O8 / bis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

❝ tidak ada gunanya
memperbaiki yang sudah
rusak, lebih baik kita
memulai awal yang baru. ❞

Guinevere duduk di halte yang biasanya ia datangi. Halte yang tepat berada di seberang sekolah Gusion. Ia melihat ke arah bangunan sekolah sambil membayangkan dirinya sebagai salah satu murid disana.

Gadis itu sudah mengetahui kemana ia akan bersekolah selanjutnya, ia akan bersekolah dengan sekolah yang sama dengan Gusion. Bukan karena alasan apapun, namun karena ia mendengar kabar kalau gurunya--Granger akan pindah kerja disini serta sekolah ini mendapatkan piala sebagai sekolah terbaik tahunan.

Walaupun sebagai resikonya ia harus bertemu dengan kakaknya, Lancelot. Ia benar-benar merasa bersalah kepada Lancelot karena menjadikan dirinya sebagai kelinci percobaan untuk sihirnya dulu namun Guinevere yang sekarang bukanlah yang dulu, ia ingin belajar menjadi dewasa.

Sebelum itu terjadi, ia akan mencoba sekuat tenaganya untuk mengambil hati Granger. Guinevere melihat sebuah masa depan yang terang di depannya, lagipula ia adalah murid kesayangan Granger.

Dilihatnya jam tangannya, seharusnya bel sekolah Gusion akan berbunyi beberapa menit lagi serta bis akan datang tidak lama setelah bel sekolah berbunyi.

Guinevere sengaja tidak menelpon sopir keluarganya untuk menjemput, ia ingin bertemu dengan Gusion dan pulang bersama Gusion. Lagipula, mereka dalam satu tim sekarang alias pacaran kontrak, tidak baik menyia-nyiakan kesempatan untuk dilindungi oleh seseorang ataupun melindungi seseorang.

Tepat seperti perkiraan Guinevere, bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid berhamburan keluar dari pagar sekolah cukup untuk membuat Guinevere membaur dan membuatnya tidak terlihat oleh kakaknya.

Lelaki yang ditunggu oleh Guinevere akhirnya datang. Wajah heran terpampang jelas diwajahnya yang awalnya datar.

"Lho? Kenapa enggak pulang duluan seperti biasanya?" tanya sang lelaki.

Guinevere tersenyum nyengir. "Aku hanya ingin pulang bersamamu, itu saja."

Gusion mengangguk mengerti.

Sesuai jadwal, bis yang mereka tunggu datang. Saat pintu bis terbuka, Gusion mempersilahkan Guinevere masuk duluan layaknya seorang pria kemudian ia yang masuk menyusul Guinevere. Mereka duduk bersebelahan.

Lelaki bermarga Paxley itu melihat ke arah kekasih kontraknya, kemudian mencoba bersikap lebih terbuka dan ramah kepadanya. "Apakah ada kemajuan denganmu?"

Guinevere menoleh dan memberanikan diri untuk menatap ke arah Gusion. "Lesley adalah teman masa kecil Granger, itu setidaknya yang kudapatkan hari ini. Bagaimana denganmu?"

Gusion menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tidak banyak. Aku terjebak dengan murid baru namun informasi yang kau dapatkan sangat luar biasa beguna."

Sang gadis ber-oh-ria. "Kalau begitu, bagaimana dengan kabarmu?"

"Apa?" Gusion berusaha untuk memastikan apa yang ia dengar.

"Bagaimana kabarmu?"

Gusion terdiam. Ia tidak pernah ditanyakan kabarnya setelah ia pergi merantau dan meninggalkan keluarganya. Apalagi ditanyakan oleh perempuan, bukan sembarang perempuan.

"A-aku baik-baik saja ...," Gusion memberikan jeda pada ucapannya, " ... berkatmu."

🌉。

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro