Prakata

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sambutan Dari Penulis

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatu
Salam sejahtera bagi kita semua

Sebelumnya saya (Dea Salsabila) mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada kalian yang telah singgah barang sebentar ke cerita saya yang berjudul 'Cinta Beda Dimensi'. Adapun saya tulis cerita ini sebab tengah diikutsertakan dalam challenge menulis yang akan dilaksanakan kurang lebih enam bulan, yang diselenggarakan oleh GreatWriters_Pblshr dan Forwistree. Terimakasih kasih sebelumnya diucapkan untuk komunitas karena sudah memberikan peluang untuk saya bisa mengikuti challenge ini. Semoga bisa konsisten hingga akhir. Aamiin.

-----------------------------------------------

Sinopsis Cerita

Aluna atau yang biasa dipanggil Luna, adalah salah satu siswi SMA Nusa Bhakti yang paling pemalas. Tak pernah ia datang ke sekolah tepat waktu. Namun anehnya Luna justru tergolong anak pintar di sekolah. Bahkan, karena kepintarannya ia justru diikut sertakan oleh gurunya ke dalam olimpiade sains tingkat nasional. Di dalam lomba, Luna membuat sebuah kecerobohan yang membuatnya terlempar ke dimensi lain yang dibuatnya. Di dalam dimensi lain itu, ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Hans. Keduanya telah saling menyukai satu sama lain, walau begitu keduanya tak mampu mengatakan perasaan. Tiba di saat mereka siap mengatakan perasaan mereka, hujan meteor datang menghujam kota tempat Hans dan Luna berada. Keduanya harus mencari cara agar bisa selamat. Namun, lagi-lagi Luna melakukan sebuah kesalahan yang membuat Hans terlempar dari kotak dimensi ciptaannya yang membuat Hans terbunuh dalam tragedi menyeramkan itu.

------------------------------------------

Cuplikan Bab Pertama

"Agnes!" pekik sebuah suara. Agnes yang mendengar suara itu segera menoleh kearah suara. Ia melihat Mia berlari ke arahnya dengan senyum bahagia. Melihat kebahagiaan yang terpancar jelas di wajah Mia membuat Agnes keheranan.

"Kenapa kamu Mia?" tanya Agnes.

"Luna udah sadar dari pingsannya," jawab Mia dengan mata berbinar senang. Ia segera menarik lengan Agnes  menuju UKS ruang mawar. Setelah keduanya berhasil menembus para manusia yang berada di ruangan itu, langkah keduanya tiba-tiba berhenti saat mereka mendengar perdebatan dari ruang mawar. Keduanya berpandangan, mereka sadar jika itu suara siapa. Namun, mereka tidak ingin salah menyimpulkan hingga mereka melihat dengan mata kepala sendiri siapa yang tengah berdebat di ruang mawar.

"Le-Leo?" tanya keduanya tidak percaya.

"Apa?" tanya Leo dengan nada tidak bersahabat.

"Lo kenapa bisa ada di sini? Bu-bukannya kelas lo sekarang jadwalnya olahraga?" tanya Agnes gugup.

"Iya, emang apa urusan kalian datang ke sini? Buat jenguk cewek nggak tahu diuntung kayak dia?" tanya Leo balik.

"Apa maksud lo nggak tahu diuntung?!" bentak sebuah suara. Leo menoleh kebelakang. Luna yang tadi membentak Leo ikut menatap tajam sosok di hadapannya.

"Bener-bener cewek nggak tau diuntung!" bentak Leo.

"Udah di tolongin, bukannya berterima kasih malah bentak gue! Lihat aja, kalau lo kenapa-napa gue nggak akan bantu," balas Leo tajam. Ia segera meninggalkan ruang mawar.

Mia berjalan mendekati Luna yang masih terlihat marah besar. Ia tahu ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi pada Luna. Ia tidak ingin Luna salah paham dengan kehadiran Leo di ruang mawar. Namun Ia juga bingung bagaimana caranya mengatakan pada kata-kata itu pada Luna. Ia paham betul tentang kebencian Luna padahal Leo. Terlebih, saat ini Luna sedang berada di puncak emosi. Luna tentu tidak ingin mendengar ada nama Leo yang terdengar di telinganya. Tetapi jika kebenaran tak diungkapkan itu artinya ia telah membohongi sahabatnya sendiri.

--------------------------------------

Special Tag

Akun :
@forwistree
@greatwriters_pblshr
@queenbe_exsly
@lyvia_may

Hastag :

#2k1week

---------------------------------------------

Jumlah kata : 540

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro