Escort

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Apa anda bersedia mengantarku ke sana?"

Aku sungguh sangat ingin menolak permintaan orang berpakaian bagus, yang terdengar merepotkan itu. Kenapa bukan dua orang sok hebat yang berdiri di belakangnya saja yang dia minta, begitu yang ingin kutanyakan. Namun ini kesempatan besar bagi kami yang bukan siapa-siapa ini untuk mendapatkan pamrih, juga mempermudah akses pekerjaan setelah lulus nanti.

"Mohon maaf, tetapi kami terpaksa menolak permintaan anda!"

Rene sobat karibku, mengapa kau berkhianat tepat di saat yang paling tidak diinginkan?!

Tanpa mempedulikan lirikan tajamku, juga usaha kecilku untuk memberi kode dengan diam-diam menarik lengan bajunya, Rene meneruskan, "Kami memang memiliki pengetahuan mengenai jalan pintas menuju tempat yang anda minta ...."

"Tetapi dengan hanya kemampuan kami berdua saja, tidak akan cukup untuk melindungi anda untuk mencapai tujuan dengan selamat."

"Ah, kalau soal itu, anda tak perlu khawatir," dia menimpali. "Aku sudah menyewa dua orang kadet juga sebagai penjaga, tetapi kami masih membutuhkan penunjuk jalan."

Mendengar ucapannya membuatku semakin ingin menolak permintaan kali ini. Perjalanan ke sana sudah tak menyenangkan, ini ditambah dua orang menyebalkan yang bakal membuat segala usahaku terlihat remeh di mata klien. Seandainya bukan karena nilai sangat tinggi yang ditawarkan oleh akademi, aku tidak akan pernah mau pergi ke kota Calamus, apalagi dia jalur yang dia pinta melewati area becek Rawa Gelap.

Sesuai namanya, di sana memang tanah berawa. Gelapnya karena pepohonan di sekitar rawa cukup rimbun, bahkan siang hari sinar matahari tak seberapa terik. Jalanan di sana hanya cukup dilalui satu kereta kuda, dengan kecepatan sedang. Apabila berpapasan, salah satu kereta harus mengalah untuk menepi dan membiarkan kereta lain jalan lebih dulu. Sesekali ada makhluk rawa yang menyeberang, membuat kaget kuda atau merusak roda kereta ketika terlindas. Kelebihannya, tidak ada bandit jalanan yang cukup bodoh untuk bersembunyi di tanah berawa untuk merampok kereta lewat—kecuali mereka ingin terbenam di lumpur dalam.

Seharusnya begitu, tetapi yang kami antar terlihat sangat kaya, dengan kereta kuda mewah. Aku melirik Rene. Menggosok dagu dengan sebelah tangan seperti itu membuatnya terlihat berpikir keras. Kadet Lou terlihat tak terlalu peduli, malah asyik bermain dengan bunga rumput di tangannya. Sedangkan kadet Marin ... yah, dia hanya berdiri diam, dengan wajah serius seperti biasa.

"Baiklah, kami terima!" Rene akhirnya memutuskan.

Terus terang, aku mengalami konflik batin untuk keputusannya kali ini.

"Syukurlah!" seru klien kami terlihat sangat lega. "Saya tak tahu harus bagaimana lagi kalau kalian juga menolak permintaan. Kedua kadet di belakang tidak keberatan, tetapi mereka tak pernah melewati Rawa Gelap sebelumnya, sehingga saya masih membutuhkan pemandu."

"... Begitukah?" gumam Rene. Aku sempat menangkap dia memandang ke arah kedua sainganku. Mungkin dia juga sama denganku, senang karena menemukan kenyataan baru bahwa ada hal yang tidak diketahui oleh dua orang yang sering bertingkah serba tahu itu.

"Oh, nyaris lupa. Saya Strauss, pedagang dari dalam Plate." Klien kami menjabat tangan Rene erat-erat.

"Saya kadet akademi militer kerajaan, tingkat pertama, Rene Yates."

"A-aku, sama ... kadet tingkat pertama juga, Sophie Dawson!" tergagap karena tak menyangka Tuan Strauss menjabat tanganku juga.

"Sophie, kau pergilah mendaftarkan permohonan ini ke administrasi!" perintah Rene membuat keningku berkerut, biasanya dia yang mengurus hal semacam itu.

"Apa kau mau mendata barang-barang yang dibawa Tuan Strauss, serta membantu menyiapkan perlengkapan lain?"

Ah, mendadak permintaannya tadi terasa masuk akal. Segera saja kakiku melangkah dengan ringan ke bagian administrasi akademi, sebelum Rene berubah pikiran.

Kuharap tugas kali ini berjalan jauh lebih lancar daripada praktek lapangan tempo hari.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro