Di hadapan kursi kayu
Aku termangu
Menatap sendu
Langit yang biru
Kursi kayu itu terdiam
Menatap wajahku nan legam
Tersebab hari yang suram
Tak kuasa kecewa kupendam
Di hadapan kursi kayu yang sama
Kau berlalu, pergi begitu lama
Meninggalkan janji dalam atma
Terpatri pada sukma
Lalu kursi kayu berbisik
Kau takkan kembali, katanya
Namun, aku tak mau percaya
Itulah awal mula kukecewa
dan terdiam di hadapannya
---
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro