12 Juni 2023: Kancil Cyberpunk

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 12:

Pilih salah satu fabel di Indonesia. Recreate dengan latar waktu tahun 2075.

...

"Kancil, berhenti!"

Kancil menulikan telinganya. Tentu saja dia tidak mau! Yang ada malah ditangkap dan digebuk sampai babak belur. Jadi, dia melajukan kaki-kakinya lebih cepat di antara atap-atap gedung yang datar. Lampu-lampu neon ungu-biru yang kontras dengan langit malam sesekali menyorotnya dari seberang gedung dan dari lampu jalanan.

Di belakang hewan mungil itu, para polisi cheetah mengejarnya. Mereka bergerak dengan empat kaki, sangat gesit melompati atap-atap gedung dan penghalang yang Kancil buat. Sesekali peluru laser ditembakan dan mengenai bahu hewan kecil itu.

Ck, sial!

Kalau saja timun itu tidak berharga, Kancil tidak akan mencurinya. Dia butuh itu untuk kesembuhan ibunya. Tanaman hasil rekayasa genetik itu satu-satunya yang bisa menyelamatkan.

"Kancil! Atas nama hukum cepat menyerah!" teriakan petugas cheetah di belakangnya menggelegar.

"Tangkap aku kalau bisa!" Kancil balas berteriak. Dia mengeluarkan sesuatu dari saku jaket, lantas melemparkannya ke belakang. Asap pekat muncul seketika saat benda itu menghantam pijakan. Para polisi cheetah tenggelam dalam asap yang membutakan.

Namun, hal itu hanyalah awal dari kesialan si Kancil. Sebuah pesawat menyerupai helikopter tanpa baling-baling melesat di samping hewan kecil itu. Dari badan pesawat yang terbuka, belasan polisi cheetah lainnya melompat dan menghentikan lari si Kancil seketika. Mereka membuat pagar betis sampai si pembawa timun tidak bisa ke mana-mana.

Kancil berusaha kabur, tetapi langkahnya terhenti ketika dia menabrak salah satu polisi. Polisi lain mencengkeram bahunya yang terluka sampai Kancil menjerit, lantas memaksanya untuk berlutut. Timun di pelukannya diambil paksa.

Dari balik pagar betis para cheetah, sebuah lagu dinyanyikan.

Si kancil anak nakal, 

Suka mencuri ketimun.

Ayo lekas dikurung,

Jangan diberi ampun.

Hewan yang bersenandung pun muncul. Dia adalah seekor kucing tabby berwarna Jingga. Nametag "Chiko" tersemat di dadanya.

"Nah, nah, Kancil, sekarang sudah tahun 2075, tetapi kau bahkan tidak belajar dari leluhurmu ratusan tahun lalu. Kancil yang nakal, tidak akan diberi ampun," katanya sambil menyeringai.

Kancil yang hanya dapat melihat dari bawah, meneteskan air mata karena tidak bisa menyelamatkan ibunya.

=QwQ=

Catatan Dewi Lokakarya:

Ini adalah semesta di mana Chiko jadi kepala polisi. Yay! Chiko pasti senang!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro