40-ini yang sebenarnya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Abel mulai turun dari mobil diikuti sepuluh orang yang ikut dari rumahnya. Mereka segera bergegas ketempat dimana ketiga orang berjenis kelamin yang sama bertengkar. Abel bingung sekaligus marah, hal apa yang membuat ketiga orang itu bertengkar. Tadinya ia ingin menolak wanita yang sudah dianggap sebagai kakak di warnetic —Teem— itu karena Abel masih ingin berlama-lama dengan keluarganya setelah perdebatan panjang yang cukup serius. Akan tetapi mendengar nada yang cukup dingin menandakan ada sesuatu yang membuat Teem sangat marah.

Marah akan sesuatu yang mungkin.. besar —rahasia besar yang sudah terungkap. Bukan marah karena bertengkarnya Arza, Iqbal, dan Luthfi. Firasatnya mengatakan akan ada sesuatu yang besar disini. Benar saja saat ia sudah sampai dimana temannya berada, ia dikejutkan dengan perkelahian dan perdebatan yang hebat.

"Berhenti!! Gua bilang berhenti, anjing!!" teriak Fathan yang sedari tadi terus berusaha memisahkan mereka bertiga dibantu dengan Rizky, Arham, dan anak laki-laki lainnya.

"Diem lu!!, gua harus kasih anak ini pelajaran!" ucap Iqbal yang emosinya sudah sampai ke ubun-ubun.

"Gua kaga nyangka, lu diam diam bangsat ya!!, dibalik muka dan sifat lu yang sok manis, disitu lu malah manfaatin semuanya" teriak Luthfi yang sudah ditahan oleh Rizky, Fathan, dan Yoon didepannya antisipasi agar tidak terjadi pukulan. Yoon tahu jika Luthfi tak akan bisa leluasa memukul jika ada perempuan didepannya.

Disaat hampir semua orang yang berada di sana terus mencoba menahan dan menenangkan mereka. Abel dan Cherly menghampiri Teem untuk menanyakan sesuatu.

"Kak" panggil Abel membuat Teem yang mendengar menoleh. Ia hanya melihat Abel dan Cherly menunggu salah satu dari mereka untuk melanjutkan ucapan Abel.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Cherly dengan cepat.

"Sebenernya waktu gua dan anak anak lagi nongkrong disini, tiba-tiba—"

Flashback on

Saat ini, seluruh anggota warnetic sedang heboh dengan pertempuran antara Fathan dan baekhyun kw 1000 alias Rizky —jangan sampai salah paham, pertempuran ini hanyalah pertempuran dua orang berjenis kelamin sama sedang berduel game Osu di bagian osu! —pertempuran ini dirasa berat sebelah karena Fathan yang merupakan pemain yang pandai di bagian osu! Dan Rizky yang pandai di bagian osu!mania.

Ketika suasana sedang heboh, tiba-tiba ada keributan di luar. Mereka segera bergegas tanpa peduli dengan gamenya. Saat sampai di luar mereka dikejutkan dengan Iqbal, Luthfi, dan Arza yang sedang bertengkar. Para laki laki berusaha untuk memisahkan sampai mereka dikejutkan lagi dengan ungkapan Iqbal.

"gua yakin lu pasti akan bertingkah disaat kita semua percaya sama lu, untung aja gua dan Luthfi sadar kalo perilaku manis lu ke kita dan Abel hanyalah bualan semata.. Dari awal gua cuma mandang perilaku aneh lu karena lu antusias dapet lampu hijau dari Abel, tapi gua salah, ternyata diam diam lu manfaatin Abel buat meras hartanya."

"Maksud lu apaan sih!, gua gak manfaatin Abel. Gua beneran suka sama Abel, bukan cuma suka tapi gua cinta. Gua gak mungkin boh-"

"Gua ngasih tau hal ini bukan karena gua asal ngucap!, gua ngasih tau karena gua ngeliat dan ngedenger percakapan lu sama bokap lu!" ucap Iqbal dengan nada yang tinggi.

"Bukan soal itu aja, lu juga yang ngebantu wanita yang selama ini berusaha ngancurin Abel kan. Gua gak yakin siapa dia, tapi yang gua tau dia namanya Dian.. Diani.. Diana.. Atau apalah gua kaga tau" ujar Luthfi yang setelah itu mereka berdua menghajar Arza.

Flashback off

"-waktu gua sadar ini termasuk hal yang serius gua telfon lu, dan ya seperti ini akhirnya"

Abel yang mendengar cerita itu hanya bisa menunduk ia sangat tak menyangka dengan perilaku Arza yang cukup berani. Sedangkan Cherly ia hanya bisa berdiam diri sambil melihat Abel, dipikirannya ia sedang memikirkan cara karena ia tahu jika Abel sudah mengeluarkan aura yang gelap seperti ini mungkin akan terjadi sesuatu —sesuatu yang mungkin tidak bisa dihentikan oleh dirinya sendiri.

Abel mulai melangkah menghampiri mereka yang masih menghentikan kelakuan tiga laki laki itu.

"Sudah kuduga" ucap Cherly dalam hati.

Buggh! Buggh!

Beberapa pukulan melayang kepada ketiga laki laki itu dengan berurutan. Ketika mereka sudah terpisah, Abel mulai menyeret Arza dan memukulnya. Cherly yang terlihat tenang walaupun didalamnya sedang panik terus berpikir.

"Gawat!! Kalo Abel udah kaya gini, dia gak akan bisa dikendalikan. Berpikir, pikir terus, pikir pikir" batin Cherly.

Teruslah tenang disituasi sepanik apapun, karena dengan tenang kau akan mendapat berbagai solusi yang bisa kau pakai agar menjadi lebih baik.

"Telfon!!" Cherly mulai membuka ponselnya dan menghubungi salah satu kontak yang ia percaya bisa mengendalikan Abel.

"Ada apa?" tanya seseorang disebrang sana.

"Cepat kesini, Fanya sudah menemukan seseorang yang selama ini kita cari, jangan gegabah!" ucap Cherly dengan langsung mematikan telfonnya.

***

"Abel udah, dia udah babak belur kaya gini" ucap Bian yang terus menghentikan Abel yang sedari tadi memukuli Arza tanpa henti.

"Arrgh, diam!!"

Rescha tak diam saja, ia langsung merengkuh tubuh Abel dari belakang untuk menghentikannya.

"Lepasin aku!, lepas!!" Abel memberontak lalu diam melihat Arza mulai menjelaskan.

"Maaf Bel, maaf semuanya, gua tau gua salah, tapi gua ngelakuin ini terpaksa buat menuhin semua keinginan bokap gua. Selama ini gua udah bohongin kalian, gua bukan anak kuliahan yang umurnya masih terbilang muda, tapi gua udah kerja. Rencana yang gua susun buat hancurin Abel malah berbalik nyerang gua. Dari awal gua udah ambisius buat hancurin Abel

"Tapi.. Lama kelamaan gua malah punya rasa, rasa yang selama ini belum gua rasain. Rasa suka dan cinta yang berbalik nyerang gua. Gua berniat buat keluar dari dunia hitam yang gua jalani, dan siap buat nyatain rasa gua ke Abel, cuma gua salah, walaupun Abel udah putus dari Rescha dia masih punya rasa buat Rescha.

"Secara terpaksa gua kerjasama sama Diana, cewek gila yang punya obsesi buat miliki Rescha, dengan kerjasama gua bisa miliki Abel dan keinginan bokap gua bisa tercapai. Lagian bukan cuma gua aja yang bohong, Abel juga bohong ke kita semua, jadi jangan cuma salahin gua yang punya niatan ngancurin Abel, tapi salahin Abel juga yang punya suatu rahasia besar" jelas Arza pada semuanya.

Mereka terkesiap, melihat tubuh Arza basah. Sepuluh orang yang mengikuti Abel langsung melihat ke arah Cherly yang sedang memasang wajah geram. Dan selanjutnya Arza menjerit, menerima serangan dari Abel.

"Jika kau tau aku yang sebenarnya, harusnya kau tau tentang kemampuanku bukan, kenapa tak menghindar, bukannya kau sangat mengenali adanya kemampuan ini, kau dan kompoltanmu kan yang membuat kemampuan ini ada padaku. Dan mengapa serangan kecil ini bisa menyakitimu, kau bekerja di dunia hitam bukan? Tapi serangan ini sudah membuatmu menderita. Dunia hitam selalu dipenuhi luka, luka yang lebih berat dari ini. Oh aku mengerti.. Kau seperti ini karena kau menerimanya dariku bukan" Abel tertawa sinis, bersiap untuk menyerang kembali. Tapi selanjutnya ia tak sadarkan diri karena dipukul oleh salah satu orang yang memakai baju serba hitam.

"Jangan terkejut, kami agen handal yang diperintahkan untuk menangkap tersangka yang sudah terlibat dalam penculikan" ucap salah satu dari mereka, dan dua dari mereka langsung membawa Abel yang sedang pingsan dan Arza diikuti Cherly di belakang. Saat itu juga mereka langsung pergi menghiraukan tanda tanya dari mereka.

Mengapa Abel dan Cherly ikut dengan mereka? Jika untuk saksi kenapa tidak membawa Iqbal dan Luthfi?

***
Disebuah ruangan besar ada sekumpulan remaja yang sibuk dengan buku-bukunya, sebagian dari mereka sesekali mengumpat karena tak mengerti dengan isi dari buku.

"Sial aku tak mengerti pelajaran ini!" umpat Flo. "Aduh!"

"Jangan mengumpat aku gak suka kamu ngomong gitu" ucap Arsha setelah ia selesai menyentil bibir yang menurutnya sangat seksi itu.

Laki-laki yang sedari tadi menemani Flo belajar terus saja memeluknya erat dari belakang sambil sesekali menggusel wajahnya pada bahu. Tak heran jika kelakuannya begitu, sejak kejadian minggu lalu Arsha menyatakan perasaannya dan dengan terpaksa —sedikit terpaksa ia menerima Arsha kembali.

Sama halnya dengan Rescha Bian dan Kenzie, mereka bermanja manja pada sang kekasih.

Menyebalkan, pikir para gadis.

"Ah gue males belajar" ucap Atha sambil melempar bolpoin.

"Jangan males gitu, lo bertiga belajar kaya gini juga biar lulus tes akselerasi, kalo lulus kan lo bertiga bisa satu angkatan sama kita, lebih bagus lagi kita satu kelas" ucap Cherly pada ketiga perempuan dengan tujuan menyemangati.

"Iya, nanti kan kalo satu kelas enak" saut Bian.

"Abel!!! Gue mau protes, kenapa lo bikin sekolah yang materinya lebih susah dari SMA lain sih?!" teriak Atha pada Abel, Abel hanya menanggapi hal tersebut dengan kekehan.

"Ngomong-ngomong gue dapet kabar dari anak warnetic kalo Arza tiba tiba hilang. Dari info yang mereka dapat, katanya Arza gak kabur tapi ada pihak lain yang coba buat lenyapin Arza" ucap Bian.

"Gua gak ngerti sama dunia yang Arza jalanin" pikir Kenzie.

Abel dan Cherly berpandangan dan selanjutnya mereka menyeringai.

👋👋👋

Holaaa.. Im back..

Ayo pilih pasangan yang kalian setujui setelah kejadian ini.. Apakah

↪Reschabel

Atau

↪Arzabel

Waktu dimulai dari sekarang..

Eaa, sudah pada vote kah.. Apa ada hal yang mengganjal dari cerita ini..

Vote dan coment yess..

Terima kasih, nuhun, arigatou, kamsahamida, dll.

Bye bye..

See you..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro