Untuk seorang yang sendiri.

Ragamu menyendiri disini.

Ditempat yang gelapnya bahkan tak dapat ditembus angin.

Yang raganya kadang mendobrak-dobrak ingin pergi.

Tapi bila mana pergi selalu mengetuk perlahan tuk kembali.

Untuk orang yang seperti itu di hatiku.

Aku terlalu lelah menarik pintu hatiku tuk terbuka.

Aku terlalu sakit untuk kembali menutup hatiku perlahan.

Cobalah mengerti getiran hatiku sekali saja.

Akankah ada sebuah keleluasaan untuk nurani yang terkekang, kesakitan, bahkan mengaduh berkali-kali sedang teredam hati yang beku.

Adakah yang bisa mendengarnya selain dirimu?

Yang singgahnya dalam hatiku.

Cobalah mengerti sekali-saja.

Salviniamei
09.44 PM 3/10/2016