Mencintaimu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ziyad menyesap kopi seraya beristirahat dan mendengarkan dentang air hujan yang beradu dengan atap seng terdengar memekakkan telinga. Tidak lama, Ziyad menuntaskan kopi, membereskan peralatan bertukangnya dan menatap Katarina yang terpejam di sofa dengan rasa sayang yang membuncah.

Rrrriiingggg!

“Ah, Bos.” gumam Ziyad pelan. Di saat begini pun, pekerjaan selalu mengganggunya.

“Lagi di mana Yad? Ada satu korban berambut merah ditemukan. Perasaanku bilang ini ada hubungannya dengan kasus yang kita tangani.” Ramon berbicara dengan nada terkendali.

“Ayo segera kembali ke kantor. Kita harus menyelidiki kasus ini segera.” Kata Ramon lagi. Ziyad tersenyum kecil sebelum menjawab.

“Oke, Bos. Aku akan segera kembali.” Ziyad berkata lalu memutuskan sambungan telepon.

Ziyad mengecup pelan pipi Katarina, mengambil topi dan alat bertukangnya. Di depan rumah, Ziyad mengembangkan payungnya dan melangkah ke tengah rinai hujan.

***

3 Jam Kemudian

Ramon menjawab telepon itu dengan muram. Sesekali pandangannya jatuh pada Ziyad yang sedang berusaha mengumpulkan bukti lapangan. Ya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Småby sedang menangani pembunuhan berantai yang selalu meninggalkan tempat kejadian perkara dengan bersih tanpa ada satupun bukti.  Ini adalah kasus tersulit yang pernah ada dan sudah menelan 5 korban perempuan yang semuanya berambut merah.

Ramon menghampiri Ziyad. Dia berdeham sebelum memulai percakapan.

“Yad, barusan ada telepon laporan korban ke-6. Berambut merah dan ....,” Ramon berkata gugup. Ziyad menatap Ramon menunggu kalimat selanjutnya.

“Orang itu Katarina, kekasihmu. Aku...kondolanser Yad. Kita akan menyelidiki ini sampai akhir.” Ramon menatap Ziyad dengan tatapan sedih lalu meninggalkan Ziyad yang tampak kaget mendengar berita itu.

“Ah, cepat juga mereka menemukanmu Katarina. Tentu saja Ramon pasti menghubungi kekasih gelapnya untuk membuat janji. Kjære, kamu akan selalu menjadi milikku apapun yang terjadi. Aku mencintaimu....sampai kamu mati. Sekarang tinggal menggiring Ramon hingga menjadi tersangka.” Senyum Ziyad terlihat puas.

Sementara di luar, hujan masih turun dengan deras.

***

Småby : kota kecil ini

Kondolanser : turut berduka

Kjære : sayang

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro