do you like me, sensei?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Disuatu siang yg cerah tapi ga cerah-cerah amat, terdapat seorang guru mata pelajaran olahraga yang tengah duduk santai di kursi taman sekolah. Ia sedang menikmati roti yang baru saja dibelinya di kantin dengan penuh perjuangan. Namun, ketenangannya terusik ketika seorang perempuan dengan surai hitam bergradasi ungu serta jepit kupu-kupu itu menghampirinya, Shinobu Kochou namanya.

"To-mi-o-ka senseii~"

"Apa?" Sahut pria bersurai hitam itu dengan nada malas.

"Nee, kenapa kamu sendirian sensei? Kenapa tidak bersama sensei yang lainnya?"

"Aku hanya malas."

"Ara-ara, bilang saja kau tidak punya teman, sensei~"

Tomioka Giyuu, sang pria pemilik surai hitam itu hanya diam, ia kembali memakan roti miliknya. Shinobu tersenyum.

"Apa aku boleh duduk disini sensei?" Tanya Shinobu dengan senyum yg masih tersungging di wajah nya.

"Ya, tentu. Ini kursi umum, siapa pun boleh duduk disini"

"Arigatou sensei", Shinobu yang memang sudah berencana untuk makan bersama tomioka pun membuka kotak bento nya.

"Sensei, aku punya dua bento loh!"

"Jadi?"

"Kau memang tidak peka sensei~ aku membawakan satu untukmu"

"Eh? Kau serius?"

"Tentu saja! Ambillah!"

"Kau tidak memberinya racun kan?", Tomioka hanya was-was, Shinobu adalah anggota pengurus uks, ia pandai meracik obat-obatan bahkan racun.

"Apa kau mau kubuatkan racun khusus untukmu, Tomioka-san?" Ucap shinobu dengan senyum smirk khas nya itu.

"Panggil aku sensei, Kochou"

"Ara-ara, kau dingin sekali Tomioka sensei, pantas saja kau tidak punya teman~"

"Diamlah", Tomioka pun memakan bento buatan shinobu.
.
.
.

"Hei" Panggil Tomioka dengan nada lembut.

"Ada apa Tomioka sensei?"

"Kau membuatnya sendiri?"

"Uh, ya tentu saja, kenapa?"

Tomioka tersenyum lembut, lalu mengembalikan kotak bento kepada sang pemiliknya.

"Terimakasih, rasanya enak, sekarang bergegaslah masuk ke kelasmu, bel akan segera berbunyi"

Wajah shinobu memerah melihat pemandangan yang tak biasa itu. Seorang Tomioka Giyuu, sensei paling dingin dan berwajah datar itu tersenyum? Sungguh keajaiban dunia.

"Ah.. Baik sensei..", untuk pertama kalinya Shinobu menuruti perkataan Tomioka. Shinobu berlari kecil menuju kelasnya dengan jantung yang berdetak kencang. Ya, sudah menjadi rahasia umum bahwa seorang Shinobu Kochou menaruh hati pada Tomioka Giyuu. Hanya saja, yang bersangkutan tidak menyadari hal tersebut.

💙💜💙💜

Pulang sekolah...

"Ah, hujannya deras sekali..", gumam shinobu kecil.

"Kau yakin tidak ingin ikut kami saja?" Tanya kanroji mitsuri, sahabat shinobu dengan nada cemas.

"Iya, hujannya pasti akan segera reda, lagipula aku tidak ingin mengganggu kau dan iguro-san"

"Yasudah, kalau begitu aku duluan ya! Sampai besok shinobu-chan!"

"Iya, hati-hati dijalan mitsuri-san!"

Gadis bersurai hitam bergradasi ungu itu kembali menatap lurus kearah titik-titik hujan yang terus berjatuhan.

"Dingin.." Gumamnya kecil.

"Kochou? Kenapa kau sendirian disini?"

Shinobu terkejut mendengar suara tersebut. Suara yang ia sudah tau pasti siapa pemiliknya.

"Ah, Tomioka sensei~ aku sedang menunggu hujan reda, apa yg sensei lakukan disini?"

"Hm? Yahh, tidak ada"

"Ara-ara, kau aneh sekali sensei", ucap shinobu sembari tersenyum.

"Hei Kochou, aku membawa mobil, apa kau mau kuantar?" Sahut Tomioka secara tiba-tiba.

"Eh? Bolehkah sensei?"

"Ya, jika kau mau"

Shinobu lagi-lagi tersenyum.

"Tentu saja aku mau! Lagipula aku tidak mau terjebak disini lebih lama lagi", ucap shinobu bersemangat.

"Baiklah, ayo sensei!", shinobu dengan segera menarik lengan tomioka menuju ke tempat parkiran mobil. Bukan main terkejutnya pria bersurai hitam itu saat lengannya digandeng mesra oleh gadis pemakai jepit kupu-kupu tersebut. Namun ia hanya diam dan mengikuti gadis itu dari belakang. Tampak serabut-serabut merah mulai terlihat di pipi Tomioka. Sebenarnya Tomioka juga menyukai Shinobu, namun ia terlalu bodoh untuk memahami perasaannya sendiri.

Tomioka mempersilakan shinobu masuk ke dalam mobilnya terlebih dahulu.
.
.
.
Hening.

Shinobu yang tak tahan dengan keheningan itu pun mulai angkat bicara.

"Nee, Tomioka-sensei~"

"Ada apa?"

"Apa kau menyukaiku?" Tanya shinobu dengan senyum jahil yang terlukis dengan jelas di wajahnya.

"Tidak tau" Jawab tomioka yang masih fokus menyetir.

"Ara-ara. Kau memang tidak seru Tomioka-san~" Shinobu merasa kecewa karena ia tak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, namun ia menyembunyikan itu.

"Panggil aku sensei, kochou"

"Ara-ara. Baiklah, giyuu sensei"

Mobil pun berhenti.

"Kita sudah sampai di rumah mu, shinobu.." Tomioka memalingkan wajahnya. Menyembunyikan serabut-serabut merah yang muncul di pipi nya.

Shinobu tersenyum saat Tomioka mengatakan nama kecilnya.

"Ara-ara? Kenapa tiba-tiba memanggilku shinobu, giyuu sensei?" Goda shinobu.

Tomioka hanya menghela napas pelan. Ia menoleh ke arah shinobu, menatap manik gadis itu lekat-lekat.

"Daisuki, watashi wa anata ga daisuki, shinobu kochou" Ucap Tomioka dengan mantap.

Shinobu tertegun. Kini ia tau perasaan Tomioka yang sebenarnya. Ia tersenyum, "watashi mo, giyuu-san" Jawabnya dengan senang.

"Panggil aku sensei, shinobu" Tomioka menyentil jidat shinobu pelan.

"Baiklah, tapi jika di dalam sekolah ya! Jika diluar sekolah, aku tetap akan memanggilmu giyuu-san" Shinobu tersenyum manis. "Ah, jadi... apakah kita pacaran?" Lanjutnya.

"Mungkin"

"Hee, apa-apaan jawabanmu itu giyuu-san~"

Lagi-lagi Tomioka menghela napas.

Cup

Sebuah ciuman hangat mendarat di pipi kanan shinobu.

"Apakah itu cukup untuk menjelaskanmu?" Tanya Tomioka dengan serabut merah yang bermunculan di pipinya.

Shinobu tersenyum. "Baiklah, baiklah, aku tau kau malu mengatakannya" Shinobu tertawa kecil, lalu ia keluar dari mobil Tomioka.

"Sampai jumpa besok, giyuu-san"

"Ya, sampai jumpa besok, shinobu.."

Huwaahh, cerita apa iniehh?!
Gaje sekaliii(ಥ ͜ʖಥ)
Betewe, shinobu nya kebanyakan ngomong ara-ara, ya? Yaudah siih gpp lah :v
Soon mao buat Aoino :v
See u next time~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro