𝟭𝟳

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

- - - - - - - - - -

════ day 9 „ Tuesday

" Macam mana ni Joon? Aku dah buntu! " rambut yang kemas disikat tadi diserabutkan semula.

" Kau tak boleh macam ni. Kalau kau stress, lebih mudahlah penjahat tu nak ambil tindakan. Kau yang aku kenal bukan macam ni walaupun kes client sebelum Aerin lebih teruk. Kita sama-sama fikir eh? " pujuk Namjoon. Belakang tubuh Yoongi diusap perlahan.

" Okay first kau kata dia tu lelaki sama yang selalu berlegar depan rumah Aerin, kan? "

Yoongi mengangguk bagi membalas soalan itu.

" Hmm.. Kau pernah terfikir tak yang lelaki tu bukan berseorangan?.. Aku rasa ada orang lain yang berkomplot dan selalu memerhatikan gerak-geri Aerin. "

" Shit... "

- - - - - - - - - -

" Ahjussi kata lelaki selalunya susah nak tunjuk yang dia marahkan perempuan. Kalau jealous tunjuklah. Jadi... "

" Eh? Takkanlah Jungkook jealous aduh.. " Aerin memukul kepalanya sendiri dengan kertas kecil yang dipenuhi tulisan Yoongi.

Yoongi ni tak habis-habis hm.

" Hm.. Kedua? Hmph! Apa ni ishh! " Aerin menghentak kaki dengan geram.

2. Aku pun tak tau. Kawan kau tu manja sangat. Kau minta maaf dan kentalkan hati je lah.

" Ahjussi ni suka mungkir janji betul.. " dia mengeluh kesal. Janji nak bantu konon. Tapi apa yang dia bantu?

" Sudahlah. Sakitkan hati aku cakap pasal ahjussi ni. Balik nanti aku nak sambung palau dia. "

Pintu kelas dibuka kasar dengan perasan geram yang membuak-buak. Namun perasaan itu serta merta menghilang apabila anak matanya bertembung dengan anak mata coklat Jungkook.

Hati Aerin berdegup kencang apabila Jungkook tetap memerhatikannya tanpa berkelip. Dia cuba mengabaikan pandangan itu dan berjalan ke tempat duduknya.

Mereka berdua diam. Aerin mahu membuka mulut, namun hatinya tidak membenarkan.

" Aerin. "

Aerin tersentak.

" Rin.. " panggilnya lagi.

Dengan kadar perlahan, wajah Jungkook yang setia memerhatikannya itu dipandang.

" I'm sorry. " ujar Jungkook perlahan dengan senyuman kelat. Aerin pula masih tidak dapat memproses apa yang cuba disampaikan oleh lelaki itu.

" Aku nak minta maaf sebab tengking kau. Aku nak minta maaf sebab tepis tangan kau. Aku nak minta maaf sebab palau kau. "

" Aku cuma.. Cemburu.. Bila kau lebihkan Jimin Sunbae daripada aku.. Aku tak nak dia rampas kawan aku. "

Luahan Jungkook membuat Aerin terkedu. Jadi selama ini Jungkook memang cemburu? Menyesal pula kutuk Yoongi tadi.

" K-kau ni.. Hiks-" Aerin menutup wajah. Kegembiraan yang dirasainya tidak dapat digambarkan lagi.

" Y-yah.. Janganlah menangislah.." bahu Aerin dirangkul erat. Dalam masa yang sama, dia juga lega kerana dapat mengubat rindu terhadap gadis itu.

" Shh.. Aku janji, aku tak akan buat macam tu lagi. "

- - - - - - - - - -

" So, how? Tips tu membantu, kan? " Yoongi membuka kaca mata hitamnya sebaik sahaja Aerin masuk ke dalam kereta.

" Membantu sangat. " Aerin mencebik. Tangannya disilangkan tanda merajuk dengan Yoongi.

" Ya, aku tau. "

" Terima kasih, ahjussi.. " lirih suara Aerin berkata. Wajah Yoongi tidak dipandang dek malu yang menguasai.

" Huh? Kenapa? "

" Erm.. Sebab ahjussi sanggup jumpa dan berbincang dengan Jungkook untuk saya. " semakin perlahan suara gadis itu.

Yoongi memandang Aerin sekilas sebelum kembali fokus kepada pemanduan. Lidahnya menolak pipi kiri setelah memproses ayat tersebut.

" Aish, aku dah pesan jangan bagitau kau. " keluhnya seraya memberhentikan kereta di garaj rumah itu.

" h-hah? "

" Tak ada apalah. Cepatlah keluar. "

Aerin menahan lengan Yoongi. Berkerut dahi lelaki itu dengan kelakuan drastik anak majikannya.

Bibir bawah digigit resah. Aerin menyeluk poket blazer nya lalu mengeluarkan keychain berbentuk kucing hitam dengan ukiran nama Yoongi di belakangnya.

" Untuk ahjussi.. S-sebagai ucapan terima kasih.. " kata Aerin apabila melihat wajah Yoongi yang masih berkerut hairan.

Ingin saja Yoongi mengukirkan senyuman melihat telatah gadis itu, namun dia hanya menahan. Keychain tersebut bertukar tangan.

" Anything for you. "

- - - - - - - - - -

" Siapa lelaki tu, hm? Asyik berkepit 24 jam. Tapi aku tak pernah nampak muka dia dalam senarai ahli keluarga budak tu. " dia memutarkan lagi teleskopik yang terdapat pada Zastava M93 Black Arrow itu untuk melihat wajah Yoongi dengan lebih jelas.

" Handsome. Tapi aku lagi handsome. Huh. "

Ingin saja dia melepaskan tembakan mengenai kepala Yoongi, tak perlulah dia membuang masa untuk menyelesaikan tugasnya.

But, this game isn't fun without professional players, right?

- - - - - - - - - -

ily!

psst, y = yoongi

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro