Melodi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

26 November 2019

________________________

Breathing out

________________________

"Lagu ini menggantung."

"Aku tahu, aku tak dapat menemukan sambungannya."

"Lalu bagaimana?" Suara orang itu terdengar frustasi. "Nyanyian Rinda harus dilanjutkan, kalau tidak istana ini akan hancur."

"Deserta sialan!" Terdengar bantingan. "Untuk apa sih dia mengusir Rinda? Tak ada dapat membuat melodi yang cukup kuat seperti miliknya, dan bahkan melodi cadangan kita juga tidak lengkap. Sekarang istana kita akan hancur!"

"Lorelei." Suara yang satunya terdengar mengingat-ingat. "Lorelei. Dia satu-satunya yang dapat mempertahankan istana kita selain Rinda. Di mana dia?"

"Dia ikut diusir bersama Rinda, bodoh!"

"Jadi, kita hanya punya kertas musik ini?" tanyanya. "Yang bahkan tak dapat kita temukan sambungannya? Tunggu sebentar, kurasa melodi ini memang belum selesai."

"Kenapa bisa lagu itu belum selesai?"

"Kita tak pernah membutuhkannya selama ini, ingat? Selalu ada Rinda."

"Sekarang bagaimana?"

"Ada satu lagi yang dapat mempertahankan istana kita selain Rinda dan Lorelei."

"Apa?" tanya suara satunya.

"Tapi kurasa ini agak mustahil. Kurasa kita dapat mencari Adrien."

"Adrien? Kita bahkan tidak tahu bila dia ternyata hanya salah satu dari dongeng yang dikarang oleh Deserta." Dia mendengkus.

"Yah, kita tak dapat menemukan Rinda dan Lorelei, lagu sialan ini juga belum selesai. Ini satu-satunya cara yang dapat kita coba."

"Mustahil berhasil."

"Tunggu apa? Ayo kita kerjakan!"

___________

Tulisan apalah ini. Au ah. Yang penting nggak bolong lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro