089 || Benci

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pernahkah kau rasakan,
letupan api yang mengentak-entak,
menjilat bibir cinta,
hingga terbakar habis,
menjadi hitam, menjadi abu?

Pernahkah kau rasakan,
gemetar hebat meluluhkan keringat,
membuat tangan sebulat batu, mata sebulat tekad, dan senyum tak mau tahu?

Pernahkah kau rasakan,
rasa meninggalkan logika,
logika meninggalkan rasa,
hingga yang ada hanya
kesemuan tawa,
menyembunyikan satu makna;
pergi atau kuhabisi?

Meski tak semudah itu melabeli
Namun, itulah rasa yang hadir

Tatkala ketulusan diinjak-injak,
janji berkali diingkari,
cinta dipermainkan kata,
hidup dipertaruhkan perut.

Salah?

Tidak.
Itulah yang membuat kita sebenar-benar manusia

Meski selalu kuberharap
Ada belas kasih yang menyirami
Agar api itu padam
Sebelum besar dan menyisakan sesal

---

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro