Aku pernah bertanya pada angin
Apakah ia mampu membawa harapku menujumu?
Hingga kau tahu, segala yang belum sempat terucap dariku
Aku pernah bertanya pada daun
Apakah ia mampu menggugurkan rasa bersalahku padamu?
Hingga beban dalam jiwa tak lagi mengungkungku
Sayang beribu sayang
Tanya itu kosong
Sekosong anganku bersamamu
Meski kita pernah tersenyum karena angan
Namun, kini air mata tak lantas henti, juga karena angan
Terkadang ia indah
Terkadang ia kosong
Terkadang sia-sia, membayangkan angan yang tak nyata
Lantas,
ke mana kuharus sisihkan angan yang tak mampu lagi terwujud karena ketidakhadiranmu?
---
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro