Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Perjodohan tanpa cinta dan desakan orang tua sudah menjadi hal yang biasa. Harta dan tahta seringkali menjadi hal yang utama. Namun, terkesan tabu di zaman yang serba maju seperti sekarang. Tapi nyatanya masih banyak orang tua yang melakukan hal itu.

Berawal dari sebuah keterpaksaan yang lambat laun menjadi sebuah kebutuhan. Berharap memiliki pasangan yang mampu mencintai dan mengasihi dengan sepenuh hati. Namun, realitas menunjukkan hal yang bertolak belakang. Dipertemukan dan dijodohkan dengan pasangan yang tak sesuai dengan bayangan. Kenyataan itu seakan membangunkannya dari alam mimpi yang terlalu jauh berangan-angan.

Percayalah satu hal bahwa Allah tidak pernah salah dalam memilihkan pasangan untuk setiap hamba-Nya. Dia Maha Mengetahui atas segalanya sedangkan manusia? Hanya seorang hamba biasa yang tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menentang kehendak-Nya. Cukup dengan menerima dan menjalankannya saja.

"Saya terima nikah dan kawinnya Shandra Aulia Rahmansyah binti Rahman dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Suara lantang seorang pria menggema di setiap sudut ruangan yang menjadi tempat berlangsungnya akad pernikahan.

"Sah?"

"Sah!"

Suara saksi dan para tamu undangan terdengar begitu bahagia menggaungkan satu kata keramat itu. Suasana seketika menjadi hening kala sang mempelai perempuan begitu ragu untuk mengambil tangan suaminya untuk disalami. Para tamu undangan yang hadir dibuat greget oleh tingkahnya.

Suara riuh dan tepuk tangan gemuruh begitu menggema setelah sang mempelai laki-laki berhasil mencium kening perempuan yang kini sudah sah menjadi istrinya.

Shandra, perempuan itu menegang sempurna saat ada sesuatu yang kenyal mampir di pelipisnya. Sepanjang sejarah hidupnya dia tidak pernah berdekatan ataupun melakukan kontak fisik dengan makhluk bernama laki-laki. Suaminya adalah laki-laki pertama untuk dia.

"Loe emang bukan wanita pertama di hati gue. Tapi gue harap loe jadi wanita terakhir yang menutup kisah percintaan gue," bisiknya setelah menyematkan sebuah cincin bertahtakan berlian di jari sang Istri.

Deg! Ada perasaan sakit kala mendengar kejujuran suaminya. Namun, dia harus siap untuk menerima semua kekurangan suaminya. Ini sudah menjadi konsekuensi yang harus dia terima.

"Saya akan menerima kamu dengan apa adanya. Baik itu berupa kekurangan ataupun kelebihan," tutur Shandra membalas bisikan suaminya.

Carilah pasangan yang menerima kita apa adanya bukan ada apanya kita. Jangan menuntut kesempurnaan dalam sebuah hubungan karena kita pasti akan menemukan kecacatannya. Jangan mencari kebahagiaan dalam sebuah rumah tangga karena hal itu hanya akan membuat kita kecewa. Cukuplah dengan menerima serta menjalankannya dengan penuh kelapangan dan keikhlasan.

Senin, 01 Juli 2019

▪▪▪

To be continue


Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...

Hallo apa kabarnya nih? Seperti janji aku di cerita sebelumya. Alhamdulillah aku kembali datang dengan cerita baru. Semoga suka dengan bab pembukanya. Jangan lupa vote dan koment-nya yah teman-teman.

Aku mau kasih kabar baik lagi nih. Alhamdulillah cerita kolab aku dan isnary sudah kami post di akun Isnin_Project Yuk ramaikan lapaknya. Nah kalau penasaran aku kasih cuplikan adegannya deh⤵

Penasaran gak? Penasaran dong😅

Terima kasih. Semoga suka dengan cerita yang aku publikasikan😊

Sampai jumpa minggu depan👋👋

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro