23. The Last Clue (2/2)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Sebentar, aku ke toilet. Kalian duluan lah, aku akan bertanya pada Jisung." kata Jeno lagi, melewatkan Felix yang kembali dengan sendok besar untuk sup yang dihidangkan yang melihatnya dengan tatapan bingung. Namun, langkah kakinya tetap mengarah kepada kumpulan pemuda yang menemaninya nyaris seminggu ini.

"Kemana dia?" tanya Felix yang meletakkan sendok di dalam mangkuk lalu duduk di samping Changbin.

"Katanya ke toilet. Entah apa yang dia lakukan sampai memaksa kita untuk duluan membuka kertas ini." jawab Jisung sambil menunjuk pada kertas yang dilipat rapi tampak belum dibuka di sebelah Minho.

Felix mengangguk paham, "Kalau begitu buka saja. Daripada menunggu dia."

Minho meraih kertas di sebelahnya dan membuka lipatan tersebut, Hyunjin yang duduk di sebelahnya mengintip dan membulatkan mata dramatis.

"Ada apa? Tidak bisa berkata-kata?" tanya Jisung dengan memburu, dia sudah penasaran isi tersebut sejak Minho menunjukkan kertas tersebut. Tapi, dia tidak bisa memaksa untuk membuka isinya kalau bukan kesepakatan bersama.

Minho walaupun menyebalkan begitu, terkadang pikirannya ada benarnya juga.

This is the last clue

I'm the alpha and omega

The one who give you new things to see

I've no fear

I'll never go away from you

Cause, I know you need me ... like I am need you

"Alpha and omega?" ulang Changbin yang tertarik dengan kalimat tersebut. Ucapan Hyunjin tadi cukup lantang hingga siapapun yang ada di ruangan itu bisa mendengar dengan jelas.

"Ya. Aku tahu apa yang kamu pikirkan, Bin Hyung. Tapi, kurasa bukan itu." kata Hyunjin yang tersenyum lebar pada pemuda cuek tersebut. Satu hal yang dia syukuri, Changbin boleh irit bicara dan sekalinya bicara seperti pedang menusuk ke ulu hati. Tetapi, dia tahu kalau pemuda itu tulus dan memiliki hati yang lembut.

Dia tidak pernah sekalipun menghakimi siapapun tanpa bukti jelas.

"Aku juga tahu. Tapi kalimatnya mirip dengan itu." kata Changbin lagi.

Felix menatap keduanya dengan kebingungan, apanya yang mirip? Mirip dengan siapa?

"Fokus dengan kalimat di bawahnya, kurasa poinnya berada di sana." kata Minho memutuskan pemikiran keduanya yang terlihat menerawang entah kenapa. Minho juga tahu apa yang mereka pikirkan, berada dengan Hyunjin nyaris empat tahun membuatnya paham dengan maksud pikiran adik kelasnya itu.

"The one who give you new things to see." tutur Jisung perlahan. Jari telunjuknya mengetuk meja dan menjentikkan jarinya.

"Ponsel?" tanya Jisung lagi.

"Memangnya di sini ada ponsel?" tanya Felix lagi.

Jeongin menggeleng, "Kalau ada, aku tidak akan kesusahan mencari Minho Hyung."

Minho tersenyum remeh, "Sebelum ada ponsel, apa yang kalian lakukan jika ingin melihat sesuatu yang baru tetapi, kalian tidak bisa ke sana?"

Changbin berdecak kesal, kecolongan jawaban dari otak Minho yang mendadak encer, biasanya ada Seungmin yang langsung mengetahui jawabannya, "Ternyata itu maksud dari alpha dan omega."

Suara 'gebuk' terdengar ketika Hyunjin memukul meja sampai sup yang diminum oleh Jisung tumpah dan mengotori celananya.

"Ya! Hwang Hyunjin!"

"Jadi, maksudnya, itu?!"

Lelet banget adikku, batin Minho nelangsa yang meratapi nasinya yang terbuang sia-sia karena pukulan yang dibuat oleh Hyunjin.

To Be Continue

Heyyyy,

Minggu depan last chap ya, cinta

See ya ^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro