Malik mulai menggombal, masih dengan senyumnya yang canggung namun malah terasa mempesona bagi Gaby.

Gaby kemudian memasang wajah kecewa.

"Jadi kamu tadi menelepon aku?" tanya Gaby mulai ge-er.

Malik mengangguk.

"Sayangnya ponsel aku ketinggalan, maaf ya? Padahal aku harusnya mengumpulkan bahan wawancara hari ini."

Malik tersenyum.

"Mengapa harus khawatir? Pakai saja ponsel aku. Nanti hasil rekamannya aku kirim melalui pesan suara di room chat kamu." Lihatlah, Malik memulai jurusnya untuk bisa berkomunikasi dengan Gaby, meski dia tahu bahwa tanpa rekaman itupun dia yakin bahwa Gaby akan senang b

Dibandingkan Rindu?

Gosh!!!

Malik mengeluh kesal ketika nama Rindu menyelinap ke dalam jajaran tipe perempuan yang memiliki kelebihan untuk dapat dipertimbangkan. Tapi jujur Malik kesal ketika alam bawah sadarnya seringkali membandingkan kriteria perempuan-perempuan yang didekatinya dengan standar Rindu.

Ah ya... Tentu saja harus melibatkan Rindu, karena Malik sudah memiliki standar tersendiri dalam menemukan perempuan yang sekiranya pantas untuknya. Dan standarnya adalah harus melebihi kecerdasan Rindu. Mengapa harus Rindu lagi? Karena Malik ingin perempuannya nanti akan membanggakan di depan ayahnya yan selama ini selalu membanggakan Rindu.

Jika hanya soal gadis yang memiliki status sosial lebih tinggi dibandingkan dengan Rindu, Malik akan sangat mudah menemukan dan mendapatkan perempuan dengan standar seperti itu. Karena yang dikalahkannya hanya status sosial anak seorang pembantu. Tapi mencari perempuan dengan kecerdasan dan kemampuan akademis melebihi Rindu? Malik sepertinya harus berusaha lebih keras lagi dalam menemukan gadis dengan type seperti ini.

Dan yang pasti, Riris bukan termasuk dalam kriteria ini. Karena meskipun Riris cantik, supel, berasal dari keluarga terpandang, tapi kemampuan akademisnya masih di bawah Rindu. Dan lagi-lagi, sepertinya Malik memang dihadapkan pada hal tak mudah ini ketika nama Rindu kembali mencuat sebagai standar tolok ukur kelayakan kriteria yang pantas.

* * *


Notes :

Sejak 1 Juli 2022, BELENGGU RINDU pindah ke Aplikasi FIZZO ya, Gaesss... yang suka, silahkan meluncur ke sana ya .. Gratis sampai tamat.

Terima kasih ...


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro