02

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cuaca dingin dan lembab pada malam ini, aku jadi ingin tidur saja di tempat tidurku yang nyaman. Aku tidak bisa memikirkan apa yang aku alami hari ini. Mataku terbuka lebar, menatap langit-langit yang kosong tanpa harapan. Sekarang ... apa?

... Pulang kampung? Ke rumah?

Perjalanan pulang itu sangatlah menyita waktu, perlu hampir seharian penuh dengan menggunakan jalur darat. Lagipula di sana tidak ada lelaki yang menarik minatku.

ENGGAK, ENGGAK, AKU GAK AKAN PERNAH KEMBALI KE SANA, TAK 'KAN PERNAH! Semua upaya ini kulakukan, hanya untuk datang ke sini. Tapi ... apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa hidup dengan uang hasil kerja sambilanku tahun ini atau di masa depan nanti. Bagus...

Kuhirup napas pelan dan memproses kembali informasi yang perlu disaring ke dalam otak. Saat memeluk lutut, rasanya seperti memikul sesuatu yang berat, kemudian menenggelamkan diri ke dalam atmosfer yang gelap. Kelopak mataku mulai terasa berat kemudian menutup.

'Entah apa yang merasukimu~'

Terdengar suara nada dering memecahkan lamunanku, tetapi pada saat bersamaan, suara itu bergema seperti lonceng dari surga. Yah, jujur saja, separuh bagian dari diriku masih berharap itu adalah Emak, untuk mengambil kembali kata-kata brutalnya tadi- dan tentu saja bukan.

Hanya 'teman'.

"Halo?"

"Halo, (Name)! Bagaimana kabarmu? Aku baru selesai kerja, nih. Oh, tapi kau masih kerja, kah? Kalo lagi luang, datang ke tempat biasa kumpul, oke!" Suaranya santai dan terkesan positif. Pertanyaan semacam ini dikatakan oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan resmi. Yang paling aku benci ialah acara kumpul bareng karena satu-satunya hal yang mereka bicarakan adalah pekerjaan, pekerjaan ... PEKERJAAN!

.
.

Cahaya yang sangat terang dari gawai menyinari kamarku jauh ke sudut, tetapi itu tidak menyinari sinarnya ke perasaan suramku. Memaksakan diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian mengeluarkan pakaian khas kerja dari lemari. Untuk bertemu teman-teman, aku harus berpura-pura. Menyedihkan...

Aku hanya benci memakai jas. Itu membuatku gerah. Terutama saat aku berkumpul dengan banyak orang. Berkeringat dan lengket, sungguh menyebalkan. Aku mengerti kebaikan mereka karena mengajakku bergabung dalam kumpulan (ghibah dan tidak berfaedah), tetapi kuingin seseorang mengerti perasaanku, jadi bisa sedikit menghiburku.

Isi pembicaraannya hanya ajang menyombongkan diri seperti naik jabatan, dapat pekerjaan, rencana menikah, dan hal lainnya. Sedangkan aku memilih topik di mana menipu mereka mengenai pekerjaanku selama ini, ajaibnya itu berhasil dan mereka tertipu. Aslinya aku tidak benar-benar pengangguran, kok. Aku kerja sambilan. Sama sekali tidak keren sih, karena pekerjaannya yaitu menjadi kasir di minimarket dekat apartemen.

Ketika sedang duduk di sana mendengarkan teman-teman berbicara tentang kehidupan mereka. Suara Emak bergema, "Apa gunanya kamu di sana?" kembali ke kepalaku. Kata-kata itu meresap ke otakku.

Mengapa aku datang ke sini? Mimpi, tujuan, pekerjaan, teman atau pacar yang mendukung dalam situasi ini, tidak ada yang dapat membuatku menikmati hidup secara umum.

Kenapa hidupku berakhir seperti ini ......?

* * *

Dalam perjalanan pulang dari acara 'kumpul bareng', tiba-tiba seseorang mencegatku.

Cahaya bulan menyinari bagian belakang sosok yang berdiri di depanku. Seorang wanita berwajah oriental berkucir dua lengkap dengan kacamata bulat. Tinggi yang sama, mengenakan jas dan tas selempang. Aku memandangnya lekat mulai dari bawah ke atas, dan melihat senyum di wajahnya. Bertanya pada diri sendiri, apakah ini benar-benar terjadi-- bukan khayalanku semata. Dia tersenyum (mencurigakan) padaku sekali lagi, membuatku menggigil. Setelah tersenyum aneh, dia menyapaku,

"Selamat malam. Salam kenal, Nona (Name)~♪"

... Siapa wanita ini? ...

Sebelum aku bisa mengatakan apa-apa, dia terus berbicara, "Nona (Full Name). Gagal lolos tes perguruan tinggi selama dua tahun berturut-turut. Lalu, ikut lembaga pendidikan, lulus, dan dapat kerja. Namun, baru tiga bulan bekerja, sudah mengundurkan diri." Kenapa wanita ini tahu semua hal tentang diriku?! "Akibatnya, di umur 27 tahun lebih, harus menganggur karena susah cari kerja."

"Salah!"

"Tidak ada yang salah, kan?"

Aku tidak bisa memproses perkataannya. Hal terburuk yang kutangkap adalah situasi ini salah satu trik penculikan. "Tunggu ... Anu ... Kamu siapa?"

Ekspresi wajahnya yang tenang tidak berubah sedikit pun. Dia menjawab, "Oh, maaf. Saya lupa memperkenalkan diri." Dia menyerahkan kartu namanya kepadaku. Tertera tulisan, 'ReLIFE Laboratory' dengan namanya di bawah. "Nama saya adalah Ying, perwakilan dari Lab. ReLIFE."

Aku membolak-balikkan kartu namanya. Laboratorium ReLIFE? Aku tak pernah ingat ada perusahaan semacam ini sebagai pekerjaan atau apa pun, tetapi kenapa wanita ini tahu semua riwayat hidupku?

Relife? Mengulang hidup? Apa yang kau maksud seperti memulai kembali kehidupan baru, begitu? Kau pasti bercanda 'kan ...

"Kok mencurigakan banget, sih?" kataku tanpa pikir panjang.

"Ya ampun, itu nama asli saya, kok." Ia mengibaskan satu tangannya. Semua reaksinya tampak palsu dan benar-benar aneh untuk seorang yang baru saja kau temui.

Ying kembali berujar, "Maaf, saya langsung ke intinya saja. Anda terpilih menjadi subjek percobaan ReLIFE."

"Hah?"

"Kami ingin meminta kerja sama Anda untuk mengikuti eksperimen kami. Tujuan dari Lab. ReLIFE adalah merehabilitasi mereka yang terasingkan dari masyarakat, atau bisa dikatakan mengembalikan NEET* menjadi bagian dari masyarakat sosial."

(*NEET adalah bahasa Jepang-bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Not Educated, Employed or Trained.)

NEET? Apakah dia hanya bisa menyebutku sebagai NEET? Aku langsung menunjuk ke wajahnya, "Oi, tunggu! Klarifikasi. Aku bukan seorang NEET! Aku melakukan pekerjaan sambilan dan (masih) mencari pekerjaan! Bukan berarti kamu langsung mengartikannya hanya karena kau tahu segalanya tentang diriku!" Kemarahanku kini memuncak.

"Ha ha ha~♪ Maaf. Saya tahu Anda tidak terima. Selain itu Anda harus ingat bahwa saya ada di sini sekarang, di depan Anda menanyakan hal-hal ini karena kami telah mencari semua profil pribadi Anda." Aku benar-benar berpikir, apakah ada orang lain yang dapat menangani keegoisanmu ini? Dia melanjutkan, "Masa eksperimennya satu tahun. Selama itu pula, kami akan memenuhi semua kebutuhan sehari-hari Anda."

"Sungguh! Semua ...?"

"Tentu saja~ ♪ Anggaran makanan, sewa apartemen, semuanya. Tidak perlu Nona (Name) menghabiskan satu peser pun untuk hidup Anda selama tahun itu. Lalu tergantung hasilnya nanti, Anda berkesampatan untuk kami carikan pekerjaan."

"SERIUS ?!!!"

"Ya ~ ♪ Tapi itu jika Anda telah berhasil, saya tidak bisa katakan apapun kecuali saya seorang peramal, jadi saya tidak bisa menjanjikan itu kepada Anda. Saat Nona melakukan percobaan ini, kami membutuhkan dukungan Anda agar kami melaporkan dan mencatat semua tindakan Anda untuk mengirim ke organisasi kami."

Seriusan?! Aku tidak usah khawatir tentang Emak yang tidak mengirimkan uang lagi. Aku baru saja kehabisan uang untuk tahun ini. Kedengarannya hebat!

"Bagaimana kedengarannya? Sepertinya Anda tertarik~ ♪" Dia tersenyum senang.

Aku menyeringai kecil, kuyakin sudah tercetak jelas di wajahku. Seperti aku melakukan lotre setiap hari tetapi terus gagal sampai sekarang dan akhirnya mendapatkan jackpot.

"A ... Aku harus apa dalam eksperimennya ...?" Aku tidak merasa ini adalah hal yang tepat untuk menyetujui wanita ini, tetapi itu adalah cahaya yang ditunjukkan oleh Tuhan! Kesempatan terakhirku dan satu-satunya.

"Wah, baguslah Anda sudah mengerti~ ♪" Ia tersenyum dan mengisyaratkan angka '1' dengan telunjuknya. "Mulai bulan depan, selama satu tahun, kami meminta Anda menjadi pelajar SMA dan bersekolah di sana."

"APAAAAAAA!? Tunggu ... HUAPAAAAAAAAAAAAA!?" Aku berteriak menunjuk ke diriku sendiri di tengah jalan, dan mendapatkan tanda 'shhh' dari Ying. "Tapi! Tapi ... Kamu tahu aku itu 27 tahun, 'kan? Tidak mungkin menjadi siswa sekolah menengah seperti ini!"

"Tidak apa-apa. Kami memiliki obat yang berfungsi sempurna. Jadi jangan khawatir," Ying mengungkapkan dengan penuh kepercayaan diri.

"Tidak, tapi, kamu tahu penampilan dan pengetahuan dan ..." Aku menunjuk ke mana-mana dengan kedua tangan, menandakan ketidakpastian.

"Tidak apa-apa." Dia memperlihatkan pil biru-putih yang ada dalam wadah kecil ke depan wajahku. "Ini adalah obat khusus yang kami buat di Lab. ReLIFE. Sebagai subjek percobaan, setelah meminumnya, penampilan Anda akan terlihat seperti pelajar SMA~ ♪"

Dia bercanda, kan?! Karena ... SIAPA YANG MAU MINUM OBAT MENCURIGAKAN DARI PERUSAHAAN YANG TIDAK KAU KETAHUI DAN DIKENALKAN DARI WANITA ASING !!! Perlahan aku mundur. Tidak perlu menjelaskan kenapa, kan?

"Kenapa Anda berjalan mundur?" dia bertanya dengan suara polos dan bertindak seolah itu normal.

"APA YANG KAMU LAKUKAN? Mengerikan ..."

"Tenang dan cukup tutup mulut. Ini aman, percayalah." Dia terus menyodorkan obat (misterius) itu ke depan wajahku.

"BAGAIMANA AKU BISA PERCAYA PADAMUUU ?!!"

"Jadi? Bisakah Anda bekerja sama dengan perusahaan kami?"

Aku perlu waktu untuk berpikir. Sekolah ... Aku akan kembali bersekolah?

"Ini terlalu mendadak ... aku tidak tahu apakah aku bisa menangani ini ..."

"Ha ha ha~ ♪ Anda bercanda, 'kan? Ibu Anda tidak akan menghubungi Anda lagi, bukan?" Aku hanya bisa tertawa hambar.

Aku mengamuk, "Diam !! Bukan itu masalahnya ..."

Untuk pertama kalinya, aku melihatnya tanpa senyum di wajahnya. Wajah serius di wajahnya yang lembut benar-benar menyeramkan, tidak, lebih menakutkan.

"Apakah Anda akan lari?"

Apa?

"Apakah Anda tidak berpikir sekolah menengah itu menyusahkan? Anda mengikuti universitas di kota untuk keluar dari desa. Mencari pekerjaan dan tidak berjalan dengan baik sehingga Anda dengan ragu-ragu lulus universitas dan setelah lulus dengan cara lain, memundurkan diri dari perusahaan, padahal Anda baru masuk selama sekitar 3 bulan. Setelah itu, entah bagaimana saat Anda melakukan pekerjaan sambilan, Anda juga melakukan pencarian pekerjaan, tetapi kemudian orang tua Anda memutuskan untuk tidak lagi melakukan pengiriman uang. TETAPI, Anda masih berpikir bahwa Anda dapat bertahan untuk tahun ini dengan bekerja sambilan, kan?"

Rasa malu dan syok menerpa seluruh tubuhku. "Kenapa kamu tahu semua ini?"

"Namun, Anda benar. Diskusi ini dan keputusan yang tiba-tiba membuat Anda kebingungan. Jadi sebaiknya mungkin lebih baik saya pergi sekarang." Dia begitu tenang dan aku membencinya. "Oh, dan pil ini. Ini hanya bekerja pada Nona (Name) jadi saya akan memberikannya pada Anda," katanya tanpa ragu dan memasukkannya ke dalam saku pakaiaanku. "Kalau memutuskan untuk bekerja sama, tolong diminum."

"Tunggu!"

"Setelah Nona meminumnya, itu mungkin akan membuat Anda mengantuk, jadi waspadalah terhadap itu~ ☆" Senyum fake-nya kembali muncul.

"DENGARKAN AKU!"

"Saya menolak~ ♪"

"APAAAA !?"

Menjadi anak sekolahan? Yang benar saja?! Merepotkan.

"Anda berpikir kalau sekolah SMA itu merepotokan, ya?" Astaga, bahkan Ying menyadarinya. "Dengan menjadi pelajar SMA selama satu tahun. Anda akan mendapat kesempatan untuk memperbaiki hidup saat ini. Atau hidup Anda malah semakin berantakan dan terpaksa harus menjadi NEET abadi. Keputusan Anda sendirilah yang akan menentukannya."

Aku bukan NEET.

Dia berjalan ke sisiku, berbisik di telingaku. "Bukankah Anda sesungguhnya lelah menjalani hidup seperti ini? Terlebih berpura-pura masih bekerja... demi mengimbangi obrolan teman." Tangan kanannya yang dingin menyentuh bahuku, membuatku menegang. Jujur, itu membuatku merasa tertohok langsung.

"Baiklah kalau begitu! Saya akan menantikan keputusan Nona, jangan mengecewakan kami~" Dia melambai dan pergi, bertindak seolah-olah dia memiliki percakapan yang menyenangkan denganku. Perlahan langkah kakinya menghilang.

Ini agak sulit.

______________________

Laporan Lab ReLIFE

Penanggung jawab: Ying

11 April

Subjek percobaan No. 002. Mencoba mendekati [Full name] (27).

Saya melakukan sedikit provokasi pada subjek, tetapi saya pikir dia akan tetap melakukannya.

______________________


To be continued——

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro