Poin 14 : Kata Ajaib Itu Bernama Revisi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Rasanya udah lama banget nggak nulis materi untuk JK. Berhubung saat ini kita sedang ada dalam tahap revisi, aku ingin mengupas beberapa hal yang sekiranya kita butuhkan untuk mendukung proses tersebut. Ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yang pertama segi teknis dan yang kedua segi alur cerita.

Mana yang lebih penting antara dua hal tersebut?

Mana yang harus kita revisi lebih dulu?

Menurutku lebih baik pertama revisi alur dulu baru segi teknis. Kenapa demikian? Teknis itu belakangan, bukan karena nggak penting, tapi karena teknis itu tujuannya mempernyaman pembaca—so, nggak masalah kita belakangin lebih dulu selagi kita mikirin bibit bebet bobot naskahnya.

Satu hal lagi kenapa aku nyaranin revisi teknis belakangan, karena kita bisa minta bantuan orang lain untuk menemukan kalimat-kalimat tak enak, kesalahan ketik, tanda baca dll. Sedangkan kalo alur cerita, nggak mungkin kan kita minta orang lain bantu kita? (kecuali minta saran)

Namun, hal ini nggak menjadikan kita sebagai penulis acuh terhadap segala bentuk teknis kepenulisan. Jangan ngaku penulis kalo nggak paham teknik-teknik dasar kepenulisan. Tanda baca itu mutlak harus paham, cara penulisan dialog. Jangan malas baca novel kalo mau jadi penulis novel. Lihat bagaimana ragam penulisan dialog. Lihat bagaimana tanda baca digunakan. Lihat segala hal yang pembaca biasa nggak lihat.

Kita sebagai penulis wattpad bersyukur, tulisan kita bisa langsung dibaca orang lain sehingga kesalahan-kesalahan seputar teknis bisa langsung diingatkan.

Setelah baca ini, aku mau member JK yang belum punya KBBI dan pedoman EBI segera beli bukunya! Kalo males beli, download di playstore! Sekarang ini gadget harus bisa kita manfaatin bener-bener.

Materi seputar teknis bisa kita dapetin dari mana aja. Jadi jangan malas belajar untuk terus memperbaiki kualitas tulisan kita. Kalo bobot tulisan kita masih kurang, asalkan rapi kan tetap enak dibaca.

Oke, kembali ke pembahasan awal. Seputar dua hal yang perlu kita revisi. Ada beberapa hal acuan yang penting dalam revisi alur cerita dan teknis, di antaranya :

1. Pastikan alur cerita kita masuk akal, tidak berlebihan maupun mengada-ada. Sefiksi-fiksinya sebuah fiksi harus tetap bisa dicerna nalar.

2. Pastikan tokoh kita sudah pantas dari segi sifat, cara berbicara, pembawaan, juga caranya menyikapi konflik-konflik yang dihadirkan.

3. Kadang, penulis tak menyesuaikan cara bicara tokoh dengan latar novelnya. Hal ini kadang menjadi perdebatan. Menurutku ini sangat amat mengganggu. Coba bayangkan, seorang yang tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta bicara dengan bahasa selugas novel-novel terjemahan. Ini nggak akan jadi masalah jika novelnya dibaca orang luar. Tapi kan kita orang asli Indonesia. Bisa bayangin kalo ketemu dua orang yang ngomong sekaku 'aku-kau' padahal mereka asli Indo, bukan bule? Silakan bayangin sendiri. Aku pernah debat sama salah satu penulis wattpad tentang hal ini. Dia ngeyel, aku pun ngeyel. Tapi akhirnya aku ngalah. Toh itu naskah dia. Aku dah kasih masukan. Mau dipake atau enggak itu terserah dia.

4. Plot hole (Lubang alur), istilah gampangnya mah, ada alur, scene, detail yang kurang masuk akal. Penulis boleh pintar setinggi langit menciptakan berbagai adegan yang menguras emosi pembaca. Tapi, selama masih ditemukan plothole dalam tulisan, hmm, pembaca bakalan geleng-geleng kepala deh. Yakin! Khilaf? Pastinya. Penulis kan juga manusia. Kadang emang kita nggak sadar menciptakan sebuah situasi kemudian melupakan beberapa detail. Di sinilah pentingnya riset. Jadi, jangan sepelekan riset untuk hal-hal yang mungkin kamu kurang yakin.

5. Pemotongan antarbab. Usahakan, setiap bab yang kamu tampilkan menyajikan setidaknya satu poin penting yang menjadikan alasan mengapa bab itu harus ada.

6. Perhatikan bagian awal dan akhir ceritamu. Kadang, pembaca nggak butuh ditunjukkan apa yang sebenarrnya ingin kamu ceritakan di novelmu. Mereka akan memutuskan membaca sampai akhir jika terpikat dengan awal yang menarik. Sedangkan editor kadang memeriksa bagian awal dan akhir saja untuk memutuskan akan membaca isinya atau tidak.

7. Perhatikan bagaimana cara kamu membuka suatu bab. Apa langsung ke adegan? Basa-basi dulu dengan quotes dan kata mutiara lain? Boleh-boleh saja. Tapi, usahakan takarannya pas. Jangan masukkan quotes yang tak ada hubungannya dengan isi bab. Boleh banget kalo kamu bisa bikin quotes yang baper, tapi pastikan pembaca sama baper saat membaca isi babnya.

8. Mungkin, dalam tahap revisi ini kamu akan puluhan kali membaca tulisanmu. Baca ulang, baca lagi. Hal itu membuat otakmu hapal isi tulisanmu sehingga kurang memerhatikan sisi teknisnya. Jadi, sudah sepantasnya kamu minta orang lain untuk membaca karyamu. Selain agar mereka bisa memberi pendapat, mereka juga bisa membantu menemukan letak-letak kesalahan yang luput dari kita.

Sekian, selamat melanjutkan naskah dan selamat revisi.

Pemateri : chitradyaries

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro