One

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tsukasa berjalan di Koridor sambil menenteng sebuah kantong kertas ditangannya. Ia terlihat senang dan beberapa kali sempat tertawa kecil sambil mempercepat langkahnya. Ia berhenti di taman dekat kelasnya dan memanggil seseorang yang juga ada disana

"Yozorano -kun! "

Sang pemilik nama langsung menoleh kearah Tsukasa dan menyapanya dengan wajah datar. Tsukasa langsung berlari kecil mendekati seorang Pemuda(?) yang dipanggil Mizuki tadi. Ia menyuruh Tsukasa duduk di bangku taman didekat mereka dan ia duduk di sebelahnya

Tsukasa memberikan kantong kertas tadi pada Mizuki dan menyuruhnya untuk membukanya. Mizuki sendiri hanya menatap datar setelah tau apa isi didalamnya. Ia langsung memakan blueberry cake itu dan wajah datarnya sedikit lebih ceria dibanding sebelumnya

Yozorano Mizuki -begitulah nama lengkapnya- merupakan produser Valkyrie yang baru saja pindah ke Yumenosaki. Ia cukup mudah dikenali karna sifat dan penampilan nya yang 11 12 dengan Izumi, bahkan beberapa orang memanggilnya "izumi kedua" Saking miripnya. Tsukasa mulai akrab dengannya setelah ia berdebat panjang dengan izumi di ruang latihan knights waktu itu

Keanehan mulai dirasakan oleh Tsukasa 2 minggu yang lalu. Waktu itu, mereka sedang berada di sebuah cafe outdoor untuk belajar bareng. Mereka saling bergantian mengajari materi yang belum dipahami oleh yang lain disana. Disaat Tsukasa sedang menyeruput Parfait yang dia pesan sembari belajar. Tiba-tiba saja, Mizuki mendekatkan wajahnya pada Tsukasa dan hanya tersisa 5 cm

Wajah Tsukasa mulai memerah karna jarak mereka sangat tipis. Mata biru Mizuki yang menatapnya tajam membuat perhatian nya teralihkan. Ia memlih untuk menutup matanya berharap temannya segera menjauh.

Mizuki hanya menatap Tsukasa dengan wajah datar dan kembali ke tempatnya semula. Tsukasa membuka matanya dan menatap daun kecil yang ada di tangan Mizuki. "Tadi ada daun di rambutmu jadi kuambil" Kata Mizuki

Tsukasa hanya menjawab singkat dan mengalihkan wajahnya. Jantungnya sudah berdetak tak karuan karna kejadian yang baru saja dia alami. Wajahnya sudah sedikit mereda meski masih sedikit memerah

Kembali ke waktu sekarang

Mizuki sudah melahap habis kue yang diberikan oleh Tsukasa tadi dan membuang sisanya pada tempat sampah. Ia hendak kembali ke tempatnya ketika ia melihat seekor anak kucing yang mengeong dari atas pohon. Mizuki hanya menatapnya -sekali lagi- dengan tatapan datar

Tsukasa berjalan menghampiri mizuki yang cuma berdiri mematung sambil memperhatikan kucing itu. "Kenapa Yozorano -kun? Apa ada yang salah? ". Tanpa basa basi, Mizuki segera melompat meraih cabang pohon diatasnya dan itu membuat Tsukasa terkejut. Ia terus memperhatikan Mizuki yang begitu lincah memanjat dan berayun keatas pohon

Jika dilihat dari posisinya, anak kucing itu berada jauh sekali di puncak pohon tersebut. Mizuki yang berayun dan melompat dari satu cabang ke cabang diatasnya terus saja memanjat seakan gravitasi bumi sama sekali tak berpengaruh padanya

Ia sampai ke tempat anak kucing itu berada dan menggendongnya turun dari pohon itu ketika ia menyadari bahwa dirinya hampir berada di puncak pohon. Tsukasa yang melihat dengan cemas dibawah sana mulai panik karena sebentar lagi bel masuk kelas berikutnya

Mizuki tak ambil pusing dan ia segera lompat menuruninya dengan bantuan gravitasi. Ia meraih beberapa cabang pohon itu untuk memperlambat laju turunnya dan insiden pun terjadi.

Ketika hendak meraih salah satu cabang, tangannya terpeleset dan ia jatuh bebas kebawah. Untungnya ia berhasil mendarat dengan sempurna yang mana itu membuat nyawa Tsukasa hampir melayang

Mizuki meletakkan anak kucing tadi ke sembarang tempat karena bel masuk sudah berbunyi. Mereka segera kembali ke kelas masing-masing. Meski begitu, Mizuki merasa kakinya sedikit sakit karena ia yang lompat dari pohon tadi

———

Sepulang sekolah, Mizuki segera kembali ke rumahnya dan disambut oleh sesosok manusia Dengan tubuh serba putih dan mata semerah darah. "Okaeri, Mizu-chan. Bagaimana harimu di sekolah? " Tanya orang itu. "Tak ada yang spesial. Semua seperti hari hari biasanya. Aku mau ke kamar dulu"

Orang tadi adalah Akira, sepupu lelaki dari Mizuki sendiri yang tinggal bersebelahan dengan rumah Mizuki. Mizuki lebih dekat dengan sepupunya karena kakaknya sendiri berada di New York sebagai CEO perusahaan bekas papanya. Faktanya umur mereka hanya berbeda setahun

Ia masuk ke kamarnya dan mendapati kakinya yang sedikit terkilir karena nekat lompat dari pohon tadi. Ia hanya menatapnya datar –seperti biasanya– dan mengobatinya tanpa banyak bicara

Memang seperti itulah kehidupannya. Ia lupa bagaimana cara tersenyum akibat insiden yang ia alami 7 tahun lalu. Keluarga nya sempat cemas bahwa ia akan terus seperti ini tanpa ingat bagaimana cara tersenyum

Di tempat lain

Tsukasa yang baru selesai mengerjakan tugasnya langsung berbaring diatas ranjangnya sembari memandangi handphonenya. Ia menatap foto Mizuki yang sedang berselfie dengan teman temannya di kelas 2-B

Tsukasa sedikit cemburu karena Mizuki kelihatan lebih dekat dengan Hiiro, ditambah dengan fakta bahwa mereka berada di klub yang sama. Namun sekali lagi, Tsukasa menampar pipinya sendiri karena mulai merasa dirinya aneh

Ia pun men scroll album fotonya dan menemukan foto Mizuki yang terlihat dari samping. Tsukasa langsung bangun dari tidurnya karena menemukan ada kejanggalan pada tubuh temannya itu

Ia mendapati leher Mizuki terlihat lebih ramping di bagian depan. Tidak ada jakun yang menonjol, padahal dengan bentuk fisiknya harusnya jakun itu bisa terlihat. Di bagian dada Mizuki pun terlihat sedikit lebih menonjol dibanding dengan bagian pinggangnya yang ramping

Tsukasa mulai nge loading apa yang sebenarnya terjadi, namun kemudian muncul 1 kemungkinan dipikirannya. Wajahnya memerah hebat dan ia menutup mulutnya saking tidak percayanya

Malam itupun, Pikiran Tsukasa terbagi menjadi dua. Satu bisa menerima kenyataannya, satu lagi terus menyangkal pikiran itu. Hal ini berakhir dengan Tsukasa yang tak bisa tidur malam itu karena overthinking

TBC

Sedikit gak nyambung sih ya. Maapkeun saya ya wahai readers

Tsukasa nya ooc? Mohon dimaklumi, saya bukan Tsuchida Reiou. Untuk selanjutnya akan diusahakan untuk lebih ic

Apa yang dipikirkan Tsukasa? Hayo apa hayooo.... Nantikan di next chapter ya

See you next time

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro