Chat 8

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Boiboiboi :"
Online

(Name)
Babi eh baby~
Bangun yuk! Bangun!!

Yuhu~

Boiboiboi :"
Aku sudah bangun, (Name)

Ini mau berangkat bantu atok dikedainya.

Terus... Rasanya kayak sengaja banget ketikanmu yang atas sendiri ^^;

(Name)
Heee~

Enggak kok~

Aku kan cuma typo :"3

Mau kubawakan sarapan ke kedai?

Boleh!

Oke sip, aku berangkat dulu, ya~

Boiboiboi :"
Aku belum ngomong apa-apa lo •_•

Tapi makasih, hati-hati jalannya...

'•'

"Dimakan yang banyak, ya~"

Gadis itu tersenyum lebar dengan dagu ditumpukan didagunya. Menatap penuh kasih pada pemuda yang lahap memakan telur gulung dari kotak bekal yang ada dihadapannya.

"Enak? " tanya gadis itu, (Fullname).

Boboiboy hanya mengangguk semangat, terlalu fokus mengunyah dan memasukkan makanan kedalam mulutnya.
(Name) terkikik geli, merasa terhibur dengan cara makan pemuda dihadapannya.

"Apa ini? Minta, (Name) "

Dengan sekejap, (Name) mengangkat seluruh kotak makan yang berjejer dimeja yang ditempatinya bersama Boboiboy, dengan senyum lebar ia menoleh ke orang yang baru saja menganggu acara sarapan 'anak tersayangnya'

"Tak boleh. Memangnya kau siapa, Fang? " ledek (Name).

Sang empu nama hanya mencebikkan bibir, duduk dengan asal disamping Boboiboy. Matanya melirik Boboiboy yang asik mengunyah makanan dengan ekspresi bahagia. Fang memasang wajah kesal, dengan cepat ia merebut kotak bekal yang dipegang Boboiboy.

Ekspresi menikmati makanan dengan bahagia segera berganti menjadi raut terkejut, ia berbalik menatap tak terima Fang yang membawa kotak bekalnya.
"Kau ini kenapa, Fang? Berikan kembali kotak bekal itu! " teriak Boboiboy sambil menunjuk Fang yang memasang raut wajah kemenangan.

"Tidak! Enak saja kau makan enak seperti ini! " tolak Fang.
Boboiboy bergetar karena amarah, ia merebut kotak bekal yang ada di tangannya. Fang mendelik tak terima, pemuda berkacamata itu menarik kotak bekal yang ada digenggaman Boboiboy.

Aksi tarik menarik pun terjadi, keduanya tak ada satupun yang mengalah sementara itu kedua mulut mereka melontarkan teriakan melengking bak ank umur 5 tahun yang tengah merebutkan sebuah permen. (Name) berdiri dari duduknya, wajahnya terlihat was-was.

"Kalian berdua tenanglah! Nanti isi kotak bekalnya–"

Kedua wajah yang semula penuh emosi kini tertutupi nasi putih, lauk pauk yang berada didalam kotak bekal berhamburan jatuh ke bawah. Telur gulung yang tinggal satu terlempar menuju kepala (Name) yang menatap kedua pemuda dihadapannya dingin.

"(Name)... Aku bisa jelaskan... "
"Mati sana, Fang. Kau juga Boboiboy. "
"..."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro