4. Only Mine

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Natal telah tiba. Tugas terakhir yang diberikan Raja sudah diselesaikan oleh Utsun, sang ultraman teladan di Ultra Academy. Sudah sewajarnya Utsun pulang ke bumi, menikmati liburan musim dingin dan berhenti sejenak dari pekerjaannya sebagai pelindung galaksi.

Tapi, syarat untuk ke bumi, jati diri serta kekuatan Utsun harus dinonaktifkan. Itu tindakan rasional bagai mereka yang berprofesi sebagai "ultraman". Para manusia di permukaan tidak boleh mengetahui keberadaan pahlawan.

"Uwah!!! Udah lama gak ke sini. Setahun? Gila! Jepang nambah kinclong! Apa kabar istri-istriku?" seru Utsun menikmati hujan salju sambil melihat-lihat koran tentang kabar terbaru. Tangannya bergerak cepat mengambil koran yang membahas girlband Jepang yang dia sukai alias AKB48.

Mata Utsun membulat sempurna. "Apa?! Istri-istriku umumkan single baru Sustainable di Era Reiwa?! Astaga! Harus beli nih album. Harus. Gak ada mikir, bimbang, nimbang! Mumpung gajiku lumayan banyak, akan kuborong semua album terbaru istri-istriku!" soraknya overdosis. Utsun terlalu maniak dengan grup idol bentukan Yasushi Akimoto itu. Lihat saja kamarnya. Dia mengoleksi semua poster, lightstick, tupperware (dengan gambar personil grup), jaket dan segala macam yang berhubungan dengan AKB48. Jiwa wota-nya inilah yang membuat orang-orang sekitar tak percaya kalau Utsun aslinya seorang Ultraman.

Memang terdengar aneh. Seorang ultraman ngewota? Ngevvibu? Apa dia tidak sadar siapa dirinya? Memalukan sekali.

"Lagi ngehalu?" celetuk seseorang.

Utsun spontan menoleh. Didepannya berdiri seorang gadis berambut blonde panjang berwajah tsundere, menatapnya masam. Itu si Zosunfy! Salah satu ultraman wanita yang sepertinya juga dalam masa liburan. Apakah dia juga mengambil cuti ke bumi? Kampungnya bukan planet ini?

"Zosunfy, kamu ngapain ke sini? Kampungmu di Planet Terixe, kan?" tanya Utsun dengan polosnya.

Zosunfy membuang wajah merahnya ke samping, tak sanggup menatap wajah polos Utsun yang menggemaskan. "Bo-bodoh! Terserah aku dong mau liburan ke mana. Toh yang cuti kan aku bukan kamu. Lagian, aku ingin bilang sesuatu ke kamu."

"Oh, ya? Mau bilang apa?" Utsun tersenyum menanggapi, membuat wajah Zosunfy makin memerah bak kepiting rebus. Kenapa dia semanis ini?! Apa dia benar-benar ultraman terkuat di UA?! Sungguh manis sekali. Kiyowo. Kawaii.

Zosunfy mengembuskan napas panjang, menatap Utsun lekat. Dia sudah menanti-nanti momen di mana mereka berlibur dari UA dan merantau ke kampung masing-masing. Bahkan Zosunfy mengganti tempat tujuannya hanya demi balikan dengan Utsun. Dia tidak boleh membuang-buang waktu lagi.

"Aku-" kalimat Zosunfy terputus.

"Kami mau minta balikan denganmu, Utsun!" sela orang lain (dalam jumlah banyak) menerobos ke percakapan mereka berdua. Kedua mata Utsun terbelalak. Zosunfy mendengus tak suka, melipat tangan ke dada.

Jaesun. Suntcziya. Isune. Yulsunian. Mereka berempat, ralat, berlima tambahan Zosunfy, adalah mantan Utsun selagi dia bersekolah di UA. Bukan Utsun sih yang nembak atau jatuh hati, mereka berlima lah yang gregetan karena (katanya) Utsun itu imut dan menggemaskan.

Sebenarnya Utsun malas menerima atau menjalin hubungan. Tetapi mau diapain lagi? Setelah Utsun mutusin salah satu dari mereka, muncul yang baru. Putus lagi, muncul lagi. Begitu terus sampai sudah lima wanita yang Utsun bikin patah hati. Utsun merasa bersalah pada mereka.

Sekarang Utsun mulai menduga, jangan-jangan mereka berlima kompak liburan natal ke bumi untuk menyudutkan Utsun? Apa mereka tidak iri satu sama lain, heh? Tunggu! Kok Utsun jadi narsis (pasif) begini? Ingat jati dirimu, Utsun! Pahlawan tidak terlalu memikirkan kisah asmaranya!

"Etto ..." Utsun menggaruk tengkuk yang tak gatal, bingung harus membalas apa. Lagian, kenapa mereka mendadak ngajak balikan berbarengan begini sih? Jangan-jangan dugaan Utsun benar lagi. Mereka sudah merencanakan ini secara matang.

Tapi kenapa Zonsufy tadi terlihat kesal? Apa dia mengira yang lain akan datang tak sesuai rencana? Atau jangan bilang dia mau menang sendiri dan keluar dari rencana balikan massal ini? Utsun memikirkan apa sih! Ini lima wanita ultraman yang tenar di UA lho, Sun! Pikirkan baik-baik! Apa salah mereka sehingga kau memutuskan mereka?

Utsun menghela napas pendek. "Aku akan memberi jawabannya besok. Hari rabu," ucapnya pelan melemparkan tatapan ke objek lain. Itu pilihan rasional mengingat tujuan Utsun yang cuti ke bumi untuk menikmati natal. Bukan untuk dipojokkan lima mantannya.

Tunggu, apa? Besok rabu? Bukankah hari ini hari senin? Utsun tiba-tiba menyadari ada yang aneh dengan kalimatnya sendiri.

Kelima mantan Utsun tampaknya tak menyadari kejanggalan tersebut, kecuali Zosunfy yang menyisih sendiri. Mereka berbincang satu sama lain, senyam-senyum mendengar jawaban Utsun. Ada kemungkinan Utsun kembali menerima mereka. Semoga.

"Hei, kalian, besok hari apa?" tanya Utsun.

"Besok rabu, kan?" Suntcziya yang menjawab.

"Dan sekarang hari apa?" tanya Utsun lagi.

"Senin, kan?" kali ini Jaesun yang menjawab. "Ada apa? Kau baik-baik saja kan, Sun?"

Kenapa bisa?! Bukankah ada hari setelah senin? Kenapa mereka tidak tahu? Anehnya, kenapa aku juga ikutan tak tahu? Apa-apaan ini? Oke, ini semakin aneh bagi Utsun. Serius aneh. Benar-benar aneh. Sungguh aneh. Apakah telah terjadi sesuatu di bumi? Apa ada monster datang? Kenapa harus di saat-saat liburan begini?!

"UWAAA!!!!"

Tak ada angin tak ada hujan, penduduk Jepang yang tadinya sibuk dengan aktivitas masing-masing, mendadak berseru panik dan pontang-panting kabur mencari tempat persembunyian. Ada yang menelepon polisi, ada yang menangis mencari teman atau orang yang bepergian dengannya, ada juga yang berdiri mematung.

Isune meringis menatap penyebab kekacauan. Seorang raksasa, lebih tepatnya Zosunfy yang berubah menjadi ultraman, membuat keributan. Dia telah melanggar hukum UA pertama yaitu; menampakkan jati diri ke kumpulan manusia. Zosunfy pasti mencuri ramuan yang bisa mengaktifkan kembali perwujudannya. Ini pengkhianatan!

"Anu, Utsun, kau sedang apa?" tanya Yulsunia menatap Utsun heran. Cowok itu malah sibuk up status baru di sosmed. "Ini bukan waktunya untuk tambah follower, Sun! Kita harus mencari cara melawan si pengkhianat Zosunfy!"

Utsun terlalu kaget hingga dia lupa bahwa dia tidak di UA sekarang. Lagian, apa yang dilakukan Zosunfy sampai mau melanggar peraturan utama UA? Dia mau dihukum mati kalau berhasil ditangkap oleh polisi ultra? Padahal dia tadi baik-baik saja. Apa yang dipikirkan Zosunfy?

"Utsun hanya milikku seorang. Tidak ada yang boleh mengambilnya dariku!" seru Zosunfy bergema.

Isune menatap bengis. "Enak saja! Jangan sembarangan ngomong! Utsun bukan milikmu saja, cewek egois!"

"Itulah kenapa aku menolak ikut kau masuk ke rombongan kami. Kau satu-satunya ultraman yang kubenci," imbuh Jaesun menambah.

"Kau membuang statusmu sebagai pahlawan UA hanya demi memuaskan keegoisanmu? Jangan bercanda! Utsun milik kami!"
Yulsunia sudah mengambil kuda-kuda.

"Egois. Murahan. Pendendam. Iri. Aku tak suka," sindir Suntcziya tajam. Dia memang pendiam, tapi mulutnya bagai pedang bermata dua.

Utsun manyun, cengo lima meter. Kenapa jadi begini? Kenapa mereka berantem memperebutkanku?

"Aku tidak peduli keluhan mereka," Zosunfy mengarahkan tangan besarnya ke arah Utsun. "Aku akan membuktikannya pada kalian! Sekali milikku, aku takkan menyerahkannya pada siapa pun!"

Isune menatap kaget. Jaesun berseru tertahan. Yulsunia telat memperingati. Suntcziya mematung.

Poff!

Utsun menghilang dari jutaan serpihan salju putih yang turun menghujani bumi, membuat gundukan di mana-mana, membuat jalan tol licin. Menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak seolah ditelan oleh salju-salju.

"Utsun hanya milikku seorang. Hanya milikku."

Utsun ingat sekarang. Hari selasa adalah hari di mana dia memutuskan Zosunfy.

***

END

Penulis
Pangeran_Gulali

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro