022 || Alasan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Alasan,
jika kau bilang tak mampu menulis karena hatimu hampa.
Bukankah kehampaan justru mampu kau isi dengan ungkapan-ungkapan kata dalam tulisan?

Alasan,
jika kau bilang tak mampu menulis karena perasaanmu sedang kacau.
Bukankah kekacauan itu perlu untuk disampaikan agar perasaanmu lebih tenang?

Alasan,
jika kau bilang tak mampu menulis karena ketiadaan waktu.
Bukankah waktu selalu ada, tetapi dirimulah yang berlari menjauh menghindarinya?

Alasan,
jika kau bilang tak mampu menulis karena kesibukan menyita perhatianmu.
Bukankah kau perlu menepi sejenak, membiarkan jiwa raga rasa terisi kembali? Atau setidaknya, mengosongkan diri yang dipenuhi oleh segala kesibukan?

Alasan.
Semua itu hanya alasan, namun

Tak bolehkan kuajukan segala alasan itu?
Apakah alasan menjadi sebuah aib dan keburukan?
Lantas, dari mana kita mampu saling memahami jika bukan dari penjelasan atas tanya "Mengapa?"

Bukankah jawaban dari setiap "Mengapa?" akan selalu menjadi alasan?

Ah, entahlah.
Entah sejak kapan, alasan seolah menjadi aib yang serba salah dan selalu salah.

Apa perlu segala hal, termasuk perasaan yang kumiliki, hadir tanpa alasan sekecil apa pun, termasuk sebuah alasan tentang
kenyamanan?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro