1: yang tak pernah tua

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng



AKU tidak pernah tau bahwa anak laki-laki ternyata cenderung lebih simple dari pada perempuan.

selama hidupku selalu di isi betapa drama dan ricuhnya kaum perempuan, aku sedikit terkejut jika ada anak yang mau duduk diam sambil memakan ice cream.

Pertama karena aku memiliki tiga saudara perempuan, TIGA. Jarak umurnya tidak beda jauh, kecuali dengan kakak pertama kami. Hal ini membuat kami bertiga di perlakukan seperti saudara kembar tiga (aku dan satunya memang kembar) .Bisa bayangkan betapa ricuhnya rumah kami, 4 perempuan di tambah ibu kami, ayah kami sudah positif gila—tapi sepertinya ayahku sudah gila sejak dulu.

kedua, aku di sekolahkan di sekolah swasta khusus perempuan. sebenarnya saat Sekolah dasar awal aku seperti saudaraku lainya yang bersekolah di sekolah negri, hanya saja satu kejadian membuat orang tuaku memutuskan untuk memindahkan ku ke sekolah swasta khusus perempuan.

Ketiga, ibu kami bekerja, independent women yang karier nya bagus. Ayah kami yang mengelola sebuah tiga cabang perusahaan antar paket di kecamataan kami lah yang mengurus kami secara intens sejak kecil. Ayah kami yang menyisir rambut kami, memilih baju kami, dan hal lainya. Yang membuat ayahku masuk dalam alasan adalah karena AYAHKU ITU BANYAK OMONG.

sumpah deh, beliau bisa aja membuat kami semua berkompetensi hanya karena omonganya, beliau bisa memperngaruhi pemikiran kami dengan mudah. Sudah gitu ayahku bawel, ribet, sedikit protective persoalan "laki laki" pada kami.

Kadang aku berfikir ayahku ingin aku menjadi penyuka sesama jenis. Tapi ternyata tidak, mengetahui beliau dulu preman baik yang gantteng sekali (KATANYA BEGITU, PERCAYA SAJA BIAR TIDAK BANYAK OMONG) jadi menurutku ayahku tahu soal busuk busuknya pria dan berharap kami lebih selektive untuk memilih pria.

funfactnya, ayahku orang Eropa. Jerman. Badanya tinggi besar di tambah punya tato paus dan tato tato bergambar lautan. sejujurnya saat ia memakai celemek polkadot merah dan hitam, dirinya tampak seperti kumbang gembrot.

karena ayahku berkulit putih, akhirnya kakak pertama ku, keduaku, serta adik ku memiliki rambut blonde khas ras beliau, juga memiliki tubuh tinggi menjulang di bandingkan anak anak pribumi asli lainya. Hanya aku yang berambut lebih gelap, coklat, khas ibuku yang asli indonesia.

Untungnya ibuku memiliki tubuh yang tinggi juga, sehingga kami semua tidak begitu jomplang soal tinggi badan.

Tunggu-tunggu, mengapa jadi bahas ayahku dan blondenya?

Mari kembali bahas ada anak yang bisa duduk diam seperti itu.

Namanya Abraham Jendrawan Jeff. Anak laki-laki yang aku maksud, umurnya sekitar 8 tahun saat kami pertama bertemu. Duduk manis sambil menyuap eskrim nya yang mulai meleleh.

Anak kecil gembul putih yang tampak seperti gumpalan kapas boneka ini adalah Adik dari Bang Jeffrey, temanya kak Rose( kakak pertamaku). Bang jeff ini istilahnya sudah lolos seleksi dari ayah, jadi ia gemar bermain ke rumah kami karena kakak pertama kami sangat sangat tomboy sehingga rata rata temanya adalah pria.

Nah karena gemar kerumah, aku jadi sering bertemu denganya. Kebetulan ia asik, sepertinya ia butuh aku untuk menjadi tempat rahasinya : ia menyukai kakakku. Dia cukup bodoh, kakakku jauh lebih bodoh. Aku kira mereka bahkan pacaran? Ternyata apa apaan ini mereka sekedar berteman tapi saling menyukai?

Kedekatan bang jeff dan aku soal berbagi rahasia ini membuatku juga berkenalan dengan si BAM atau ABRAHAM. Tokoh utama yang sedang aku ceritakan kali ini.

Pertemuan pertama kedua kamu saat aku duduk di bangku SMP kelas 2, dan Bam kelas 5 sd.

Setahuku kelas 5 sd adalah waktu waktu anak kecil memiliki energi paling besar untuk mengekplotasi segala hal. Tapi Bam berbeda, walau ia banyak tanya dan sedikit aktif—ia tidak pernah marah.

BAYANGKAN!

SAUDARAKU SAJA HANYA BERTATAPAN DENGAN KU BISA SAJA DETIK SELANJUTNYA KAMI BERGELUT DI ATAS LANTAI?

Bam berbeda, ia menurut, ia lucu, ia lucu banget, ia sangat lucu, bam paling lucu.

I LOVE U SO MUCH BAM! 😡🫶🏻

sejak saat itu ketika tau bahwa aku akan bertemu Bam, aku sedikit menyiapkan buah tangan seperti kue atau coklat untuk membuatnya senang. Anak langka seperti ini harus menguras energi imutku banyak banyak.

Bam ini sebenarnya mirip dengan bang Jef, sama sama manusia yang kalm dan di penuhi oleh senyuman senyuman baik hati.

tipe orang yang gak pernah ambil 3 bakwan dan bayar 1 bakwan.

manusia manusia yang hidup di lingkungan malaikat, tidak perlu menjambak saudarimu karena merebut pakaianmu.

Sebenernya hubunganku dengan kak rose (kakak pertamaku) itu baik, aku dekat dengan kakak pertamaku di banding lainya. Mungkin karena kakak pertama ku itu tidak sebule itu, sehingga orang percaya bahwa kami bersaudara.

sulit menjelaskan bahwa aku dan kembaranku, Cara ( kakak keduaku)  adalah bersaudara. Cara adalah pirang 100%. Tidak ada sentuhan pribumi sedikitpun. makanya aku malas menjelaskan kepada orang orang bahwa kami bersaudara bahkan kembar, lalu aku selalu menghindar sesuatu yang berhubungan dengan Cara, enggan di bandingkan.

Aku jadi sedikit membenci rambutku yang berbeda dari yang lain, yang bergelombang coklat berbeda dari yang lurus pirang. walau tidak pernah secara jamblanh aku bilang tidak suka, tapi sepertinya ayahku tahu hal ini, beliau menawarkan aku untuk mencat rambutku menjadi blonde, tapi hal ini malah semakin membuatku membenci rambutku, semakin membuat hatiku jatuh menjadi kecil.

Bam adalah pertama yang bilang rambutku indah di depan seluruh saudaraku. ketika semua orang memuja rambut blonde dan mata terang saudaraku, Bam bilang rambut coklatku indah, cantik.

(Anak kecil tidak pernah berbohong)

Ban membuatku semakin sering memberinya permen permen 😡.

Selain itu, Bam memiliki respon unik jika aku jahili. Tidak seperti saudariku yang akan selalu berakhir menjabak rambut, Bam terlihat tenang dengan semburat merah di pipinya.

Aku mulai bertanya, apakah di pipinya seperti kue cream strawberry ? Bagaimana jika aku gigit? Apakah selai strawberry itu akan lumer keluar dari pipi nya?

Bam adalah satu satunya alasan aku memaksa kedua orang tua ku untuk segera memiliki adik laki-laki. AKU INGIN MAINAN! Aku ingin di hormati seperti bam menghormatiku. Tapi jika ibu benar benar hamil dan ternyata itu adalah bayi perempuan, aku akan membunuhnya.

Ini bukan patriarch yang berfikir bayi perempuan lebih banyak di hina dari pada bayi laki laki yang di agungkan. Ini karena aku benar benar muak dengan perempuan.

Kalian harus mencobanya, di rumah di isi 3 perempuan gila dan harus bersekolah di sekolah swasta khusus perempuan.

Benar benar gila~

Baiklah sampai sini apakah kalian mengerti betapa obsesnya aku dengan bam kue cream strawberry?

ya, kalian harus segera melupakan itu karena BAM SUDAH TUMBUH BESAR!

bocah yang selalu mengikuti kata kataku mendadak menjadi laki-laki pra remaja yang aneh, melihat pubertas pria ini bukan suatu hal yang bisa aku pahami. haus akan validasi, pahlawan syndrome, dan sangat nakal. Bam yang baik hati itu bahkan bisa menjadi nakal.

saat aku menaiki sekolah menengah atas, bam juga ikut menaiki sekolah menengah pertama. Kami satu yayasan sekolah, satu komplek sekolah. Sekolah Bam besebrangan dengan SMaku, (kali ini aku di perbolehkan masuk sekolah normal seperti lainya). Hal ini yang dapat membuatku melihat bam di luar rumah saat sedang pubertas.

karena itu, aku mulai menjaga jarak dengan bam. Kata bang Jeff, bam sudah memiliki pacar, teman sekelasnya. Setelah itu aku sadar, bam yang polos sudah hilang 🥺

waktu terus menggerus keadaan, waktu waktu dimana aku bermain dengan bam sudah seperti memori yang berdebu di dalam gudang. Kami mendadak tidak pernah saling kenal, saat papasan saja Bam membuang wajahnya, duh apakah dia ingat dulu ia selalu bertingkah imut supaya mendapat permen?!

Di sibukan dengan agenda agenda sekolah, aku pun jadi ikut melupakan bam. Kecuali bang Jeff ( sekarang sudah berkuliah)  yang masih bolak balik menghampiriku saat dirinya patah hati, IYAAA BETULL PRIA INI BODOH DENGAN JANGKA PANJANG!

menyukai kakaku, tidak di bicarakan secara jablang, jika kakaku dekat dengan pria lain akan menangis tersedu sedu. Bodoh, sudah ku bilang untuk jujur saja tapi dia tidak mau merusak persahabatanya.

yayyaa, biarin saja. Sudah bodoh sampai akar soal percintaan.

Bang jeff pernah bertanya soal mengapa aku jarang kerumahnya lagi seperti dulu? Bermain dengan bam. Ku jawab saja, Bam sudah besar, tidak lucu lagi. Bang jeff setuju.

Walau kalian tidak percaya, aku sudah tidak pernah melihat bam lagi semakin lama. Sudah tidak ingat juga dengan mahluk lucu itu yang berubah menjadi laki-laki.

tapi..

aku kembali bertemu denganya saat Bam melanjutkan sma nya di smaku. Aku tidak mengenalinya, aku benar benar tidak mengenalinya. Jika tidak membaca name tag di kalungnya, aku tidak pernah sadar bahwa itu adalah abraham....

BAGAIMANA BISA?

MAHLUK LUCU NAN SUCI BERUBAH MENJADI TITAN SEBESAR ITU DENGAN TUBUH YANG SAMA SEPERTI PRIA?!

JELASKAN?!

IA KEMANAKAN BAM LUCU NAN IMUT MILIKU! 😡

AKU MAU BAM LUCU MILIKU!!!

yang lebih menjengkelkan, BAM LUCU ITU MALAH MENARUH TANGANYA DI ATAS KEPALAKU!

"loh kak, kok kakak nyusut gini? Haha"

haha

Haha

Hahaha

HAHAHAHA

Brengsek.

______

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro