14

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kini mereka sudah di pos 2. Mereka berhasil menyelesaikannya walaupun prilly sama sekali tak berbuat apa2.

Mereka melanjutkan ke pos 3. Di pos 3 mereka disuruh membuat tandu. Disini prilly tak banyak membantu. Yang lebih dominan jesi dan erika, karena mereka berdua yang sudah sering ikut pramuka. Dan untung aja yang jaga bukan cindy cs. Mereka pun berhasil menyelesaikan tugasnya. Mereka diijinkan untuk melanjutkan ke pos terakhir.

Mendekati pos terakhir terdengar suara yang begitu keras membuat jantung prilly berdetak tak karuan. Benar saja, itu suara ali yang tengah memberi aba2 PBB (Pasukan Baris Berbaris).

"jes istirahat dulu deh. Gak kuat ini. Bentaaar aja.." rengek prilly karena ia sudah merasa berkunang.

"yaudah..atau kita panggil pasukan pmr aja?" balas jesi dan anggukan dari erika menyetujui usul jesi.

"Udah aku gak apa2, cuma butuh istirahat aja, sekalian mau minum dulu." ucap prilly sambil ngos2an mengatur nafasnya.

"kamu beneran gak ap2 prill? Kalo gak kuat gpp kok priil" tanya erika.

"aku beneran gpp kok ka..tenang aja..5 menit aja deh.." jawab prilly lalu meminum air mineral yang tadi ia bawa.

"aduh prill aku kelupaan tadi gak ngajak km istirahat dulu.. Maaf ya priill." sesal jesi.

"iya..aku gak apa2.."

5 menit kemudian prilly mengajak temen2nya melanjutkan perjalanan.

"ayo priill km harus kuat. Tinggal 1 pos lagi prill." batin prilly menyemangati dirinya sendiri.

Kini mereka sampai di pos terakhir. Tampak ali yang tersenyum ke arah prilly. Prilly seperti bunga yang tadinya layu terus disiram dan kembali segar saat mendapatkan senyuman dari ali. Senyuman ali bagai mempunyai sihir yang bisa membuat prilly kembali semangat.
Namun bibirnya yang sudah pucat tak bisa membohongi kalau kini prilly sedang kenapa2.

"prilly kamu gpp. Kalo gak kuat gak usah lanjutlah,gpp kok." ucap dimas sambil berbisik namun prilly menggeleng. Ia pengen melanjutkannya. Nanggung itu alasan prilly saat dibujuk teman2nya.
Prilly segera meluruskan barisan ia berdiri di tengah jesi dan erika.
Kalau PBB prilly lumayan bisa.

"siiiiaaaaaaap grak." suara ali lantang mengawali PBBnya.

Ali memberikan berbagai aba2 ke regu prilly. Prilly pun bisa mengikutinya.
Ali pun menyelesaikannya karena ia sudah merasa puas.
Prilly dan kawan2 diperbolehkan kembali ke perkemahan.

Dijalan prilly tampak menggigit bibir bawahnya karena ia merasa sangat pusing. Prilly tiba2 lemas. Ia ambruk tapi ia masih sadar hanya tak mampu lagi berdiri dan berjalan.
Ali yang berada dibelakangnya langsung berlari menghampiri prilly. Ia tampak sangat khawatir.
"priil. Kamu gpp kan?" tanya ali saat sudah di dekat prilly. Prilly hanya menggeleng.

"kamu pucet banget prill. Kamu kenapa?" tanya dimas semua terlihat khawatir.

"aku gpp cuma lemes aja."

"tapi kamu pucet banget prill." sahut tian yang juga terlihat sangat khawatir.

"aku gpp teman2. Aku cuma agak pusing aja dan cuma butuh istirahat aja." ucap prilly menjelaskan kondisi dirinya.

"kamu naik ke punggungku. Gak ada penolakan. Kalo kamu nolak yudah kita pakai tandu aja." perintah ali.

Dari pada di tandu prilly lebih memilih digendong ali.
Semua temannya paham langsung berjalan lebih dahulu sambil menggandeng pasangannya masing2.
Saat prilly sudah naik ke punggung ali segera berdiri dan melanjutkan langkahnya.

Saat di gendongan ali, prilly kembali mengingat masa kecilnya.

"rasanya seperti di gendong kak dikta." gumamnya lirih.

"hey neng ini ali bukan dikta." ujar ali sewot saat mendengar prilly menyebut nama cowo lain.

"iya..iya..aku tau kamu alii" jawab prilly.

"bukannya makasih terus dihadiahi pelukan atau ciuman gtu..ini malah mengingat orang lain..hmmm" gerutu ali.

"cemburu ya?" goda prilly

"iya" jawab ali singkat tapi mampu membuat prilly melayang.

"ya udah turunin..daripada gak iklas ntar malah nuntut yang macem2." kata prilly sambil memukul pundak ali.

"eeehh iya iya.. Jangan ngambek donk..makin berat ntar malahan."

"iiihh alii.."
"emg aku berat ya?" tanya prilly penasaran.

"gak kok..kalaupun berat tetep enteng buat aku..apa sih yang g buat kamu. Calon pacarku.." balas ali.

Perasaan prilly menghangat mendengar ucapan ali.

"cie cie pasti pipinya udah merah tuuuhh..liat dong..gemeeeeessss..pengen nyubit boleh?"

"gak..udah jalan aja yang bener jangan aneh2 keburu ketinggalan tmen2 tuuh."

"biarin aku emg sengaja biar kita bisa berduaan..hhe" ucap ali sambil tertawa.

Prilly yang berada di gendongannya hanya tersenyum.

###

Sesampainya di perkemahan ali mengantarkan prilly ke tendanya. Kini prilly sudah turun dari gendongan ali. Karena prilly merasa malu dan tentunya harus dengan adu mulut dengan ali terlebih dahulu.
Kini ali sudah kembali ke tendanya.
Dimas dan tian tampak tengah duduk di depan tenda. Mereka tampak berbincang.

"woi pada ngomongin apa sih?"tanya ali kemudian duduk di depan dimas dan tian.

"ada dech..anak kecil gak boleh ikut2an.." jawab tian.

"hmm mentang2 kalian udah tua." ledek ali.

"eemm dim..tadi kok km kliatan khawatir banget sama prilly?" tanya ali menyelidik.

Dimas bingung mau jawab apa, soalnya ali belum tau yang sebenernya kalo prilly itu adiknya.

"kamu cemburu ya?" hanya kalimat itu yang bisa keluar dari mulut dimas.

"iya lah lagian kamu kan lagi pendekatan sama erika. Masak kamu mau ngembat prilly juga?"

Dimas tampak berfikir sejenak "mungkin udah waktunya juga ali tau kalo prilly itu adikku." batin dimas.

"eemm jadi gini..sebenernya prilly itu adik aku."

Tian dan ali tampak kaget mendengar jawaban dimas.

"apa?" tanya tian masih tak percaya.

Dimas hanya tersenyum. Ia takut ali akan marah padanya.

"horeeeee...bararti kamu bakal jadi abang aku?horeeee..." ali tampak kegirangan, ia lalu memeluk dimas.

Dimas hanya tersenyum mengetahui temannya ini tak marah.

"waaah berarti mulai sekarang aku harus manggil abang dong?"

"hm kaya prilly mau aja sama kamu." jawab dimas meledek.

"tenang aja..liat aja prilly pasti bisa aku dapetin." ucap ali percaya diri.

"tapi awas lii..kalo kamu nyakitin prilly, abangnya yang bakalan turun tangan. Bisa bonyok kamu." sahut tian.

"tenang aja.." jawab ali enteng.

"eh iya bang aku mau nanya nih?" ucap ali lagi.

"mau nanya apa sih?"

"tadi waktu aku gendong prilly samar2 aku denger dia nyebutin nama dikta. Dia siapa bang?"

Mendengar pertanyaan itu dimas terkejut, ia bingung mau jawab apa. "apa kamu beneran gak inget nama itu li? Dikta itu kamu.." batin dimas. Ingin rasanya ia teriak begitu.

"bang kok bengong?" tanya ali sambil menepuk pundak dimas.

"emm dikta? Gak tau.km tanya langsung aja sama prilly." jawab dimas. "maaf li untuk saat ini aku belum bisa ngasih tau kamu. Aku takut kamu akan ninggalin prilly lagi seperti waktu itu. Tapi apa kamu bener2 gak inget nama dikta? Itu nama kamu li.. Panggilan sayang dari aku dan prilly." batin dimas lagi.

"apa bener dimas gak tau apa2? Kenapa dia kliatan menyembunyikan sesuatu. Dikta..siapa dikta? Aku sepertinya tak asing denger nama itu. Tapi siapa?" batin ali.

*****

Kalo ada yang baca tinggalin jejak yaaa..
Maaf kalo ceritanya awut2an maklum lah lagi belajar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro