Day 1 : First Meet

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seorang perempuan berjalan sambil memegang sebuah kertas lusuh yang terdapat tulis berwarna emas dan paket seukuran kotak wafer "Tangi". Matanya melihat ke kelilingnya dengan teliti.

"Apa maksudnya 'Jln.lucky no.01 gedung tingkat warna hijau daun' dikira aku kurir paket apa! Niat aku kan mau bantu nenek yang diserempet becak. " Gerutunya.

Awalnya perempuan itu sedang dalam perjalanan pulang setelah kuliahnya. Tak sengaja dia melihat seorang nenek dengan barang bawaan yang banyak diserempet becak yang lewat dengan kecang.

"Buset! Itu becak udah kaya motor GiPi keceng banget!" Guman Perempuan itu sambil membantu nenek yang jadi korban Becak barbar.

"Nenek ga apa-apa kan?" Tanyanya

"Nenek ga apa-apa, nak. Cuma nenek mau minta tolong boleh ga nak?" Ucap si nenek sambil menyodorkan kardus. "Kamu mau anterin ini ke alamat itu ga? Kayanya nenek ga sanggup jalan kesana."

"Oalah nek. Aku sih bisa aja nek." Ucapnya sambil ambil kardus itu dan melihat alamatnya.

"Makasih ya nak." Ucap si nenek. "Semoga sukses ya!" Kata si nenek pelan

"Hah, sukses apaan nek? Ini alamatnya aku ga tahu dimana, nek--" Lanjutnya terhenti ketika melihat nenek itu tiba-tiba hilang. "LAH KEMANA ITU NENEK! ITU NENEK APA SETAN SIH!!!"

♣︎♣︎♣︎

Gedung hijau berlantai 3 yang ada ditengah tengah persimpangan jalan berdiri tegak dengan megah- ralat kumuh. Cat yang sudah luntur, banyaknya rumput liar didepannya, bahkan ada beberapa kaca yang retak!

Perempuan itu menatap gedung itu datar.

"Ini gedung kosong kan!" Teriaknya. "Pokoknya aku coba masuk dulu. Bodoamat lah ada setannya. Tinggal bilang 'punten, numpang nanya alamat'"

Perempuan itu mendorongn pintu kaca yang terdapat tulisan 'Dorong'. Kakinya melangkah pelan pelan.

Matanya melihat kesekitar. Ada rak rak penyimpanan, meja seperti kasir, dan beberapa kios kumuh ga terawat.

Perempuan itu diam sejenak lalu menghirup udara sebentar..

"PERMISI ADA ORANG GA?! SAYA MAU NANYA ALAMAT!!" Teriaknya ga selow.

"BISA GA MASUK DENGAN NORMAL, GA USAH PAKE TOA!" Jawab seseorang dengan balik ngegas!

"Uhuk- iya ada apa? Bisa saya bantu?" Tanya seseorang yang mendadak muncul didepan perempuan itu.

Dia mengunakan setelan jas serba hitam dengan rambut putih dan bermata merah. Terdapat gigi taring yang mencuat keluar di balik mulutnya.

"EH AYAM TELOR! JANGAN BIKIN KAGET NGAPAH!" Teriak perempuan itu.

"Ya maap sih. Kau juga bikin kaget saya barusan." Balas orang itu dengan cemberut. "Jadi ada apa wahai orang asing?"

"Ohh iya. Ini alamatnya disini kan??" Tanya perempuan itu sambil memberikan kertas lusuhnya.

Setelah orang itu membaca tulisan yang ada dikertas itu matanya membulat kaget. "AHHH, Dia sudah menemukan Tuan baru! Akhirnya aku ga ngejomblo lagi!!! " teriak nya dramatisasi

Perempuan itu mengangkat alisnya heran. "Hah?"

Orang itu memegang tangan perempuan itu. "Zeniel-sama! Selamat datang! Saya sudah lama menunggu mu!!!"

Perempuan yang bernama Zeniel itu mengangga bingung. "Hah?! Kok kamu bisa tahu nama aku! Lagi pula itu alamatnya benar ga? Aku mau pulang nih!"

"Alamatnya memang benar disini. Lagi pula--" Seseorang itu membuka kardus yang dibawa Zeniel. Terdapat kunci emas berbentuk Clover didalamnya. "--Kunci ini punya mu! Kamu pemengang portal dunia Fantasi"

"Kamu itu pemilik gedung besar ini. Sang Takdir memilih mu untuk menyatukan para mahluk fantasi lewat Market ini, Zeniel-sama" Jelasnya dengan wajah berseri-seri mungkin efek filter cahaya ada disekitar wajahnya.

"Kok bisa?! Apa apaan sih! Ini prank kan. Hahahaha-"

"Bukan! Ini asli bukan kaleng kalengan Zeniel-sama! kamu salah satu pemilik Clover kristal!" Terangnya dengan mendekati wajahnya ke arah Zeniel.

Zeniel mendorong muka orang itu dengan kuat. "Nyosor aja kau kaya angsa! Kenapa bisa aku yang terpilih diantara ribuan manusia di dunia ini! Aku cuma manusia kaum rebahan! Dan lagi kamu siapa sih?!"

"... Ya saya juga tahu. Zeniel-sama kaum rebahan yang main game gacha selalu ampas." Jelas orang itu membuat Zeniel siap melemparkan tasnya yang berisikan laptop.

"Maafkan saya, mana sopan santun ku belum memperkenalkan diri." Ucapnya sambil membukukan badan memberi hormat layaknya seorang pelayan.

"Saya Michel. Salah satu penjaga portal fantasi sekaligus pelayan mu Zeniel-sama. Saya disebut Vampire Lord. Tapi tenang saja. Saya kuat dibawah sinar matahari"

Zeniel menatap Michel dari atas kebawah. "Oh gitu." Komennya

Michel mengangga melihat reaksi Zeniel. "Hah? Cuma itu saja?"

"Iya, memangnya aku harus bilang 'WOW, Keren sekali' atau 'kyaaa vampire'. Maaf aku bukan tipe seperti itu." Jelas Zeniel datar.

"Astaga kenapa saya punya Tuan seperti ini" Michel terduduk sedih.

"Dahlah aku pulang aja. Toh, aku sudah mengantarkan kardus itu. Amanat nenek macem setan udah selesai." Kata Zeniel sambil berbalik menuju pintu keluar.

"Wait, Zeniel-sama! Kamu sekarang pemilik gedung ini. Kamu harus mengenal karyawan mu juga." Tahan Michel sambil menarik lengan Zeniel yang sedang berjalan.

"Hah? Aku punya karyawan? Aku cuma mahasiswa kismin. Jangan ngadi ngadi kamu." Sahut Zeniel sambil menatap tajam Michel.

"Memang ada Zeniel-sama! Sayangnya mereka tidak berkumpul hari ini. Saya akan memanggil mereka semua." Kata Michel

"Kalo begitu lakukan besok. Aku mau pulang. Mau rebahan, mau maraton farming game aku." Jawab Zeniel sambil melepaskan tangannya dari Michel.

"Saya akan antarkan Zeniel-sama pulang kerumah." Ucap Michel sambil menarik lengan Zeniel.

"Kau mau apa- ahhh cahaya apa ini! Bukan cahaya ilahi kan!" Teriak Zeniel saat sekitar pinjakannya bercahaya merah terang menutupi pandangannya.

"Tenang lah Zeniel-sama. Ini namanya sihir teleportasi saya." Terang Michel.

Selang beberapa detik kemudian pandangan Zeniel kembali seperti semula. Dia sudah berada di dalam kos kosannya yang sederhana.

"Oalah, Biaya transportasi gratis! Apa kamu bisa lakukan ini lagi, Michel? " Teriaknya senang.

"Tentu saja bisa, Zeniel-sama. Hanya sihir seperti ini sangat mudah bagi saya yang seorang penjaga sekaligus pelayan mu. " Ucap Michel bangga. 'Akhirnya dia tersanjung pada kehebatanku'

"Ada faedahnya juga ya kamu. Hmmm. Besok aku ingin kamu jelaskan apa itu Clover Kristal kepada ku secara jelas sekaligus jemput aku. Sekarang kamu kembali sana aku mau rebahan." Usir Zeniel.

"Baik Zeniel-sama" Ucap Michel 'serasa jadi tukang antar jemput' gerutunya sebelum menghilang.

●○●○●○●○

[Author note]

Aku nulis apaan sih wkwkwk.
Next part pembahasan 'Clover Kristal' dan tujuannya untuk apa

Sekian terima gaji 💃

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro