28 Juni 2023: Perbincangan dengan Ngengat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 28:

Buat cerita dengan latar revolusi Industri di Inggris.

...

Duduk di batang pohon teratas dengan pemandangan pabrik-pabrik bercerobong asap, aku menemani para ngengat sambil mendengarkan cerita mereka.

"Karena asap-asap ini, tubuhku yang putih jadi sangat terlihat dan jadi sasaran pemangsa dengan mudah," kata salah satu ngengat di dekat pahaku.

"Ya, benar. Pohon-pohon di sini jadi tertutup jelaga," timpal yang lain. "Sangat buruk!"

Aku mengangguk-angguk mendengarkan curahan hati mereka. Mau bagaimanapun, revolusi tidak bisa dicegah. Para manusia menginginkan kemajuan. Mesin-mesin diciptakan untuk mempermudah pekerjaan. Sebagai gantinya, alam menjadi rusak.

"Tinggal menunggu waktu sampai kita punah," keluh ngengat yang lain di dekat kepalaku.

"Hei, kalau kalian punah, itu artinya kami yang akan lebih unggul, kan?"

Aku mencari-cari sumber suara, sampai akhirnya aku menemukan ngengat berwarna hitam yang menyaru dengan batang pohon.

"Kalian mungkin harus melakukan evolusi agar bisa beradaptasi," lanjutnya. "Mengubah warna jadi hitam agar bisa terhindar dari pemangsa."

"Ya, ya, itu benar." Ngengat di kakiku menyetujui. "Kau bisa lakukan hal itu kan, Dewi?"

Aku terkesiap. Kenapa pula aku jadi terlibat dengan semua ini? Aku ke sini hanya untuk riset, kenapa malah jadi merusak rantai evolusi?

=QwQ=

Catatan Dewi Lokakarya:

Disebabkan otak yang panas, sang Dewi terancam mundur dan pensiun.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro