Angin

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dia selalu duduk di sana, menyendiri di taman belakang sekolah sembari memakan bekal dipangkuan. Sebuah earphone selalu terpasang di telinganya yang kadang tertutup rambut, tidak pernah sedikit pun dia menghindar akan tanganmu yang sesekali mengacak rambutnya.

Dia memakan bekalnya dengan perlahan sedangkan kamu menghela napas, tanganmu kembali bergerak untuk menyentuhnya. Sekali lagi rambutnya yang lurus harus tersibak menyingkir akibat perbuatanmu.

"Jangan ganggu aku, angin. Aku sedang makan."

Kamu tertawa pelan mendengar ucapannya, tanganmu malah semakin kencang mengacak rambutnya hingga akhirnya dia menutup tempat makannya lalu pergi dari sana.

Meninggalkanmu yang berhembus samar menggerakkan dedaunan di ranting pohon.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro