Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Telinga berdengung hebat, netra mengabur karena air mata. Cila melangkah pelan, berusaha sekuat tenaga agar tidak kembali terjatuh. Namun, semakin melihat senyum Gasa, semakin menariknya ke dalam kesedihan hingga tak mampu berjalan dan berakhir duduk di atas aspal.

Dia membisu, tangannya mengepal kuat. Dari tempatnya, dia dapat menyaksikan iris kelam cowok itu sudah tak terlihat, kelopak matanya merapat. Sadar bahwa Gasa tak sadarkan diri, gadis itu kembali bangkit, berusaha mendekati sang sepupu.

"Bukan menjauh kayak gini yang gue mau, Sa ...," lirihnya.

Kehidupan yang dia cari adalah sebuah kebebasan tanpa perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Dia baik-baik saja. Kisah ini ... bukan kisah seperti ini yang ingin dia resapi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro