Cokelat Getir

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

PUISI
ditulis oleh
NozdormuHonist

❣️❣️❣️

O, lumbung kalbuku, merpati putihku!
Sumpah kuucap demi baskara dan candra
Di kedua bahuku. Agar kau menerungku
Sarwa syak dan pergi dengan suka cita

(Rupanya mayapada masih mau mendekapku
Dalam lelapnya rasian tiada berkesudahan
Perihal jerat-jerat erat bernama ingatan
Dan aku pun begitu: ingin setia bersampingan
Mencecap getirnya cokelat di bawah purnama)

Aku masih mampu mencecapmu, Februari
Sesal bagai cokelat getir dalam lidah
Yang kautaruh dekat jerjak jendela
Semestinya dulu cinta ini kita akhiri
Tapi kalbuku semayam di balik purdah

(Pintaku agar kau tak melupa terlalu banyak di sana
Supaya nanti aku masih bisa menyelami beningnya
Cokelat di matamu—peraduan buat hati yang rindu
Entah kapan, atau bagaimana takdir menyilangkan
Jemarinya di depan mahasamadnya candradimuka)

Barisan fresko ini menduakan sukmaku
Sebagaimana engkau dengan sajadahmu
Kini kautandai langkah dan syairku
O, cokelat getir. Rinduku padamu

(Sejujur-jujurnya rasa, tak kutolak dan tak kuhapus
Rasa yang rasa-rasanya akan bergulir seiring waktu:
Bahwa luka akan sembuh sendiri, jika tak dibawa lari
Kini kita berbeda haluan, pisahmu untuk-Nya;
Pisahku untukmu. Semesta juga tau dan mengamini)

Sayang, aku bukanlah si pandir di geladak
Kulihat tali nyawaku di sela-sela lening
Bersama rontoknya helai rambut satu per satu
Kelak, kubur aku di bawah pohon kemuning
Yang dulu kita panjat kala kanak-kanak

—Nozdormu, Cokelat Getir.
#nozdorevelation

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro