suprise, luka dan kenangan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

.
.
Ternyata orang spesial yang di maksud mama hnya itu adalah..
DIA

DIA yang dimaksud Mamah nya itu adalah Nugroho.

"Anda?! untuk apa Anda kemari?! Ingin menghancurkan hidup saya dan Mamah saya lagi?! Anda tidak puas melihat kami menderita?!" tanya Naza bertubi tubi, lelaki itu pun hanya diam tak bisa menjawab.

Deni Nugroho, dia adalah Papah nya Naza yang telah menghilang 5 tahun yang lalu.

"Naza... sayang.. Papah bisa jelasin semuanya, Papah udah berusaha cari kamu dan mama kamu tapi-" Nugroho belum sempat menyelesaikan perkataannya, langsung di potong oleh Naza.

"CUKUP! Anda sudah membuat saya dan Mamah saya menderita! kenapa Anda baru datang sekarang?!" tanya Naza hampir setengah berteriak.

Papah nya Nugroho berusaha menjelaskan tetapi Naza masih tetap dengan pemikirannya sendiri.

"Naza, Papah bisa jelasin
semuanya. Kasih Papah kesempatan buat jelasain ke kamu." ucap Nugroho lembut, Naza yang mendengarnya terus menggelengkan kepala.

Begitu perkataan Nugoro selesai Naza langsung pergi tanpa berpamitan pada siapapun, bahkan dia enggan menyebut lelaki tadi dengan sebutan Papah lagi.

"Udah pah jangan dikejar, Naza pasti butuh waktu buat sendiri. Nanti biar Mamah yang jelasin ke Naza, tapi bukan sekarang," ucap Rina pada Nugroho dan perkataan Rina tadi langsung membuat Nugroho yang semula ingin mengejar Naza, kembali dia urungkan.

dan lagi lagi mereka hanyut dalam obrolan.

***

Sedangkan disebuah taman.

Naza yang langsung keluar dari Cafe itu kini telah duduk di kursi Taman kota.

Taman ini sepi pengunjung karna hari sudah mulai gelap.

Naza terus menangis sejadi jadinya, karna luka yang Naza rasakan belum pulih dan sekarang luka itu semakin parah.

Flashback on

Dikota besar,15-06-****

Di sebuah perkampungan di lereng gunung.

Naza kecil sedang bermain di teras rumah bersama adik tercintanya, mereka berdua kembar tapi tidak identik.

"Naza.. Paph sama adik kamu mau pergi dulu. Ada urusan pekerjan. Naza mau dirumah sama Mamah atau ikut Papah?" tanya Papah nya Nugroho, Naza kecil tampak sedang menimbang nimbang.

"Hmmm... Naza mau dirumah aja Pah nemenin Mamah," ucap Naza kecil.

"Atan kamu sama Papah sampe kapan perginya?" tanya Naza kecil pada adiknya Atan.

"Aku sama Papah perginya cuman 2 hari ka," jawab adiknya Atan, Naza kecil pun mengangguk.

"Oh oke deh, kamu jagain Papah ya nanti aku jagain Mamah," ucap Naza kecil pada adiknya dan langsung disetujui oleh Atan.

"Naza sayang Papah pergi dulu ya, nanti Papah janji bakalan bawa oleh oleh buat kamu," ucap Nugroho, Naza kecil mengangguk sambil tersenyum.

Papah dan adiknya itu pun segera pergi.

Naza kecil yang sedang bermain merasakan ada pergerakan tanah disekitarnya dan dia pun langsung masuk kedalam rumah.

"Mah, tadi Naza ngerasa lantai dirumah kayak gerak gerak gitu mah,$ ucap Naza kecil pada ibunya dengan logat anak kecil.

"Kamu mimpi kali sayang, Mamah ga ngerasain apa apa ko," jawab Mamah nya.

"Mamah mau keluar sebentar, Naza mau ikut?" tanya ibunya, Naza kecil pun mengangguk.

Belum sempat sampai ke tempat tujuan, Naza dan ibunya terheran melihat banyak warga yang berlari lari.

"Permisi mba, ini ada apa ya? pada lari lari," tanya Rina mamanya pada seorang wanita.

"Kata warga, gunung mau meletus bu." ucap wanita itu panik, dan dia langsung pergi begitu saja.

Rina yang mendengarnya pun kaget dan langsung menarik Naza untuk berlari.

"Ayo Naza sayang kita lari, gunungnya mau meletus," ucap Mamah nya panik.

Naza ingin sekali berlari tapi bagaimana nanti Papah dan adiknya bisa mencari dia dan ibunya?

"Tapi Mah, adik sama Papah gimana?" tanya Naza kecil

"Nanti mereka nyusul sayang." jawab ibunya.

yang hanya untuk kalimat penenang Naza agar mau lari bersama ibunya-

"Ekhm.." dehaman seseorang membuat lamunan Naza terbuyar.

"Permisi mba," ucap orang itu lagi, Naza yang mendengarnya langsung bisa menebak kalo orang itu adalah seorang laki laki.
Dan
.
.

DEG!!

Orang itu adalah cowo yang menabrak Naza memakai sepeda di Dermaga waktu itu.

"Elo kan cowo yang waktu itu nabrak gua pake sepeda kan?" tanya Naza memastikan, lelaki itu pun tersenyum.

"Ya itu gue," jawabnya,sambil berjalan kearah Naza dan duduk disampingnya.

1 detik

2 detik

3 detik

Tak ada satupun dia antara mereka yang ingin memulai perkacapan duluan.

"Elo....... kenapa nangis di taman sendirian? sore sore lagi?" tanya lelaki itu pada Naza, Naza hanya diam enggan menjawab pertanyaan itu.

Lelaki tadi  memakluminya.

Tiba-tiba angin berhembus kencang Naza yang hanya menggunakan kebaya 3/4 lengan dan sepatu wedges pun menggigil kedinginan.

Lelaki tadi tersadar bahwa perempuan itu sedang kedinginan langsung membuka jaketnya dan memberikannya pada Naza.

"Pake jaket gua aja nih," ucapnya menyodorkan jaket yang dipakainya tadi, Naza pun mengambilnya lalu tersenyum

"Makasih," ucap Naza padanya.

"Rumah lo dimana? biar gua anter pulang," tanya lelaki itu, Naza pun menolak tawarannya dan langsung berdiri.

"Ga usah repot repot, gua bisa pulang sendiri." ucap Naza, dan lelaki tadi pun ikut berdiri.

Naza yang hendak melangkah, tiba tiba merasa badannya lemas semua ini mungkin efek karna dia menangis terlalu lama, dan saat melangkah tiba tiba kakinya semakin lemas dan dia hampir terjatuh.

Iya hampir karna saat Naza terjatuh lelaki itu langsung menangkap tubuh Naza.

Cowok ini ko baik ya? beda sama yang waktu di Dermaga. Batin Naza.

Seakan tersadar Naza langsung menegapkan kembali tubuhnya.

"Kan gue udah bilang gue anter aja pulangnya," ucap lelaki itu sambil menarik tangan Naza.

Sampai didepan rumah, Naza segera turun dari mobil lelaki itu.

"Makasih ya udah nganter pulang," ucapnya pada lelaki tadi

"Oke sama sama, gua balik sekarang ya," ucap lelaki itu pada Naza yang hanya di balas anggukan oleh Naza.

Mobil lelaki itu menghilang diujung jalan sana dan Naza pun segera memasuki rumahnya.

Mobil Mamah nya belum terlihat digarasi. Naza membatin.

Pasti masih ngobrol sama si Nugroho deh.

Setelah mengganti pakaian Naza segera naik ke kasurnya dan bersiap siap menuju alam mimpinya.

"Ah kenapa tadi gua ga nanya nama tuh cowok ya? mana ga tau alamatnya lagi gimana mau ngembaliin jaketnya coba," ucap Naza pada diri sendiri,

"Biarin deh paling nanti ketemu lagi di Dermaga," ucapnya lagi pada diri sendiri.

Sebelum Naza menuju alam mimpinya batinnya terus berkata. Naza sayang Papah, tapi Naza belum. Bisa nerima Papah lagi untuk sekarang.

Dan setelah itu semuanya gelap, Naza langsung terjun ke alam mimpinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Holaaa guys✋✋!!!i'm back yooo,hehe.Ada yang masih nunggu aku update ga?vomentnya dong ditunggu nih hehehe.

Typo bertebaran dimana mana ya😂😂 nanti aku edit deh diusahain.

Bye bye
See you next part guys😚🙌

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro