Setiap pagi kau bungkukkan tubuhmu
Tersenyum mengelap sepatu
Hingga mengkilap tanpa debu
Semir sepatu itu kawan pagimu
Mengalahkanku, yang memandangmu di balik sendu
Senyummu itu, mengalirkan pilu
Semir sepatumu, mencerminkan kelu; yang berulang kali terusap di wajahmu
Seolah mengusap sepatu dengan semir hitamnya, menjadi caramu menghapus hitam yang tergenggam
Maka kubiarkan kau terdiam,
kala semir sepatumu menjadi kawan pagi penyimpan geram
---
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro