Chapter 1 : Black Rose

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Terima kasih, selamat liburan," ujar Mr. Lee lalu bergegas meninggalkan ruangan.

Nayeon menghela napas setelah menyelesaikan ujian terakhir hari ini, sumpah ia sudah penat karena selain memikirkan pelajaran, ia juga memikirkan nasibnya yang sebentar lagi dikarantina buat jadi trainee. Mana langsung ikut program Mixnine.

Ia memang exited soalnya dijanjikan akan langsung debut kalau jadi top nine. Masalahnya adalah CEO-nya, Park Jinyoung yang meminta waktu persiapan untuk yang ikut program itu selama seminggu harus bisa nyanyi, dance dan lainnya.

"Eh, Nay. Kenapa kamu?" tanya Nayoung —teman sebangkunya yang juga seorang trainee, hanya beda agensi saja.
"Elah, baru juga nambah umur. Happy Birthday!"

"Thank you, Young. Masalah program Mixnine, dikarantina sekitar beberapa minggu dan kayaknya lebih keras daripada pelatihan biasanya," balas Nayeon tak terlalu bersemangat.

"Ck, udah sih. Kamu enak kalau ikut itu bisa langsung debut, lah aku? Pledis Ent. emang janjiin secepatnya, tapi aku udah kebal sama janji manis." Nayoung melipat tangan di depan dadanya.

Mendengarnya membuat Nayeon meringis pelan. Teman yang memiliki marga yang sama ini sungguh agak lebih tidak beruntung dibandingkan dirinya. Nayoung sudah menjadi trainee Pledis Ent. jauh sebelum ia mendaftar menjadi JYP Ent. Sekarang ketika ia meihat kesempatan untuk debut, Nayoung malah masih menerima janji manis dari atasannya.

Nayeon dan Jaemin bisa dibilang beruntung juga. Jaemin yang menjadi Trainee SM Ent. sejak tahun 2013 sudah terkenal melalui program NCT Life, bahkan nanti malam bocah itu akan terbang ke Bangkok, Thailand, untuk syuting sekaligus promosi sebelum debut resminya yang katanya tahun depan.

"Oh ya, tahun ini Joshua, Jeonghan, sama Seungcheol bakal debut ya jadi anggota Seventeen?" tanya Nayeon.

"Mereka udah debut kali, bulan Mei kemarin," jawab Nayoung.

Nayeon terkejut. "Lho, kok aku gak dikasih tau?"

"Errrr —biasalah, mereka emang gitu. Suka nutupin," balas Nayoung.

"Grup chat 95 Line ada anggota baru ya?"

"Oh iya, itu dari NCT sama Bangtan. Mereka baru gabung setelah dapet izin dari agensi."

"Kim Taehyung, Park Jimin, Lee Taeyong, Nakamoto Yuta, sama satunya siapa — Johnny gitu?"

"Kurang tau. Member NCT agak susah karena aturan agensi merek ketat banget. Seo Johnny, gitu sih yang aku tau."

Dan mereka berdua membicarakan beberapa hal lain yang mengenai dunia hiburan Korea Selatan sekaligus 95 Line yang membuat antara satu Idol dengam Idol lain semakin akrab. Bahkan sepertinya agensi juga sepakat memasukan artis dan calon artis bersekolah di hampir semua sekolah yang sama.

Beberapa sekolah yang dianggap terbaik yaitu SOPA atau School of Performing Art, Hanlim Art School, dan sebagainya. Dua tadi adalah sekolah terbaik menurut sebagian masyarakat Korea Selatan. Tidak mengherankan juga, prestasi yang ditampilkan tidak main-main.

Kalau kalian pikir dunia Idol itu sekedar menghibur atau bersenang-senang di depan publik? No, you're wrong. Lebih dari itu beberapa yang dianggap terbaik diberikan hadiah yang bisa dibilang tidak enak juga oleh yang memandang.

Tidak, kalian tidak boleh tau. Ini terlalu privasi untuk dipublikasikan.

Nayeon tau, ini memang agak salah. Tapi mimpinya untuk bisa terkenal dengan debut menjadi seorang Idol atau penyanyi solo harus bisa terwujud.

"Ke loker, yuk. Aku ada paketan dari Seungcheol buat kita, kemarin kamu pulang dulu sih," ucap Nayoung.

"Ayo," Nayeon berdiri setelah kawannya itu menatik tangan untuk ikut.

Mereka berdua berjalan menuju loker anak putri sambil berbincang agar tidak membosankan. Sesekali juga menyapa anak yang lewat sambil tersenyum manis. Ck, mereka berdua tau kalau sekolah itupun memiliki topeng untuk menutupi kebusukan murid-muridnya.

Banyak pembullyan yang terjadi, tapi ya begitulah... Uang bisa membungkamnya dalam hitungan detik saja. Tapi para pembully itu tidak berani menyakiti orang-orang yang dianggap penting demi keamanan mereka di sekolah tersebut.

How lie this life. Many people can buy anything for cover their.

Tanpa sadar keduanya sudah tiba. Loker mereka beesebelahan dan hanha ada satu kunci untuk satu loker, tapi baik Nayeon maupun Nayoung menduplikat kunci yang juga mereka sendiri yang pegang —jaga-jaga kalau kunci asli mereka hilang.

Nayoung menunjukan sepaket coklat yang diberikan Seungcheol atas debut pertamanya di Seventeen beserta tulisan tangan dari Jeonghan dan rekaman suara yang manis dari Joshua.

"Apa nanti aku debut kayak gini juga?" tanya Nayeon.

"Harus! Itu bentuk terima kasih karena sudah mendukung kamu —oh ya, kata Seungcheol dia sukak sama jaket yang kamu kasih, tapi dia kasihin ke Jun," kata Nayoung menjelaskan dan Nayeon hanya mengangguk.

Iya, tidak apa-apalah. Ia juga senang kalau Seungcheol menerima hadiah sebagai wujud ia suka menjadi teman Seungcheol meskipun mereka beda sekolah.

"Simpan dulu, aku mau ambil jaketku yang ketinggalan di loker," kata Nayeon.

Ia mengambil kunci miliknya dan memutarkannya sampai akhirnya bisa dibuka. Namun, sesuatu membuatnya terkejut setengah mati. Beberapa kali ia mengerjapkan mata melihat isi lokernya yang kenapa tiba-tiba menjadi menakutkan.

Tidak —ini bukan ulah usil, seseorang pasti melakukan hal yang diluar dugaan. Karena loker ini tidak bisa dibuka tanpa kunci, namun dia yang memegang kunci. Bahkan penjaga sekolahpun tidak memiliki kunci duplikat ini aneh.

"Nay?" Agak aneh bagi Nayoung karena ekspresi temannya itu sedikit menunjukan raut pucat tidak bisa diartikan.

Karena penasaran, ia memutuskan untuk ikut apa yang sedang dilihat Nayeon. Ia hampir saja menjarit jika saja mulutnya penuh dengan coklat.

Bagaimana tidak? Dalam loker Nayeon terdapat banyak darah segar, ada foto dirinya dengan Nayoung serta Yerin yang dicoret-coret dengan spidol warna merah bertuliskan 'You're Death' dan sebuah bunga mawar hitam tertinggal di sana.

Nayeon dengan takut-takut mengambil mawar hitam yang terdapat gulungan kertas berwarna merah di sana. Ia membuka gulungan kertas tersebut.

Selamat ulang tahun, Nayeonku sayang. Ah, kamu pasti terkejut ya? Ini hadiah dariku, semoga kamu suka. Setiap kelopak bunga mawar itu adalah waktu perminggu bagimu dan teman-temanmu untuk bisa bersenang-senang di dunia ini. Sebelum aku membawamu ke tempat yang jauh lebih indah.

-Farewell

SUPER CREEPY!

Bukan, ia bukan orang bodoh yang berlagak sok polos yang tidak tau makna dari isi surat tersebut. Tapi kehororan mereka saat membaca meningkat berkali-kali lipat.

Apakah pengirim ini seorang... Psikopat? Ini buruk, terlalu buruk. Ia harus melindungi dirinya serta kedua temannya. Dan masalahnya adalah Yerin tidak satu sekolah dengannya serta tidak seagensi juga.

Ia dan Nayoung berteman dengannya karena alasan unik, mereka suka akan humor.

"N-nayeon, ini bagaimana?" tanya Nayoung menunjuk pasa bunga mawar hitam itu.

"Menurut kepercayaan, bunga mawar hitam menanda keburukan dan kesialan yang tidak bisa kau elak. Ini berarti, aku mendapatkan kesialan karena kutukan itu terjadi padaku," jawab Nayeon.

"Kutukan?" Alis Nayoung menyatu tidak mengerti.

"Itu, kutukan 03.00."

"Hah?! Jadi kamu beneran nekat lakuin itu? Ya ampun."

"Iya, maaf. Aku kira gak bakal terjadi, tapi sekarang aku menyesal."

"How to save of us? Yerin juga terlalu jauh," kata Nayoung.

"Aku mau berbuat sesuatu yang gila. Kamu jangan ikut, Young."

"Mau buat hal gila apa?"

"Call Devil."


TBC

Halo, aku update dulu deh hehehehehehehehe.

Maaf kalau gak panjang :( habis aku ngebut ngetik dari jam 21.00 tadi. Ini temanya memang M/T+Paranormal+Romance juga sih. Aku harap bisa buat humor tapi gak bisa:(

Oh ya, karya-kini terinspirasi dari Kak Lifia Pinkishdelight alias Smallnoona. Tapi gak plagiat kok, aku suka aja bagian paranormal yang bikin wawasanku bertambah akan hal-hal kek gitu :))

Btw, maafkan daku yang suka pake Jaemin jadi saudaranya Nayeon. Habis gemes aja gitu, kek cocok tau mereka. Nayeon kan imut dan baik banget sama penggemar, nah Jaemin juga kan jadi uwu. Hehehe.

Oke, sampai jumpa di tahun 2019!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro