《6》

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

🐰

" unnie, kita nak kemana ni ? "

rachel memasang wajah peliknya, minjoo menyumbat baju baju rachel kedalam bagasi berwarna hitam itu dengan terburu buru.

" kita akan berpindah " minjoo beralih pula ke meja solek rachel, dan mencapai beberapa barang peribadi rachel.

gadis itu hanya terdiam, tidak mau bertanya lebih lanjut lagi apabila melihatkan wajah tegang minjoo.

ada yang tak kena ni.

minjoo kelihatan serabut hari ni, pakainnya tidak teratur, matanya sembab.

" rachel nak bawa ni ? "

minjoo menunjukkan aku beberapa buah buku yang ditempatkan di atas rak buku.

rachel menggeleng.

" takpayahlah, nanti berat "

minjoo mengangguk setuju.

" rachel, ambik beg ni. bawa turun ke bawah. hati hati, jangan sampai terjatuh. arasseo ? "

gadis itu menganggukkan kepalanya dan mencapai bagasi hitam besar itu dengan kadar segera dan melangkah keluar dari bilik. dia menuruni anak tangga dengan berhati hati.

" dah siap ? "

yoongi membutangkan baju uniform pilotnya. ya, yoongi juga kelihatan tidak terurus sekarang ini. matanya sembab, wajahnya mempamerkan riak sedih. rambutnya kusut.

aku hanya mengangguk. sebenarnya, dia langsung tidak memahami situasi sekarang ini.

apa sebenarnya yang berlaku ?

yoongi menghampiri rachel, rambut gadis itu dia rapikan sebelum menghadiahkan segaris senyuman, hambar.

" yoongi, apa yang terjadi ? "

lelaki itu tidak menjawab tetapi malah menarik beberapa buah bagasi keluar rumah.

" rachel dah siap ? " minjoo bertanya seraya menuruni anak tangga dengan tergesa gesa.

rachel mengangguk.

ahh dia bencikan situasi ini. situasi dimana soalannya tidak terjawab.

minjoo menarik rachel keluar rumah, dia mengunci pinty rumah.

" masuk " arah yoongi tegas, wajahnya kelihatan tegang.

aku masuk kedalam perut kereta, minjoo duduk didepan disamping seat pemandu.

dan saat itu jugalah aku terlihat beberapa buah kereta hitam masuk ke halaman rumah, keluar beberapa orang lelaki berkot hitam dengan kaca mata hitam.

mereka tersengih puas.

tapi yoongi langsung tidak menghiraukan mereka, dia terus memulas stereng kereta keluar dari perkarangan rumah banglo itu, wajahnya tegang. nafasnya tidak teratur. yoongi nampaknya sedang menahan amarahnya sekarang ini.

dan itu membuatkan yoongi kelihatan sukar untuk dikawal. yoongi kelihatan menakutkan, rachel tidak melihat wajah yoongi berubah sedemikian rupa.

dia tidak pernah.

dan itu membuatkan ia berasa takut, sekarang ini.

°°°

rachel dan minjoo keluar dari perut kereta, yoongi juga. mereka disambut oleh namjoon dan hoseok, wajah mereka semua memaparkan riak serius.

" kau tolong jaga dia kejap, aku nak check in "

yoongi berkata dan disambut anggukan dari hoseok.

pantas saja hoseok menarikku mendekat dengannya.

" jom " ajak yoongi dan melangkah diikuti dengan minjoo unnie.

" oppa, apa yang berlaku hem ? "
rachel memaut lengan hoseok, hoseok hanya menunduk memandang wajah rachel.

" takada apa apa " hoseok mengusap rambut rachel.

gadis itu terdiam.

hanya ini yang mereka mampu lakukan agar nyawanya, namjoon, yoongi, minjoo dan orang yang pernah melihat rachel tidak melayang. ya, dengan merelakan rachel pergi.

pergi ke tempat asalnya semula.

" kalau tidak ada apa apa yang terjadi kenapa yoongi oppa dan min unnie nampak sedih ? "

rachel berkata, aku pandang sekali lagi wajah rachel, hoseok mati akal untuk mengatakan apa apa.

" jangan risau, tak ada apa apa yang berlaku " kali ini namjoon pula yang bersuara. segaris senyuman dihadiahkan ke rachel.

" oppa.. "

air mata bergenang di tubir mataku, ahh ini semua gila !

tiba tiba seorang lelaki berkot hitam melintas dibelakang rachel, namjoon yang sedar akan itu menarik tubuh rachel ke belakangnya.

" yah ! " jeritnya dan lelaki berkot hitam itu tersengih puas, tangannya aku lihat sedang memegang sesuatu yang berkilat. dan dia yakin bahawa itu adalah pisau.

" gwenchana ? " soal namjoon dan disambut anggukan dari rachel. kemudian kepala namjoon meliar menatap ke segenap sudut di lapangan terbang sepanyol itu.

" dia dah pergi " hoseok berkata setelah sedar akan tindak tanduk namjoon.

namjoon menghela nafas berat.

" okey, dah boleh masuk. kaja " minjoo yang baru tiba bersama dengan yoogi itu berkata, bagasi mereka sudah di bawa pergi oleh beberapa orang pengawal upahan yoongi.

" kita nak kemana ni yoongi ? "

" seoul, korea " yoongi berkata dan wajahnya memaparkan riak kosong. tiada sebatang reaksi di wajah tersebut.

rachel memandang hoseok dan namjoon yang sedang berdiri disamping mereka silih berganti. mereka hanya kaku ditempat. tidak berganjak mahupun sedikit.

rachel membalikkan tubuhnya menghadap namjoon dan hoseok.

" oppa tak ikut ? "

mereka menghadiahkan segaris senyuman.

" kami akan menyusul kemudian " jawab hoseok, hamjoon hanya mengangguk anggukan kepalanya.

" kenapa tak sekarang ? "

" kami masih ada urusan yang perlu diuruskan disini, rachel " namjoon mengusap rambut gadis itu. berat hatinya untuk merelakan kepergian rachel. gadis itu tidak tahu akan apa apa.

" wae ? "

ahh, tolonglah hati. jangan jadi tisu sangat.

" rachel mari pergi " arah yoongi yang sudah berjalan beberapa langkah kedepan. yoongi akan mengendalikan pesawat ke korea hari ni. itu tugasnya sebagai pilot.

" oppa tak tipu kan ? "

serentak kedua orang lelaki itu mengangguk. rachel tersenyum.

" saya akan tunggu " gadis itu berkata seraya mengukirkan senyuman.

cantik. rachel memang cantik, sehingga orang yang melihat rachel akan berpaling berkali kali.

" kaja " ajak minjoo rachel ditariknya.

" tolong jaga diri korang semasa korang masih disini. saya nak tengok wajah kamu berdua di korea, soon as possible "

kedua lelaki itu tersengih.

" jangan risau, kami akan selamat disini, pandai pandailah kami jaga diri sendiri " hoseok berkata.

ya, mereka memang sudah masak dengan perangai minjoo. sikapnya persis seperti seorang ibu sejak dari kecil lagi dan itu membuatkan mereka dengan senang boleh menjalinkan tali persahabatan.

" aku tau, tolong jaga yoongi. dia dalam tekanan sekarang ni " namjoon pula mengutarakan hasratnya.

minjoo hanya mengangguk faham, dan mulai melangkah memasuki balai berlepas dengan rachel disampingnya.

°°°

Taehyung

" perempuan tu akan sampai esok, tolong tengok tengokkan dia "

wanita baya eomma ku itu memberi arahan dengan mudahnya.

perempuan ? perempuan mana pulak ni ? dan kenapa aku lihat wajahnya tidak ada langsung riak tegang. takkan dia tak risau kalau somi hilang ? hisy masalah ni.

" siapa dia puan ? "

" rachel kim, anak tiri aku. " wanita itu meletakkan cangkir berisi teh itu didepannya.

rachel ? tak pernah ku dengar nama itu didalam keluarga kim ini, sepanjang aku hidup. berahsia ke tu ?

" tapi macam mana ? "

" aku sorokkan dia dari pengetahuan media "

" maksudnya dia tu sepupu saya jugak ? "

puan kim merenungku sejenak sebelum mengangguk.

" tapi kenapa ? "

" dia tu anak luar nikah ish tak payahlah aku nak cerita. kau akan tau jugak nanti "

puan kim menyilangkan kakinya dan berkata dalam nada menyampah.

anak dengan mak sama saja.

" oke, nanti saya tolong tengok tengokkan "

" baiklah, kamu boleh pergi " arah puan kim lagi.

aku mengangguk dan melangkah keluar dari ruangan puan kim itu.

jadi macam mana pulak rupa paras rachel ? cantikkah ?

molla.

dia tidak boleh bayangkan, yang penting esok, awal pagi lagi, dia akan terpacak depan rumah rachel.

.

.


[Thank you for reading. Do vote and comment♡♡]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro